ISTRI KETIGA

BUKAN ISTRI KETIGA - Cuplikan Bab 10

Air mata Rahma menetes. "Bu, tolong jangan seperti ini. Tolong jangan sakiti saya lagi."

"Siapa yang menyakiti, Rahma. Ibu hanya pingin kamu bahagia bersama Teguh." Tutiek kembali memegangi lengan Rahma. "Kamu juga pingin, kan?! Ya, kan?" Tutiek mulai mengguncang tubuh Rahma sementara Rahma hanya bisa diam sambil meneteskan air mata.

Hingga tiba-tiba muncul Bayu, rekan kerja Teguh. "Maaf, Bu, Ibu ini ibunya Teguh, kan, ya? Di mana, ya, ruang rawat Teguh, Bu?"

Rahma dan Tutiek menaoleh kaget. Bayu memberi kode kepada Rahma untuk segera meninggalkan tempat.J

"Iya, betul. Ini teman kerjanya Teguh, ya? Pernah ke rumah, ya, kalo nggak salah?"

"Nggak, Bu. Sama sekali nggak salah. Jadi, di mana, ya, Bu, ruang rawat Teguh? Saya nggak bisa lama-lama soalnya, harus balik ke kantor, cuma mau sampein amanah teman-teman."

"Oh, iya iya. Lewat sebelah sini, Nak." Tutiek menunjukkan jalan.

Rahma yang merasa mendapat kesempatan pergi, langsung pamit ke Tutiek. "Bu, saya pamit, ya. Assalamu'alaikum."

"Lho? Rahma, tunggu!" Tutiek kaget.

"Wa'alaikum salam." Bayu menjawab sambil geleng kepala. Pantesan Teguh cinta setengah mati sama kamu, Rahma. Dasar perempuan surga. Sudah aku kasih jalan untuk kabur, kamu malah sopan pamitan ke ibunya Teguh.

Tutiek hendak menggejar Rahma. "Rahma!"

Bayu buru-buru beraksi. "Bu, Rahma udah mau pulang. Mending Ibu telepon aja entar kalo masih perlu. Saya harus ketemu Teguh dan nggak bisa lama-lama soalnya, Bu."

Sebenarnya Tutiek kesal tapi ia terpaksa tersenyum dan bersedia mengantar Bayu ke ruang rawat Teguh.

Sementara itu Rahma berlalu sambil menoleh, ia melihat Tutiek melangkah beriringan dengan Bayu. Dalam hati, Rahma berterima kasih kepada Bayu yang telah menyelamatkannya. Rahma bergegas keluar, khawatir dengan kondisi Bramantya.

Namun, saat ia tiba di parkiran, mobil Bramantya sudah tidak ada di posisinya.

BACA SELENGKAPNYA DI NOVEL "Bukan Istri Ketiga" di KBMApp dan Karyakarsa, ya. Terima kasih untuk vote dan komennya.