Part 23

19 2 0
                                    

~ElArLan~

~ElArLan~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Lo mah aneh ada yang ngobatin malah gak mau"

"Nanti infeksi mau Lo?"

"Gue gak tanggung jawab loh yah"

"Lo yang mau bantuin gue dengan niat sen--"

"Cukup cukup" kekeh Vernon, mendengar ocehan Ara seperti emak-emak komplek.

"Iya silahkan obati yah, rawat sekalian nih jari sampe sembuh"

"Ogah banget, Lo sih terlalu effort banget" Ara mengeluarkan obat merah dan juga hansaplas.

"Ngapain juga se-effort itu" lanjut Ara.

"Lo juga effort kok sampe nyari rujak buah malem-malem"

"Suka-suka gue lah" Ara meneteskan obat merah pada luka di jari telunjuk Vernon lalu menutupnya dengan hansaplas.

"Udah Lo duduk aja" ucap Ara.

"Ta--"

"Mbantah yah Lo, tinggal duduk" ucap Ara.

"Iya-iya nurut" kekeh Vernon.

Ara memasukan buah-buahan dan juga bumbu rujak secara terpisah di wadah transparan.

Dirasa cukup, Ara menutup wadah itu "Makasih yah Ver, tangan Lo sampe terluka gitu"

"Gak papa kali, ini mah kecil bukan seberapa" ucap Vernon.

Ternyata masih ada orang yang mau membantu nya dikala sedang dibutuhkan.

"Oh ya ini lebih gimana dong?" tanya Ara melihat buah-buahan yang masih banyak sekitar satu piring dan bumbu yang ia buat pun masih banyak.

"Kita makan bareng aja gimana?" tawar Vernon.

"Boleh, gue juga mau" ucap Ara antusias.

Ara memakan rujak buah itu, ia sangat menyukainya tidak sia-sia dia diajarkan oleh Laras membuatnya.

"Enak bangett" ucap Vernon.

"Siapa dulu yang buat" ucap Ara membanggakan dirinya.

"Yang buat aja orang cantik"

Takdir Cintaku Yang Berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang