8 Tahun KemudianWaktu berjalan begitu cepat tak terasa anak² sudah tumbuh jadi anak bujang dan gadis.Ken sekarang berusia 23 tahun,dia sekarang ikut mas Ardan mengurus kantor.Sejak kuliah semester 5 dia sudah mulai belajar dan sekarang sudah bisa dilepas mandiri.Mas Ardan akan kekantor jika ada rapat penting atau sesuatu yang urgent.
Sedangkan Kinan sekarang dia berusia 13 tahun,dia tumbuh jadi anak yang cantik,pintar tapi sedikit manja,itu karena ayah dan abangnya yang selalu memanjakannya.Satu lagi dia juga suka jail sama adeknya,tiap hari pokoknya selalu buat adeknya nangis,tapi dia itu sayang banget sama Kavin.
Tahun ini dia akan masuk SMP,tak terasa anak² semakin besar dan kita semakin menua.Satu lagi si bungsu kami yang kita beri nama " Kavindra Al- Ghifari Wardana".Sekarang dia berusia 5 tahun,mulai masuk bangku taman kanak-kanak.
Dia tumbuh jadi anak yang pintar tapi sangat peka terhadap sekitarnya dan perhatian banget sama bunda dan mbak Kinan.Dia adalah korban kejailan dari mbak Kinan, pokoknya kalau satu diam satu mulai jail begitu juga sebaliknya.Aku bersyukur atas semua yang Allah titipkan kepada kita berdua.Walau pun untuk sampai di tahap ini tidaklah mudah,ada air mata kebahagiaan,air mata kesedihan tapi kita berdua bisa memulainya dan semoga akan selalu dapat bergandeng tangan sampai rambut kita memutih dan maut yang memisahkan kita berdua aamiin.
"Abang sama ayah pulangnya masih lama ya bun?"
Aku sedikit terkejut mendengar pertanyaan putri kecilku,ini baru 1 hari ayah dan abangnya keluar kota untuk urusan kerjaan.Tapi entah sudah berapa kali dia bertanya padaku tentang hal itu.
Aku berjalan mendekat dan mengelus lembut kepala sambil berkata "kan baru sehari mbak kemarin ayah pamit berapa hari?"ucapku lembut."3 hari tapi lama bun,sepi nggak ada ayah dirumah.Mbak kangen sama ayah dan abang."ucapku pada bunda yang kini masih mengelus kepalaku lembut.
"Sabar cantik kalau kangen bisa telfon atau video call kan.Ini adek dimana mbak?"tanyaku saat tidak melihat kehadiran Kavin disekitar kami.
"Kavin ada disamping lagi liat ikan sama budhe asih."budhe Asih adalah yang bantu² dirumah setelah Kavin lahir
"Ohh ya udah,,mbak jadi kan les renang?mau dianter siapa?"ini adalah jadwal Kinan les renang.
Dia akan les 3 kali seminggu."Mbak dianter om Andi tadi ayah telfon bilang gitu.Bunda katanya capek jadi disuruh dirumah aja sama Kavin."jawabku sambil mengunyah anggur yang bunda siapkan untuk kami.
"Ayahmu itu lho aneh,cuma nganter nggak buat capek.Jadi ini om Andi sudah otw belum?"
"Sudah kata ayah suruh nunggu bentar."
"Ohh ya udah yuuk kita kedepan kerudungnya dipakai ya."kita berusaha membiasakan anak² untuk menutup aurat,walau pun kami bukan orang yang suci dan paham agama tapi setidaknya kita ingin anak² kita jadi orang yang taat agama.
"Siip bunda."
Aku menunggu om Andi didepan,Kinan nggak mau dianter siapa pun kecuali om Andi kesayangan Kinan.Tak berapa lama terlihat sebuah mobil berhenti diplatan rumah.
"Ade Kinan sudah siap berangkat?"tanyanya pada Kinan
"Siiap kita berangkat sekarang ya om,nanti jemput aku jam 5 jangan telat lho ya."
"Siiap tuan putri."
"Mbak saya pamit dulu sama Kinan ya,nanti biar pulangnya saya yang jemput."
"Ya hati² ya om dan buat mbak jangan malak om Andi lho ya."
Itu kebiasaan Kinan selalu malak jajan es cream setiap kali dijemput atau dianter om Andi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accident (End)
General FictionRindi Anjani adalah seorang gadis yatim piatu, ayahnya meninggal saat ia berusia 8 tahun,sedangkan ibunya meninggal saat dia berusia 15 tahun. Dia seorang gadis yg periang dan mudah bergaul,untuk bertahan hidup dia bekerja sebagai pelayan disebuah t...