aunty Emma

12.6K 18 0
                                    

Dery - Emma

.

.

Dery rasa ia sudah gila kali ini, semenjak kehadiran tante Emma teman dekat maminya yang menginap sementara dikediamannya, ia menjadi pria yang gampang engas. Ya gimana ngga engas sudah 3 hari belakangan ini ia selalu melihat tante Emma memakai pakaian minim bahan. Selain sering memamerkan lekuk tubuhnya tante Emma juga berwajah cantik natural serta innocent. Rambut sebahunya bikin ia terlihat muda seperti bukan tante-tante meski usianya sudah memasuki kepala empat. Bodynya aduhai wak. Payudara dan pantatnya amat menonjol seksi dan sekal, kentara sekali kalo dia lagi make mini dress bertali spaghetti yang membungkus ketat lekuk tubuhnya.

Denger-denger alasan tante Emma mengungsi dirumah Dery sementara karena ia diusir dari rumah suaminya yang sudah meninggal dunia, semua harta suaminya diambil alih ke istri tua suaminya, yaa maklum tante Emma tuh cuma istri kedua sekaligus istri sirinya jadi saat suaminya meninggal ia tidak mendapatkan apa-apa. Kasian si tapi ya itu udah jalan takdirnya, mungkin.

Berbekal dengan tabungan yang pas-pasan Emma melengser jauh dari kota yang sebelumnya ia tinggali, tante Emma menghubungi serta meminta bantuan ke mami Dery minta dicarikan pekerjaan juga tempat tinggal sementara. Nah kebetulan, saat itu mami Dery sedang berada diluar negri untuk mengurusi pekerjaannya. Jadi, mami Dery mengusulkan Emma untuk tinggal bersamanya sekaligus membantu mengurus rumah serta menemani Dery yang sendirian dirumah.

Meski cuma sementara, sebenernya kurang efektif sih kalo harus menemani Dery, wong Dery juga udah gede udah dewasa bahkan sudah bisa menggagahi perawan jadi ya ngapain tante Emma repot-repot mengurusi Dery. Tapi meski begitu Dery ini type anak lelaki yang apa-apa harus dilayani dan kebetulan lagi asisten rumah tangga mereka sedang pulang kampung jadilah Emma yang membantunya.

Awalnya Emma agak gengsi si tapi yaa mau gimana lagi hidup di ibukota sangat keras jika hanya meladeni gengsi bakal kelaparan dan luntang-lantung dijalan, apalagi ia sebatang kara tak punya saudara apalagi orang tua, bertemu dengan teman lamanya -mami Dery sudah amat bersyukur setidaknya ia bisa bertahan hidup sampai ia benar-benar mendapatkan pekerjaan.

Jam sudah menujukan pukul 12 lewat siang, Emma sudah selesai dari sesi memasaknya ia juga sudah menata makanan buat makan siang dimeja kini ia hanya perlu memangil Dery. Sedari pagi ia belum melihat Dery karena ia tahu ini hari libur, kalo hari libur Dery tidak akan turun buat sarapan ia hanya akan menghabiskan waktunya untuk hibernasi sampai siang menjelang.

Emma inisiatif memanggil Dery dengan menghampiri kamarnya, tapi saat ingin mengetuk pintu kamar Dery pintu itu tak terkunci, namun Emma tetap mengetuk pintu itu.

"Dery.. makan siang yuk.. tante udah selesai masak ni.." Emma masih berdiri didepan pintu kamar Dery yang sedikit terbuka, tangannya juga kembali mengetuk pintu namun tak ada tanda-tanda Dery menyahutinya, yang ada hanya suara helaan nafas yang memburu sangat pelan namun masih bisa tertangkap jelas oleh pendengaran Emma.

Emma mengernyitkan dahinya, seraya mendorong pintu kamar Dery agar lebih terbuka lebar dengan perlahan takut-takut akan mengagetkan Dery jika ia masih tertidur pulas.

Saat pintu terbuka Emma bisa melihat tubuh tegap Dery yang duduk dikursi belajarnya membelakangi Emma, pundak kokohnya yang diselmuti kaos putih naik turun diselingi dengan dongakan kepala, Emma heran jika Dery tidak tidur kenapa panggilannya tak dijawab. Emma melangkah lebih maju mendekati posisi Dery sembari memanggil nama Dery namun tetap cowok itu masih bergeming.

Tubuh Emma seketika membeku saat ia sudah berada dua langkah dari belakang Dery, ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya, matanya membola mengekspresikan keterkejutannya.  Lidahnya kelu. Gila. Tontonan macam apa ini, Dery.. kontolnya.. pikirannya seketika ribut. Efek sudah lama tak melihat kontol suaminya bikin Emma merasa gersang, seperti perawan yang baru pertama kali liat kontol begitu terkejut dan terpesona terlebih kontol Dery amat panjang berurat dan menggiurkan apalagi tontonan yang ditonton Dery bikin tubuhnya ikut mendidih.

Lenguhan Dery juga bikin Emma makin tipis kewarasannya, terlebih ia dikejutkan lagi dengan anak temannya itu yang sebentar-sebentar melenguhkan namanya dengan penuh hasrat. Emma semakin high, memeknya ngilu ia membutuhkan sentuhan sensual. Hypersex Emma amat meronta-ronta.

Dery belum menyadari keberadan Emma di belakang sisinya, ia terlalu fokus mengejar kenikmatannya. Sebelumnya ia sempat turun kebawah dan melihat Tante Emma sedang memasak didapur, melihat tante Emma mengenakan dress pendek berlengan panjang berwarna putih dan agak menerawang bikin Dery berpikiran yang nggak-nggak, apalagi saat tante Emma rada menungging karena mengambil sutil dirak bawah, membuat dressnya sedikit menaik, bokongnya terlihat celana dalam berbahan lace milik tante Emma mengintip dari dalam. Bikin Dery yang notabennya baru bangun tidur terjangkit morning wood, jadilah dia balik badan menuju kamar untuk menuntaskan apa yang harus dituntaskan. Sudah dibilang kan semenjak kehadiran tante Emma dirumahnya ia jadi gampang engas padahal juga tante Emma ngga menggodanya dia memang senang berpenampilan seksi.

Kini tante Emma mendekatkan wajahnya ke samping telinga Dery memberiakn tiupan seduktif pada terlinga Dery. "Tante ngga nyangka diam-diam kamu kayak gini, kamu coli desahin nama tante.." bisik Emma bikin Dery berjengit kaget.

"Tante.." Dery berdiri dengan gelisah karena reaksi keterkejutannya, sembari menggenggam kontolnya yang palkonnya amat merah hampir buncat.

Emma menatap kontol Dery penuh nafsu potongan bayangan liarnya mulai muncul satu persatu ia rasa ia sudah gila. Ia seolah tak peduli akan status Dery yang mana anak sahabatnya lebih-lebih anak sahabatnya duluan yang memancing gairahnya. Bukan apa, Emma adalah seorang yang sangat menyukai kontol besar dan hypersex sewaktu suaminya masih ada ia hampir tiap hari digauli bahkan tiap jam, apapun posisinya dimana pun mereka berada harus ada sesi genjot menggejot. Emma tak bisa diam saja melihat kontol Dery yang gagah dianggurin begitu saja setidaknya harus masuk lubang dia sekali seumur hidupnya.

"Tan... Maaf..."

"Ngga perlu minta maaf Dery.. tante suka deh sama desahan kamu.. seksi.. berat dan.. bikin tante ikutan sange.." bisiknya sensual setelah itu ia menurunkan tubuhnya mensejajarkan wajahnya dengan kontol Dery yang mengacung tegak.

"Tan..te mau.. ngapain..?" Dery panik saat tante Emma merangkak mendekatinya lalu mendongak dengan mata sayunya. Lidahnya terjulur seperti anjing.

"Tante mau bantuin kamu, enakin kontol kamu sampe ngecrot kalo perlu masuk ke memek tante dan ngecrotin memek tante sama peju kamu.." wajah Emma terlihat semakin sayu lidahnya yang terjulur membasahi bibirnya yang kering sembari mengerling tatapan nakal.

"Tapi tan.."

"Sssttth.. mumpung mami kamu belum pulang sayang.." telunjuk Emma menempel pada bibir Dery. Tangan yang satu kini mulai menggenggam kontol Dery lalu bergerak naik turun. Menciptakan geraman rendah anak temannya yang semakin terlena akan pijatan tangannya.

"Ternyata kamu suka coli yaa, tante kira kamu anak alim yang jauh dari beginiian, tau gitu tante ajak main basah-basahan Der.."

"Hahh maksudnya tan?"

"Tante tuh hypersex doyan kontol apalagi kontol anak muda yang gede gini aduhh baru gini aja memek tante becek.." Dery hanya melongo sekaligus keenakan, ia tatap wajah tante Emma yang menggoda yang makin telihat seksi saat tangannya dengan lihai mengurut kontol panjang Dery yang memerah, mata Dery memejam kala mulut Emma mengecup pucuk kontolnya serta memberikan air liurnya.

.

.

.

Tersedia disinii

https://karyakarsa.com/deliciouspoison/aunty-emma-734804

hot & juicyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang