Sorry, I'm Just a Thug (1)

364 38 2
                                    

Siapa sangka kehidupan dapat berubah hanya dalam semalam? Jung Yunho, berakhir di ranjang yang hangat dengan seseorang malam ini. Seseorang yang beberapa jam yang lalu masih menjadi orang asing baginya. Mereka bertemu di kedai mie. Datang bersamaan ketika kedai mie sudah hampir tutup. Hanya ada semangkuk mie yang tersisa. Pemilik kedai tidak tahu harus memberikannya kepada siapa, jadi dia meletakkan satu porsi yang tersisa begitu saja, dan membiarkan keduanya memutuskan sendiri siapa yang akan mendapatkan mie tersebut. Yunho memilih untuk mengalah, tapi orang asing itu menahan lengan Yunho yang hendak pergi sambil meminta 1 piring kosong kepada pemilik kedai. Dan di sana lah mereka kemudian berkenalan, makan mie masing-masing setengah porsi, berbincang hingga larut, dan menyewa motel. Keduanya tidak mabuk, hanya...jatuh cinta.

Mereka berkencan sejak saat itu. Tapi kencan yang indah berlalu begitu cepat. Terlalu cepat hingga sulit dipercaya jika semua itu nyata. Terutama bagi Yunho. Karena di bulan berikutnya, tidak seperti malam-malam yang telah mereka lalui selama 1 bulan ini, ketika Yunho membuka mata, orang yang seharusnya ada dalam dekapannya itu sudah pergi meninggalkannya terbangun sendirian. Tidak ada catatan. Tidak ada pesan.

Untuk beberapa waktu, Yunho masih berprasangka baik dan menunggu. Tapi penantiannya hanya berujung harap, orang itu tidak pernah datang lagi mengunjunginya.

Yunho berusaha menghubungi, tapi nomornya sudah tidak lagi aktif. Yunho ingin mencarinya, tapi dia tidak tahu di mana orang itu tinggal atau bekerja. Yunho baru sadar, jika selama ini dia sama sekali tidak mengenal orang itu. Orang yang menghilang begitu saja setelah menanam cinta di hatinya.. Kim Jaejoong..

Bulan silih berganti, tapi Yunho tidak pernah bisa melupakan Jaejoong. Berkali-kali ia kembali ke kedai mie dan berharap bertemu Jaejoong di sana. Tapi Jaejoong tidak pernah muncul. Setiap hari, Yunho selalu memandangi setiap orang yang ada di sekitarnya. Di jalan, di tempatnya bekerja, di manapun. Berharap salah satunya adalah Jaejoong. Tapi keberuntungan tidak pernah sedikitpun memberinya kesempatan untuk melihat Jaejoong lagi.

******

Suatu hari, sebuah mobil berhenti di samping Yunho yang sedang berjalan. Seseorang yang tidak Yunho kenal kemudian keluar dari mobil itu dengan membawa sesuatu di tangannya.

"Jung Yunho. Kim Jaejoong mengirimku untuk memberikan ini kepadamu."

Hanya itu. Dan orang itu pun pergi.

Yunho menatap nanar keranjang yang saat ini dia pegang. Seorang bayi merah yang terbalut selimut sedang tertidur di dalamnya. Ada sebuah surat yang disematkan di samping bayi itu. Tangan dan bibir Yunho seketika bergetar ketika membaca surat tersebut.

Aku pria aneh yang bisa melahirkan.
Ini anakmu. Aku tidak menginginkannya.
Jika kau tidak menginginkannya juga,
berikan saja ke panti asuhan.
Aku tidak akan menemuimu lagi.
Selamat tinggal.

******

4 tahun berlalu. Jaejoong masuk ke sebuah klub malam sambil membawa tas besar ditemani 1 orang rekannya. Ada yang sedang menunggunya di ruang VIP.

Tanpa banyak bicara, transaksipun dimulai. Bertukar koper, memeriksa isi, dan selesai. Senjata yang dipesan sudah di tangan pembeli, uang pembayaran sudah di tangan Jaejoong. Tidak ada lagi yang perlu dilakukan. Kliennya pergi. Sementara Jaejoong masih tinggal untuk bersantai. Jaejoong melipat kaki sambil menunggu minumannya datang.

Tiba-tiba beberapa orang tak diundang masuk ke dalam ruangan dan menghadang pintu.

Jaejoong mendengus.
"Jadi ini jebakan? Memancingku keluar dengan transaksi supaya bisa mengeroyokku di sini? Sangat kotor."

Oneshot YunjaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang