Marlo (mk) x Shalum (oc)
___
Niat ingin mengerjai tugas kelompok bersama temannya Marlo malah mengerjai tubuh mami temannya.
Bermula dari Marlo yang satu kelompok tugas bersama Zidane, mereka janjian untuk mengerjakan tugasnya dirumah Zidane. Biasanya sih kalo ada tugas selalu mengerjakannya diluar sambil ngafe atau di perpustakaan umum, berhubung keduanya lagi pada bokek jadilah mereka mengerjakan tugasnya di rumah Zidane. Keduanya disambut ramah oleh mami Zidane yang menurut Marlo ibu muda itu sangat seksi dan montok abis meskipun sudah memiliki anak yang sudah berumur 21 tahun, fyi papi Zidane lagi tugas diluar pulau jadi saat ini Zidane dan maminya tinggal berduaan doang.
Marlo dan Zidane sibuk mengerjakan tugas hingga larut mereka tak sadar jika malam sudah menjemput.
"Arghhh sial masih belum rampung jugaa ni punya gue mana udah malem.."
"Nginep aja dah lo, punya gue udah mau beres ntar gue bantuin.."
"Serius lo??!"
"Iyee anying.."
"Thanks bro!!!"
Keduanya kembali larut dalam tugas-tugasnya, kamar Zidane sudah seperti kapal pecah. Kertas-kertas, buku-buku bertebaran dimana-mana hingga bungkus makanan ringan suguhan mami Zidane juga turut mengotori kamar tersebut.
Tiba-tiba saja Marlo merasa lapar, perutnya pun sudah keroncongan. Ia menengok ke arah Zidane yang ternyata sudah lelap kepalanya berada diatas laptop, ingin membangunkannya ada rasa tidak enak. Tadi Marlo sempat mendengar pesan mami Zidane jika makanannya habis ia diperbolehkan mengambilnya di kulkas.
Jadi Marlo bersiap turun kebawah untuk mengambil beberapa makanan serta mengisi ulang botol minumannya.
Setelah selesai mengambil beberapa cemilan dan siap dibawa kembali ke kamar Zidane tiba-tiba lagi Marlo kebelet pipis jadi ia lebih dulu ke kamar mandi di bawah. Saat langkahnya mulai menuju kamar mandi, Marlo mendengar suara tak asing. Suara desahan wanita yang sering ia dengar di film-film porn. Suara itu berasal dari kamar yang pintunya tidak tertutup rapat. Marlo mendekat untuk sekedar memastikan namun ia malah terperanjat kaget melihat sesuatu yang seharusnya tak ia lihat.
Mulutnya membuka lebar namun segera ia tutup dengan telapak tangannya takut menimbulkan suara, matanya membulat seperti hampir copot dari sarangnya. Bukan hanya itu, tubuh Marlo pun menegang bulu kuduknya meremang darahnya berdesir hebat hingga membuat kejantanannya yang semula tidur kini tegak sempurna ditambah lagi ia sedang menahan pipisnya makin membuat kontolnya terasa nyeri.
"Aaahh mass aku pengen kontolhh besarhhh muuhh.."
"Aahh memekhh akuhh butuh sodokanh kontolhhh shhh"
"Gatelhhh bangettt memeknyaa aahh.."
Ya gimana ngga bikin Marlo kelimpungan, ia melihat serta mendengar dengan jelas maminya Zidane sedang menggenjot bantal yang tidak bersalah itu. Tubuh semok nan bohay yang sudah telanjang bulat itu naik turun dengan bokong yang terus bergoyang-goyang serta menghentak-hentak.
Tanpa sadar tangan Marlo sudah meremas buntalan gemuk diselangkangannya, sembari menahan desahan nikmatnya dengan bibir yang digigit. Marlo ini termasuk anak muda yang kelebihan hormon jadi disuguhi pemandangan seperti ini dia ngga mau munafik meskipun wanita disana adalah ibu dari temannya. Yah yang namanya nafsu emang sulit ditahan.
"Zidane mami lo hot banget anjing.. pengen ngentotin mami lo fuckhh.." desisnya pelan
Marlo dengan berani melorotkan celananya lalu mengeluarkan kontolnya yang lumayan gemuk serta berurat itu dari celana dalamnya. Percumnya sudah meleleh keluar, membuat permukaannya kontolnya makin licin makin enak buat Marlo ngurut kontolnya.
"Aarghhh anjinghhh sedeepphh bangethh liat beginian aanhh tapi lebih sedeph lagi kalo maenh.."
"Apa gue pergokin aja yaa, sambil pamerin kontol gue siapa tau dia ngiler terus minta dikontolin memeknya.." Marlo sudah kepalang sange dia juga butuh pelampiasan karena sudah lama juga tidak main becek-becekan dengan kekasihnya.
Mami Zidane alias Shalum masih terus memainkan memeknya, ia tak sadar jika ada seseorang yang sedari tadi memperhatikannya. Kini Shalum menggesekkan memeknya ke pinggiran kasur yang keras desahannya makin nyaring, lendir-lendirnya berceceran di kasur. Tangannya memelintir putingnya yang keras menonjol. Shalum sepertinya tak puas jika hanya dengan gesekan, ia berpindah posisi kini menyodok lubang beceknya dengan sudut meja riasnya. Itilnya juga ia mainkan untuk menambah sensasi kenikmatan yang lebih ganas.
Melihat Shalum yang sepertinya tak mendapatkan kepuasan dan masih haus akan sodokan kontol membuat Marlo berani mendekatkan diri.
"Tante..." Marlo dengan berani memasuki kamar Shalum memamerkan kontolnya yang mengkilap karena percumnya sembari ia urut dengan tangannya. Celananya sudah ia lepas lebih dulu.
Mami Zidane langsung terperangah melihat Marlo dihadapannya dengan kontol gemuk yang berurat, hasratnya makin menggila raut wajahnya makin mupeng dan sange. Sungguh ini yang dia inginkan. Kontol. Memeknya makin berkedut, tubuhnya memanas padahal baru melihat seonggok daging panjang tebal yang mengacung tegak menantangnya.
"Omg!! Marlo?!.."
"Tante lagi sange banget kayaknya, mending pake kontol saya bisa bikin memek tante keenakan sampe nangis-nangis.." ucap Marlo sembari menyodorkan kontolnya.
"Uhh tante mauu, mauu kontolh kamuu sayanghhh.." Shalum mendekat kearah Marlo dengan raut wajah yang semakin mendamba kejantanan Marlo. Saat sudah berada didekatnya Shalum berlutut menatap lapar kontol Marlo, telunjuknya mengitari urat-urat kontol Marlo. Marlo tak segan-segan mengeluarkan desahannya akibat sentuhan sensual mami temannya itu.
"Aahhh tantehhh euhh.."
"Kontol kamu panjang yaa tebal lagii teruss ada urat-uratnya.. memek tante makin ga sabar buat hap kontol kamu.."
"Yaahh kontol Marlo siap buat sodok-sodok memekh tanteh, siap buat obrak-abrik memekh tante yang laperr asupan kontolh.."
"Kamu tauu banget tante laper asupan kontolh, tante udah lama banget ni ga dientotin papi Zidane soalnya lagi dinas diluar pulau.."
"Maaf tante Marlo dari tadi ngintipin tante yang asik merkosa bantal, terus gesek-gesek kasur sampe nyodokin memek tante ke ujung meja.."
"Nakal ya kamu ngintip-ngintip.."
Shalum perlahan mengurut batang kontol Marlo, twinballnya ia remas-remas gemes seperti memainkan squishy. Marlo merem melek dibuatnya dengan wajah yang mengadah. Tangannya reflek meremas-remas rambut Shalum.
.
.
.
Tersedia disini.
https://karyakarsa.com/deliciouspoison/s33xy-my-friends-mom