Part 14

26 1 0
                                    

~ElArLan~

~ElArLan~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Kak mau kemana?" Ara melihat El yang pergi menggunakan jaket jeans.

"Markas"

"Hah? Kakak masuk geng?"

"Iya sayang"

"Ikut"

"Gak!!"

"Ishh kak aku pengen ikut, janji deh bakal nurut sama kakak yah??"

"Ada syarat nya" ucap El.

Ara mengerutkan keningnya "Apa?"

El menunjuk pipi kanannya, Ara yang tau langsung mencium pipi kanan El.

"Di sana laki-laki semua, kamu harus deket trus sama aku ngerti?"

Ara mengangguk paham

Perjalanan dari apartemen ke markas membutuhkan waktu 10 menit.

Pandangan pertama yang Ara lihat ketika pertama kali menginjakkan kaki disini adalah rumah elegan, berkesan mewah.

Seperti rumah tingkat pada umumnya tapi markas ini bercat tembok hitam terkesan seperti mafia.

"Ini markas atau rumahnya mafia tapi kok bagus banget?"

El terkekeh mendengar penuturan Ara "Markas sayang, biar gak ada yang curiga"

"Rumah kita nanti gini juga gak?"

"Gak dong, lebih jauh indah" disaat sedang berjalan tiba-tiba ada orang yang menyapa El.

"Hey bos" sapa Orlan.

"Ganggu!!" ucap El membuat Orlan terdiam.

"Dia siapa yah lan?" tanya Darren sahabat dekatnya.

"Gue kepo, ikutin aja" ucap Orlan mengikuti bosnya.

"Selamat datang bos" ucap Gani.

"Semua bisa kumpul?"

"Siap bisa bos"

"Kumpulan di aula" ucap El lalu pergi dengan masih memeluk pinggang Ara.

"Cepat kumpul di aula!!" titah Gani melihat teman gengnya berjalan berlalu lalang.

"Okee" jawab mereka semua dengan kompak.

Gani berjalan menuju satu ruangan yang disana terdapat banyak benda-benda elektronik ada beberapa orang di sana juga "Umumkan semua untuk kumpul ke aula ini perintah bos" ucap Gani lalu pergi.

"Okeh"

Sesampainya di aula markas, semua laki-laki berbaris lurus sekitar 300 itu bukan jumlah keseluruhan karena ada beberapa yang tidak bisa hadir karena berhalangan.

Takdir Cintaku Yang Berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang