Sesuai dengan perkataan Papa semalam, hari ini Jaemin pulang ke rumah saat sore hari. Sebenarnya bisa saja dia datang sedari pagi tapi Jaemin pikir mungkin Mama masih perlu waktu sebelum bertemu dengannya. Sebenarnya Jaemin tidak tahu juga apa Mama sudah mau bertemu dengannya atau belum. Semoga saja mau. Jaemin tidak mau merasa bersalah dalam jangka lama karena membuat Mama menangis semalam.
"Papa dimana?" Dia mencegat salah satu pelayan untuk menanyakan keberadaan Papa.
"Beliau ada di ruangan kerjanya sekarang. Tadi berpesan apabila Anda datang langsung masuk saja ke sana." Jaemin mengangguk paham dan berterima kasih singkat. Kemudian melangkahkan kakinya menuju ruang kerja sang ayah.
Saat masuk, dia mendapati Papa yang sudah duduk tenang di sofa. Dia mengeluarkan sapaan singkat kemudian duduk di hadapan sang ayah. Selama beberapa saat hanya hening yang menyelimuti. Jaemin bingung ingin memulai dari mana. Ditambah Papa juga hanya diam.
"Kamu masih mau menikah dengan perempuan itu?"
Jaemin mengangkat pandangan dan menemukan Papa yang menatapnya dengan serius. Dia mengangguk yakin sebagai tanggapan. Dia akan memperjuangkan semuanya. Dia mau berakhir bersama Minjeong. Hidup bersama Minjeong dan juga anaknya kelak.
Papa kembali diam dengan pandangan menerawang membuat Jaemin merasa waswas. Dia memang sudah menduga semuanya tidak akan mudah. Walau pertunangannya dengan Claudia batal, belum tentu kedua orang tuanya setuju dia menikah dengan Minjeong.
"Jelaskan." Jaemin menatap sang ayah dengan pandangan bertanya. "Jelaskan hubungan kamu sama dia. Papa mau tahu." Jaemin mengepalkan tangannya mendengar itu. Tidak menduga Papa akan memintanya menjelaskan hubungannya dengan Minjeong.
Walau sejatinya bingung harus memulai darimana, Jaemin tetap mencoba menjelaskan dengan sebaik mungkin. Dia tidak mau berbohong. Lebih baik menceritakan semuanya dengan jujur.
"Minjeong gak pernah sengaja deketin aku duluan. Memang aku sendiri yang narik dia sampai sejauh ini. Dia juga gak minta pertanggungjawaban aku sama sekali setelahnya dan lebih memilih pergi."
Jaemin rasanya ingin menangis setelah itu. Mendengar dirinya sendiri bercerita membuatnya paham bahwa dia memang telah melakukan kesalahan besar. Dia berbohong dan terlihat sekali memanfaatkan rasa cinta yang Minjeong punya.
"Jaemin." Dia kembali menatap Papa setelah itu. "Kamu tau kalau Paman Hyunwoo bukan adik kandung Mama?"
"Hah?" Jaemin memandang sang ayah dengan tatapan bertanya. Tidak mengerti mengapa topik pembicaraan mereka tiba-tiba berganti. Malah membawa Paman Hyunwoo yang Jaemin rasa tidak ada sangkut pautnya sama sekali. Lagipula apa coba hubungan Pamannya itu dengan semua masalah ini dengan dirinya?
"Paman Hyunwoo itu anak hasil perselingkuhan. Dia lahir dari ibu yang berbeda dengan Mama."
Selama beberapa detik, Jaemin memandang sang ayah tanpa berkedip. Masih berusaha mencerna perkataan Papa beberapa saat lalu. Juga dirinya yang masih terkejut karena dia pikir selama ini Paman Hyunwoo adalah adik kandung Mama. Tidak. Jaemin pikir adik ataupun kakak-kakak Mamanya adalah saudara kandung semua.
"Memang. Kakek hanya pernah menikah dengan Nenek. Tapi Kakek kamu selingkuh..." Jaemin mengepalkan tangannya erat sebab rasanya semua informasi ini terlalu mengejutkan. "... dengan seorang pelayan." Matanya refleks terpejam mendengar itu. "Di antara semua anak-anaknya, Mama kamu yang tahu pertama kali tahu. When she was just 12 years old."
Jaemin berubah ingin menangis kembali saat mendengar Papa bercerita. Dia tidak pernah menduga kalau keluarga besarnya menyimpan hal sesuram itu. Dia tidak pernah tahu jika Paman Hyunwoo adalah anak hasil perselingkuhan Kakek dengan salah satu pelayan di rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wildest Dream
FanfictionBagi Kim Minjeong, mengharapkan bersanding bersama Na Jaemin itu bagaikan mimpi paling liar yang pernah dia pikirkan. *** Start: 7 Oktober 2023 End: 6 November 2023 ***