Part 2

33 1 0
                                    

~ElArLan~

~ElArLan~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Malam pada hari ini cukup dingin karena di guyur air hujan disertai dengan bunyi petir yang menggelar.

Langit sepertinya mengetahui isi hati gadis malang ini.

Terduduk di balkon kamar dengan air mata yang menetes berkali-kali tanpa henti.

"Ini sebenarnya awal dari kebahagiaan atau kesedihan?"

"Ara pengen bahagia tapi kenapa di saat pengen keluar dari kesedihan baru aja ngerasain bahagia kenapa sekarang seperti ini lagi"

"Ara tau ini takdir Ara, tapi Ara mohon Tuhan semoga takdir yang engkau rencanakan kali ini baik"

"Apa Ara harus menikah? Tapi Ara juga mempunyai sosok yang Ara cintai"

"Bunda tolong Ara, Ara harus memutuskan apa" Ara mengusap wajahnya.

Di lain tempat.

"Apa gue harus ikhlas?"

Al merasakan seperti Ara sakit hati? Tentu, mengetahui kekasih nya di jodohkan dengan orang lain bukan dengan dirinya.

"Ara sejauh ini gue bahagia sama Lo, tapi kenapa sekarang gue hilang kebahagiaan"

"Ra gue sayang sama Lo, kalo itu udah keputusan ayah Lo, gue ikhlas Ra" Al mengusap bingkai foto terlihat foto dua anak kecil laki-laki dan perempuan.

Bingkai yang semulanya kering kini basah karena tertetes oleh air matanya.

"Kita emang gak berjodoh"

"Kita hanya sebatas sahabat gak bisa lebih"

~~~

"Ara!!" Laras melihat Ara yang tertidur di kursi balkon, mengingat kemarin malam hujan lebat dengan petir membuatnya khawatir.

"Ya ampun kamu demam" tubuh Ara menggigil kedinginan.

"Mas!!"

"Kenapa sayang?" tanya Arsenio-suami Laras.

"Ara mas, Ara demam" ucap Laras panik, mengusap kepala Ara.

"Ara bangun nak" ucap lirih Laras.

"Kita bawa ke rumah sakit!!" Dengan sigap Arsen menggendong Ara, mereka sudah menikah lama tapi belum di karuniai buah hati, Ara adalah anak kakak Laras yaitu David, mereka sudah merawat Ara seperti anaknya sendiri memberinya kasih sayang layaknya seperti orang tua.

Tidak khayal mereka tidak panik seperti ini mengetahui Ara demam.

"Gimana dok keadaannya?" tanya Arsen.

"Ara mengalami demam dan juga--" gantung sang dokter laki-laki muda.

"Kenapa?"

"Setres berkepanjangan yang membuatnya punya gejala asam lambung, saya harap Ara jangan sampai setres lagi jika tidak ada akan mempunyai penyakit asam lambung"

Takdir Cintaku Yang Berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang