Part 7

27 1 0
                                    

~ElArLan~

~ElArLan~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Ara sejak tadi tidak bisa tidur memikirkan keadaan Al, ingin sekali dirinya menghubungi Al tapi takut mengganggunya dan seharusnya dia melupakan Al.

"Ara fokus sama masa depan Lo, lihat ke depan jangan ke belakang"

"Inilah Ara yang baru, bukan yang dulu"

Tokk...tokk...

"Masuk"

"Ibu bawain kamu susu, diminum yah" Eliza tersenyum, meletakan segelas susu di nakas.

"Iya makasih"

"Kok kamu belum tidur?"

"Ini mau tidur tapi karena anda ketuk pintu jadi tertunda tidur saya" ucap Ara.

"Maaf, ibu pergi jangan lupa di minum" Eliza lalu pergi.

"Apa Ara harus menerima dia buat jadi ibu tiri Ara bunda?"

Ara lebih memilih tidur dari pada meminum yang dibuat ibu tirinya.

~~~

"Mau kemana? Nanti El ke sini" ucap David.

"Ayah Ara izin ketemu manager Ara"

"Bentar lagi El ke sini buat jemput kamu, masa kamu pergi keluar sih" ucap Eliza.

"Assalamualaikum" salam seseorang.

Dengan siap pintu terbuka lebar oleh penjaga.

"Waalaikumsalam, masuk aja El" ucap David.

"Pas banget kamu Dateng, Ara udah siap" ucap Eliza.

"Mau berangkat sekarang?" tanya David.

"Iya om berangkat sekarang, kalo nanti macet"

"Hati hati yah" ucap David.

"Ya udah Ara pamit yah, assalamualaikum" Ara mencium punggung David untuk pertama kalinya.

"Waalaikumsalam" ya pertama kalinya, untuk kali ini dirinya hanya bisa berpura-pura tidak bisa berperilaku sesungguhnya.

"Ara pamit i-ibu" Ara mencium punggung tangan Eliza, jika tidak ada El mungkin dirinya tidak akan mencium tangan Eliza.

"Hati-hati yah"

Ara tersenyum simpul.

Di perjalanan tidak ada pembicaraan sedikitpun antar mereka.

Dering ponsel Ara membuat fokus El teralihkan "Hallo"

"....."

"Lo belum ke cafe kan?"

"....."

"Syukurlah, kita bicarakan nanti lewat telfon aja"

"....."

Takdir Cintaku Yang Berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang