Megan Varelly, menjadi murid yang paling dikenal banyak murid lainnya di sekolah, bahkan semua guru pun hapal dengan tabiatnya, karena tingkah lakunya yang sering kali diluar nalar. Guru-guru beserta para pejabat sekolah seolah bungkam akan perilaku anak itu yaa apalagi kalo bukan karena orang tuanya si pemilik sekolah ini.
Tubuhnya mungil namun berisi di bagian yang tepat, seperti payudara yang besar membusung ke depan, bokong sexy bulat nan sekal yang bergerak seirama dengan langkahnya. Belum lagi wajahnya yang sangat cantik, pipi yang chubby serta bibir plum berwarna pink alami yang sering kali berhasil menarik atensi para pria karena ingin melumatnya rakus. Mata sayunya selalu terlihat menggoda pria-pria yang menatapnya penuh puja. Sengaja Megan memang sering banget memancing birahi pria. Seperti saat ini, dipagi yang amat cerah ini langkahnya berjalan pelan melewati koridor sekolah. Sembari memamerkannya lekuk tubuhnya yang aduhai.
Iya demi ingin menggoda pak guru favoritnya, Megan dengan berani memakai seragam yang amat ketat. Dua kancing teratas seragam dibuka untuk memamerkan belahan payudaranya yang dalam, karena ia tak memakai dalaman lain selain bra yang ukurannya kecil yang hanya mampu menutupi pentilnya saja. Belum lagi roknya yang terlihat mini begitu ketat membungkus pantatnya, memamerkan paha putih bersih nan mulus tanpa bulu, apalagi saat ia menungging berpura-pura membenarkan tali sepatunya, bongkahan pantat serta memek tebelnya yang dibalut g-string terlihat. Membuat pasang mata disekitarnya menatapnya cabul.
"Anjing, Meg lo seksi banget! Pengen gue entotin.." Teriak salah satu murid lelaki disana sembari mengelus gundukan selangkangannya.
Megan hanya tersenyum genit, lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas.
Sesampainya dikelas ia menyiapkan dirinya, duduk dibangku paling depan biar dia puas melihat pak guru kesukaan.
Bel masuk berbunyi semua murid sudah duduk dibangku masing-masing. Selanjutnya terdengar langkah kaki pria dewasa memasuki ruang kelas, Megan senyum-senyum terpesona dengan sosok yang baru saja datang itu.
Namanya Baskara Lingga biasa disebut pak Bas, pak Bas ini guru baru sekaligus guru paling muda disekolah Megan mengajar pelajaran biologi menggantikan pak Angga yang pensiun.
Tubuh tinggi atletisnya sangat sempurna, ditambah lagi rupanya yang menawan dengan rahang yang tajam, namun ia begitu dingin jaramg tersenyum namun sekalinya tersenyum membuat siapa saja yang melihat senyumnya bakal bertekuk lutut tak terkecuali Megan. Megan jatuh hati pada pandangan pertama dengan sosok didepannya kini yang sudah menggulung lengan kemeja putihnya. Melihatnya saja sudah bikin air liur Megan menumpuk diujung bibir. Apalagi kalo pak Bas melakukan hal yang selalu ada dalam pikiran kotornya? Pasti bakal bikin dia kelojotan sampe nangis-nangis.
"Selamat pagi murid-murid.." suara bassnya begitu merdu mampu membangunkan sisi-sisi binal Megan.
"Pagi Pak.." jawaban serentak dari murid lainnya.
Seperti biasa setelah sapaan, Pak Bas pasti akan menatap satu persatu para muridnya, tiba di bagian Megan. Anak itu langsung pasang badan menatap lekat manik Pak Bas sarat menggoda lalu mengangkangkan kakinya yang berada dibawah meja memperlihatkan memek tebelnya yang tidak tertutup sempurna karena hanya memakai g-string. Bas melihatnya lekat meski hanya sebentar tapi ia sudah paham bahwa muridnya ini sengaja menggodanya.
"Well, kita akan membuka pelajaran hari ini dengan bab Reproduksi." Ucap Baskara tegas, ia menekankan kalimat reproduksi sembari menajamkan tatapannya pada Megan, yang kini tangannya sedang meraba-raba bahkan menekan-nekan memeknya sendiri sampai tali g-stringnya terselip diantara belahan memek tebelnya.
"Yaahh.." sorakan kencang terdengar riuh sepenjuru ruang kelas.
"Why?"
"Ngga seru pak kalo ngga ada contohnya!!" Seru salah satu murid lelaki disan.
"Oh tenang, kali ini kita bakal mempelajari dengan visual yang nyata." Suara Baskar begitu lugas, matanya pun tak pernah lepas dari manik Megan yang sedikit terkejut.
"Hah?maksud bapak gimana deh?" Tanya ketua kelas.
Tenang murid-murid kelas 11 disini sudah legal. Rata-rata 17 tahun ke atas, jadi ngga ada salahnya Baskara memberi penjelasan pelajaran dengan visual yang nyata.
"Pak Bas, boleh ngga kalo aku jadi muse-nya biar temen-temen langsung paham.." ucap Megan dengan nada menggoda, murid-murid dikelasnya pun riuh bersorak menyahutinya ucapannya.
Seringai Baskara muncul dengan segera ia menyuruh Megan ke depan dan duduk di meja guru.
Ternyata bukan hanya Megan yang gila, tapi seisi sekolah ini juga sama gilanya.
Ya lihatlah, saat Megan sudah duduk diatas meja dengan kaki mengangkang dan rok yang sudah terlepas dari panggulnya semua murid kelasnya terpana, bahkan menyorakinya penuh puja, sembari mengelus-elus selangkangan masing-masing melihat memek tebal Megan yang lubangnya memerah dan berkedut di tambah dengan cairan yang meleleh dengan perlahan dari memeknya.
"Memek kamu cantik.." bisik Pak Bas disampingnya sembari meraba-raba pahanya, yang mana bikin Megan makin lemas dan makin banyak mengeluarkan pelumas alaminya.
"Euhh pakh.."
"Oke. Sekarang kita mulai ya pelajarannya, Megan bantu saya okey?!" Ucap Baskara sembari mengerlin nakal pada Megan. Megan pun makin bersemangat melakukan praktek ini.
"Temen-temen pasti kalian udah tau ini kan, ini namanya memek.." ucap Megam agak nervous karena baru kali ini ia benar-benar menunjukan memeknya didepan kelas dimat banya pasang mata memandangnya bikin adrenalin turut terpacu cepat.
"Hush jangan bahasa kasar Megan.."
"Tapi pak kita lebih suka pake bahasa kasar.." sanggah salah satu murit perempuan yang kini payudaranya sedang diuleni dua teman lelakinya. Sorakan setuju juga riuh menyahutinya.
"Oh oke. Lanjutkan Megan.."
"Memekh ituh kaloh dibukuh namanya vaginah aah.." Megan menjelaskan dengan lenguhan karena kini Baskara memakai pulpennya untuk menunjukan visualnya pada murid-muridnya.
"Aahhh inii namanya itilhh eunghh dibuku namanya klitoris aahhh pakh.." Lenguhan Megan makin tak terkendali karena kini Baskara menunjuk itilnya dengan pulpen yang ia pegang.
"Klitoris adalah tempat bertemunya kedua labia minora yang memiliki tonjolan kecil dan sangat sensitif terhadap rangsangan serta mampu berereksi.. bisa dibilang ini bagian sensitif wanita sekaligus jadi titik kenikmatannya wanita.." jelas Baskara sembari mengucek itil Megan langsung dengan kedua tangannya. Bikin Megan melenguh nikmat dengan pinggul yang terhentak-hentak. "Gimana Megan enak itilnya dikucekinh gini.."
"Aah aahh bapakhh enakhh enakhh bangethh angh.."
Murid-murid disana pada melongo menikmati pemandangan Megan yang sedang keenakan, masing-masing dari mereka sudah mulai memanjakan barang masing-masing.
"Lanjut!"
***
Next kesini 👇
https://karyakarsa.com/deliciouspoison/naughty-student-734815