9. Rumit

591 80 8
                                    

Jaemin mengernyit heran saat Claudia mengunjungi apartemennya Rabu malam itu dengan raut yang tidak bersahabat. Bahkan perempuan itu hanya menyapa sekenanya dan langsung mendudukkan diri di sofa. Memilih tidak terlalu memikirkan itu, Jaemin mendudukkan diri di samping Claudia.

"Tumben ke sini malem-malem. Kenapa, Cla?"

Bukan mendapat jawaban, Jaemin melihat Claudia menatapnya dengan mata memicing. Tatapan yang pertama kali Jaemin dapati dari perempuan itu.

"Cla—"

"You're cheating on me."

Sebelah alisnya langsung terangkat mendengar kalimat bernada tajam tersebut. Disusul dengan tangan Claudia yang melemparkan beberapa lembar foto di atas meja. Jaemin melirik pada foto-foto yang bertebaran tersebut dan menghela napas kasar.

Foto-fotonya bersama Minjeong saat pergi bersama Minggu kemarin. Jangan lupakan genggaman tangan dan pelukan hangat yang mereka berdua lakukan. Oh, Jaemin memang menghabiskan waktu menyenangkan bersama Minjeong minggu kemarin. Dia membawa perempuan itu mengunjungi ice world.

"Kamu ngelarang aku datang ke apart tapi bawa dia ke sini? Gila ya kamu, Na Jaemin?! Lupa kalau kita masih tunangan?!"

Jaemin berdecak malas melihat Claudia yang menatapnya nyalang. Napas perempuan itu terlihat memburu setelah berteriak ke arahnya beberapa waktu lalu. Ekspresinya langsung berubah datar seketika.

"Kenapa? Kamu juga sama aja. Emang waktu pacaran sama Zhang Yihan kamu inget aku sebagai tunangan kah?"

Bibirnya membentuk seringai melihat wajah Claudia yang memerah padam dan ekspresinya yang sangat terkejut. Kedua tangannya terkepal erat seolah menahan sesuatu.

"Kamu—argh!"

Jaemin tertawa mengejek saat Claudia menunjuk-nunjuknya namun tidak lama langsung memalingkan pandangan. Perempuan itu menghela napas berulang kali seolah berusaha menenangkan diri.

"Kamu tidur sama dia aja aku gak protes kok."

"NA JAEMIN!"

"Apa? Emang bener kan?!" Jaemin menarik tubuh Claudia untuk mendekat membuat perempuan itu langsung memekik keras.

"Le—pasin!" Bukannya menurut, tangannya malah mendekap pinggang perempuan itu semakin erat membuat Claudia sedikit meringis.

"Tell me, siapa yang lebih dulu. Aku atau dia?" Jaemin menyentuh wajah Claudia untuk mempertemukan pandangan mereka. "Jawab." Dia langsung menahan wajah Claudia saat melihatnya akan berpaling dan memutuskan kontak mata mereka.

"Kamu." Jaemin mendengus kasar mendengar itu. Tangannya bergerak mengangkat tubuh Claudia untuk duduk di atas pangkuannya. Membuat perempuan itu kembali memekik dan meronta untuk dilepaskan.

"Diam!" Jaemin mencengkram tangan Claudia dengan erat membuatnya langsung diam. Dia bisa melihat secercah ketakutan yang muncul dalam manik coklat terang perempuan itu namun memilih tidak peduli.

"Jawab jujur. Aku atau dia duluan?" Jaemin kembali mengulangi pertanyaannya.

"Kamu."

Claudia kembali menjawab singkat membuat Jaemin menatapnya dengan pandangan menyelidik. Berusaha mencari tahu apakah itu adalah jawaban yang jujur atau bukan.

"Jaemin, aku—" Jaemin tidak membiarkan kalimat itu usai sebab dia lebih dulu menarik Claudia dalam sebuah ciuman intens. Tidak lama dia merasakan perempuan itu membalas ciumannya dengan tempo yang sama. Ciuman mereka berubah semakin cepat dan entah bagaimana mengingatkan Jaemin tentang masa-masa awal perkenalan mereka. And their first time sex too.

Wildest DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang