Hired Man (3)

528 62 49
                                        

"Paman harus berangkat kerja. Bersama bibi dulu sampai Paman pulang, setelah itu kita menjenguk ibu, oke?"

"Ote!"
Balita 3 tahun itu memeluk dan mencium Yunho lalu berlari masuk ke dalam untuk melanjutkan bermain.

Yunho tersenyum. Kemudian berpesan pada seorang wanita paruh baya yang dipanggil bibi itu.

"Jangan keluar, jangan memasukkan orang ke dalam. Pura-pura tidak ada orang di rumah jika ada tamu yang datang. Jika terpaksa berkomunikasi dengan orang lain, kunci mulutmu seperti orang bisu saat ada yang bertanya tentang Changmin. Segera hubungi aku jika ada sesuatu yang tidak beres. Mengerti?"

Wanita itu mengangguk patuh. Yunho pun kemudian pergi. Sebenarnya dia agak cemas meninggalkan Changmin sendirian diasuh oleh orang asing, tapi mau bagaimana lagi. Yunho segera mengaktifkan layar pantau cctv di handphonenya. Sebaiknya tidak banyak hal penting di kantor hari ini, karena dia ingin cepat pulang.

Bagaimana Changmin bisa sampai ke tangan Yunho, itu karena Jaejoong sedang tidak bisa menjaganya. Jaejoong masih dirawat di rumah sakit setelah menjalani operasi. Beberapa waktu yang lalu sebuah mobil menyerempetnya saat berkendara dengan sepeda listrik bersama Changmin. Untungnya Changmin tidak apa-apa, hanya persendian Jaejoong saja yang robek. Tentu saja Jaejoong tidak menyadarinya di awal. Barulah ketika Yunho datang dan melihat Jaejoong berjalan pincang, Jaejoong menceritakan semuanya. Semua orang terkena ledakan amarah Yunho setelah itu, terutama si pelaku yang tidak bertanggung jawab. Yunho langsung menyuruh pengacara Wang untuk menyeret pengemudi yang menyerempet Jaejoong. Mungkin hanya akan mendapat hukuman ringan, tapi setidaknya satu pukulan sudah Yunho layangkan ke wajah orang itu sebelum diserahkan ke polisi. Jaejoong pun tidak luput dari amukan karena tidak segera melaporkan kejadian tersebut. Belum lagi dia menolak dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Langsung diculiknya Changmin agar Jaejoong mau masuk ke dalam mobil seperti dulu. Untungnya cidera internal itu belum infeksi dan masih bisa dipulihkan dengan operasi. Meskipun harus berdebat pelik dulu agar Jaejoong mau menjalani operasi tersebut. Jaejoong menolak karena mencemaskan Changmin, tidak ada yang merawatnya jika dia berlama-lama di rumah sakit. Jadi Yunho berbohong untuk membuatnya tenang. Berkata jika dia sedang cuti panjang dan bisa menjaga Changmin sampai Jaejoong pulang. Yunho memang mengambil cuti setelah itu, tapi tidak bisa terlalu lama. Membiarkan ruang kerjanya kosong terlalu lama hanya akan memancing kecurigaan. Kedua orang tuanya bisa bertanya-tanya. Yunho tidak ingin keberadaan Jaejoong dan Changmin diketahui.

Yunho melihat jam, masih tengah hari, tidak ada lagi hal yang mendesak, hanya laporan-laporan yang bisa ia periksa dari rumah. Dia sudah mengangkat jas untuk pulang ketika pintu ruang kerjanya tiba-tiba terbuka. Tanpa ketukan, Yunho tahu siapa yang datang. Cepat-cepat Yunho sampirkan lagi jasnya.

"Mau ke mana?"

"Pulang. Tidak enak badan."
Terlanjur ketahuan, jadi sekalian saja Yunho mengambil lagi jasnya dan memakainya.

"Terlalu lelah liburan?"

"Mungkin."

"Hmh. Cuti untuk bersenang-senang lalu sakit, di mana tanggung jawabmu ke perusahaan?"

"Tanggung jawab? Apa ada pekerjaanku yang sampai detik ini diteruskan ke ayah?"

Tuan besar Jung tidak menjawab. Yunho tahu itu sudah cukup untuk mengakhiri topik, jadi dia mulai beranjak.

"Kalau tidak ada hal lain yang ingin ayah bicarakan, aku mau pulang sekarang."

"Tunggu."
Tuan Jung menahan Yunho saat berjalan melewatinya.

"Ada apa?"

Tuan Jung mendekat lalu mengendusi badan Yunho.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneshot YunjaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang