Waktu berjalan begitu cepat,tak terasa usia kandunganku sudah 7 bulan.Besok akan diadakan acara mitoni di Solo tepatnya dirumah mama.Sebenarnya aku dan ams Ardan ingin pengajian aja,tapi mama sudah menyiapkan smeua rangkaian acara adat mitoni jadi aku hanya bisa pasrah dan manut aja sama beliau.Acaranya diadakan hari Sabtu dan Jumat siang kami sudah sampai di Solo.Mas Ardan sengaja cuti lebih awal demi acara ini.Sebelum acara kami melakukan ziarah dulu ke semua keluargaku dan keluarga mas Ardan.Tapi aku ngak ikut kata mama orang hamil ngak boleh ke makam.Jadi aku nunggu dirumah saja sambil ngemil dan liatin semua orang yg sedang sibuk untuk acara besok.
"Bunda!"
"Ehh gantengnya bunda sudah pulang?ayah mana?"
"Ayah masih parkir mobil didepan,mas laper mau maem ."
"Mas ganti baju dulu sama cuci tangan ya,bunda ambilin makan bentar."
"Ay ay siap bunda."
Saat aku beranjak kedapur untuk mengambil makan untuk Ken,kudengar suara mas Ardan memanggilku.Kebiasaan bapak dan anak sama aja,kalau masuk rumah ngak ketemu aku mesti teriak2 heran aku.
"Sayang! sayang!
"Didapur mas.""
"Kebiasaan banget teriak2 ngak malu apa banyak orang tahu."omelku pada suamiku, bukannya marah dia malahan nyengir."
"Maf maaf,habis dicariin ngak ada kan mas panik."
"Dicari duku baru teriak kebiasaan."
"Maaf sayangku sudah jangan marah2 nanti ade ikutan marah."
"Mas yg buat aku marah lho,sudah sana ganti baju aku mau nyuapin Ken dulu laper dia kasian."
"Baik nyonya,tapi suamimu juga laper pengin disuapin."
"Ngak bapak anak sama aja manja,ya udah cepet tak tunggu disamping ya.Panggil Ken juga suruh makan."
"Siap nyonya."
Aku menambah porsi nasi dan lauk karena ada dua orang yg minta disuapin.Aku juga menyiapkan es lemon madu kesukaan mereka.
"Kok ayah disini,mau ikutan maem juga?"
"Ya lah kita mau disuapin sama bunda.Cepet ayo ke belakang sebelum bunda marah."
"Siiap ayah gendong tapi."
"Manja nanti kalau sudah ada ade gantian ya gendongnya,ngak boleh marah ya kalau ayah atau bunda gendong ade."
"Ngaka kan ayah kan mas Ken sayang sama ade."
"Pinter anak ayah."
Kulihat kedua lelaki kesayangku datang menghampiriku.Biasa ada adegan di mama's pasti digendong ayahnya.
"Sudah turun dulu duudk yg rapi,sekarang berdoa dulu baru bunda suapin."
"Baik bunda"
Punya dua jagoan aja manjanya gini,besok pasti berasa punya 3 bayi kalau gini.Karena ayahnya juga berubah jadi jadi bayi besar yg manja.
"Lah kasian bunda to masa suruh nyuapin kalian?suara mama menginstruksi telingaku yg sedang fokus nyuapin dua kesayanganku.
"Biasa ma lahi pada manja."
"Nanti gantian bunda disuapi ya, soalnya belum makan katane nunggu kalian."
"Lho kamu belum maem kenapa ngak bilang yang?sini gantian mas suapin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Accident (End)
General FictionRindi Anjani adalah seorang gadis yatim piatu, ayahnya meninggal saat ia berusia 8 tahun,sedangkan ibunya meninggal saat dia berusia 15 tahun. Dia seorang gadis yg periang dan mudah bergaul,untuk bertahan hidup dia bekerja sebagai pelayan disebuah t...