extra part 1

2.9K 50 0
                                    


Flashback

Saat aku sedang berusaha menata hidupku, ternyata Allah SWT punya jalan cerita lain untukku.Jalan cerita yg tak mudah kulalai, penuh dengan air mata dan luka.Ya aku hamil dari lelaki yg memp***** saat malam itu,lelaki yg beberapa kali pernah kutemui,karena beliau anak dari pemilik toko tempatku bekerja.

Aku tak pernah menyangka kejadian perih malam itu, menghasilkan mahluk kecil yg kini tumbuh dirahimku.Aku sempat berfikir untuk menggugurkan kandunganku,tapi aku tahu itu dosa.Anak ini tidak berdosa,dia tidak bisa memilih akan lahir dari seorang ibu seperti apa.Dia adalah anugrah yg tuhan berikan untukku.Anak ini adalah arah tujuan hidupku sekarang,walau pun ayahnya tidak tahu akan kehadirannya tetaplah dia adalah hadiah terindah untukku.

Kalau ada yg bertanya kok ngak minta pertanggung jawaban,
padahal kan tahu alamat dan kontak orangtuanya.
Maka aku akan menjawab kalau aku terlalu malu untuk mengemis dan meminta belas kasian.Ya jika aku datang disambut dengan suka cita,tapi jika cacian dan penolakan yg aku dapatkan sama saja menambah luka hatiku .
Kan belum dicoba kok sudah nyerah?ya memang aku tak punya keberanian untuk hal itu,aku lebih memilih untuk berlari sejauh mungkin dan berjuang semampuku untuk kehidupan kami kedepannya.

Aku bekerja sebagai accounting di sebuah toko milik sahabatku,toko ini lumayan besar di Jogjakarta.
Semua karyawan disitu tahunya kalau aku baru pisah sama suamiku dan aku hamil.Ini semua ide Dina,karena dia ngak mau orang lain berpadangan buruk tentangku.Masa kehamilanku bisa dibilang mudah,karena aku hanya mual pada pagi hari,selepas jam 9 pagi aku sudah biasa lagi.Makan apa pun masuk ngak ada istilah habis makan trus muntah saat kehamilan Ken.

Mungkin dia tahu kalau kita hanya berdua,jadi ngak mau merepotkan semua orang disini.
Kalau nyidam ya aku mengalami fase itu,semua orang ditoko kalau bilang aku pengin sesuatu mereka pasti akan mencoba memenuhi keinginanku.Alhamduliilah aku di kelilingi oleh orang orang baik,yg sayang sama aku dan bayiku.

Aku berusaha happy demi anakku,walau pun hatiku ini tak bisa bohong jika banyak luka yg kependam sendiri.Jika malam tiba saat semua orang sudah pulang,
aku hanya berdua dimess lantai 3 bersama mbak Ratna,tapi kita beda kamar.Saat itulah sepi kurasakan,terkadang aku harus menangis dalam sujudku.Ku ceritakan semua yg aku pendam dan aku rasakan,hanya Allah yg bisa memberiku kekuatan supaya bisa memalui ini semua.

"Adek maafkan bunda ya,jika saat kamu lahir nanti kita hanya berdua.Bunda akan selalu ada buat kamu,kamu ngak akan pernah kekurangan kasih sayang bunda janji.Hadirmu sudah ditunggu semua tante kece ditoko,mereka sudah ngak sabar pengin gendong kamu."aku memang terbiasa mengajak anakku ngobrol,kadang aku juga menceritakan kesibukanku seharian ini.

Dug dug dug

"Wach anak bunda belum bubuk ya,masih mau main ya.Kita tidur yuk besok bunda harus kerja,hari ini bunda bacaiin surat Yusuf ya nak."

Aku pun mulai menlafalkan surat Yusuf,ya sejak tahhu aku hamil,ku biasakan membacakan Al Qur'an atau surat2 pendek saat akan tidur atau sehabis sholat magrib.

                            💝

"Dik Jani hari ini jadi kontrol kan??suara mbak Ratna sudah menggema didepan kamar,padahal baru pukul 7 pagi.

"Ya mbak sudah janjian jam 9,tapi ini mau beli sarapan dulu."

"Sini kita makan bareng,tadi mbak sudah masak nasi goreng sama telur ceplok."kata mbak Ratna antusias.

"Wach makasih budhe,dedek pasti suka."

"Ya udah yuuk kita kedepan tv,itu susunya diminum juga.Budhe sudah buatin biar kamu sehat nak."

Accident (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang