Part 1

81 4 0
                                    

~ElArLan~

~ElArLan~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Araa!! Buruan kita telat nih" teriak Al.

"Sabar dong" Ara keluar dari rumah dengan seragam abu-abu putih yang belum rapih sama sekali!! terlihat tidak menggunakan dasi.

"Pakai dasinya dulu" Al melihat Ara akan naik ke atas motornya.

"Kelamaan"

"Mau di hukum?" Al mengambil dasi dari tangan Ara lalu memakaikannya.

"Gak mau"

"Nah kalo rapih kan jadi cantik" ucap Al.

"Gue kan emang cantik"

"Iya Lo emang cantik, ayo berangkat telat nih"

Ara tersenyum, Al ternyata diam-diam tersenyum dari balik helmnya.

"Ett pake helm dulu" Al melihat Ara yang akan naik ke atas motor.

"Kelamaan ih"

"Nurut" tekan Al, memakaikan helm full face pada Ara.

Jadi begitulah sifat Al, perhatian kepada Ara "Demi keselamatan Lo, gue gak mau Lo kenapa napa"

'Makasih Al Lo perhatian banget sama gue, gue gak bisa merasakannya dari ayah tapi gue bisa merasakan itu dari Lo' batin Ara.

~~~

Pelajaran pertama adalah penjas orkes, cuaca pagi ini sudah panas oleh teriknya matahari.

"Anak anak kita hari ini bakal belajar bola basket" ucap guru olahraga yang mengajar dikelasnya.

"Bagi yang ikut ekskul bola basket tolong bantuin bapak untuk mengajarkan ke teman-teman kalian yah"

"Siap pak" seru para siswa.

"Gue gak bisa lagi" gumam Ara.

"Kan ada gue" ucap Al.

"Oh iya kan ada kapten, ajarin dong" pinta Ara.

Al tersenyum "Nih bola nya" Al memberikan bola berwarna Oren itu.

"Trus di apain?"

Al berdiri di belakang Ara, tangan kekarnya meraih tangan kecil Ara "Gampang cuma dipantulin aja ke bawah"

Jika di lihat Al seperti memeluk Ara di belakang membuat orang-orang di sana melihatnya iri.

'Kenapa gue deg-degan' batin Ara, berusaha mengontrol detak jantungnya.

"Bisa kan?" Al melihat Ara dari samping terlihat jelas wajah tampannya yang di basahi keringat membuatnya terlihat seratus persen lebih tampan!!

"B-bisa" Ara mengalihkan pandangannya melihat bola basket.

Takdir Cintaku Yang Berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang