Rossa (oc) - Dante (jh)
Ingin membangunkan anak serta mantunya untuk sarapan bersama eh, Rosa malah dikagetkan oleh sesuatu yang tak seharusnya ia lihat tapi juga menjadi keberuntungan untuknya. Sesuatu yang malah membuat birahinya naik pesat. Apalagi kalo bukan melihat barang perkasa pria yang sedang tertidur. Pasalnya barang perkasa itu milik anak menantunya alias suami dari anaknya yang tak seharusnya terlihat oleh matanya sendiri bukan?
Rosa adalah seorang single parent ia memiliki seorang anak perempuan yang sudah menikah 5 bulan lalu masih terbilang baru lah yaa. Rossa juga tinggal bersama dengan anaknya, karena anaknya sendiri pun tak mau ia tinggal sendirian dirumah besarnya. Tapi sayang selama ia tinggal bersama dengan menantunya ini ada perasaan mengganjal yang tanpa disadari muncul begitu saja. Perasaan yang seharusnya tidak ada.
Rosa dengan menantunya itu cukup dekat layaknya seorang ibu ke anak, terlebih lagi Dante- nama menantunya itu sudah ditinggal orang tuanya sejak lama hal itu membuat Dante sedikit lebih manja dengannya dibanding dengan istrinya. Sesuatu yang harusnya wajar menjadi tak wajar kala, Rossa malah mengharap sesuatu yang lebih dari sang menantunya.
Menjadi seorang janda selama bertahun-tahun kini jadi lebih sulit saat sang anak sudah menikah, apalagi ketika tiap malam ia harus mendengar erangan-erangan erotis dari anak dan menantunya itu, yang mana makin membuat dirinya menginginkan menantu tampannya, sampai-sampai ia berani membayangi sang menantu dengan khayalan joroknya sembari memanjakan tubuhnya sendiri.
Emang sih pesona Dante ini cukup paripurna, wajah tampan serta memiliki lesung pipi yang menawan, auranya begitu segar mampu membuat mata wanita manapun akan terpincut, terlebih lagi ia mempunyai tinggi serta tubuh yang proporsional, siapa coba yang nggak akan terpincut oleh pesonanya.
Rosa saja sampai detik ini masih berdiri tergugu didepan pintu kamar sang anak yang terbuka ia bahkan masih mengenakan gaun tidur berbahan satin, mempertontonkan Dante yang sedang berbaring pulas dengan kontol yang sama pulasnya, tanpa tertutup apapun. Entah siapa yang terledor membiarkan pintu terbuka secara gamblang dengan posisi Dante yang seperti itu.
Rossa tentu saja kaget tapi rasa kagetnya tak lebih banyak dari rasa penasarannya juga hasrat ingin menyentuhnya. Ah tidak dia malah ingin lebih dari sekedar menyentuhnya. Saking tingginya perasaan itu Rossa masuk perlahan ke dalam kamar sang anak dan menantunya itu. Rossa mendengar suara riuh air didalam kamar mandi kamar, Rossa asumsikan bahwa anaknya sedang mandi dan kemungkin semalam mereka abis bercinta lagi, terbukti dari Dante yang bertelanjang hanya terlilit selimut yang gak menutupi kontolnya.
Wanita yang sudah hampir berusia 40 tahun itu masih mempunyai gairah seksual yang tinggi. Melihat hal ini tentu saja mengobarkan gairahnya. Rossa perlahan mendekati ranjang milik anak mantunya dengan tetap waspada takut-takut anak kandungnya yang sedang mandi itu mendengar derap langkah kakinya. Rossa terpaku saat kakinya sudah mentok menabrak ranjang kasur, melihat barang yang selama ini membuatnya penasaran. Kini ia bisa melihatnya langsung, bahkan ia sudah tergiur dengan penampakan nyata kontol Dante yang meski masih loyo namun kontol itu beukuran panjang, diameternya tidak begitu tebal namun sepertinya akan pas jika masuk ke lubang memeknya. Wajah mupeng Rossa kentara sekali, ia melihat wajah sang mantu, yang begitu damai dalam tidurnya lalu beralih lagi ke kontol Dante dan sekarang Rossa mulai berani menyentuhnya dengan ujung jari telunjuknya secara perlahan.
"Aduh sayang kontol kamu panjang banget.." ungkapnya dalam hati. Rossa tersenyum mesum, lalu wajahnya mulai mendekati kontol Dante menghirup aroma khasnya yang bikin Rossa makin terlena.
"Dante.. Mami boleh yaa cicipin kontol kamu.." bisiknya hampir tak terdengar.
Rossa kembali melirik kearah pintu kamar mandi, dan suara riuh air masih terdengar. "Mumpung istri kamu masih mandi.." lanjutnya lagi.