Pictures to Treasure atau biasa disingkat PTT adalah tempat Ilyas berkerja. PTT sendiri bukan hanya menyediakan jasa photographer saja, ada juga jasa videographer. Perusahaan jasa itu terdiri dari tujuh karyawan dan satu owner, Mr. Bob namanya.
Hari ini PTT kedatangan mahasiswi yang akan magang untuk tugas kuliahnya selama 3 bulan. Mr. Bob mulai menjelaskan bidang-bidang yang ada, saat sang owner tengah menjelaskan inti perusahaan, Ilyas datang dengan wajah masih menganguk.
"Selamat pagi." Sapa Ilyas pada Mr. Bob tanpa melihat si karyawan magang.
"Pagi." Mr. Bob membalas sapaan Ilyas.
"Ohiya, kebetulan kamu sudah datang, kenalkan ini Jasmine." Sang owner memperkenalkan Jasmine ke Ilyas.
Jasmine pun mengulurkan tangan dan disambut oleh Ilyas.
"Jasmine."
"Ilyas."
Setelahnya, mereka melepaskan tangannya masing-masing.
"Baiklah. Jasmine, Ilyaslah yang akan mengajarimu teknik photografi selama kamu magang di sini. Jadi, jika ada sesuatu yang kamu tidak tahu, tanyakanlah pada Ilyas" Jelas Mr. Bob pada Jasmine.
Ilyas yang mendengar itu ingin protes tapi tatapan maut dari sang owner membuatnya mengurungkan niat.
"Jasmine, semoga kamu betah. Dan Ilyas, tolong jaga anak orang dan nama baik
perusahaan!" Ucap tegas Mr. Bob. Ilyas sedikit tidak nyaman melihat wajah sang owner."Permisi." Dan meninggalkan keduanya, Jasmine yang masih menatap kepergiaan boss barunya beralih melihat Ilyas hanya memasang wajah datar.
Jasmine melihat Ilyas dari ujung kaki sampai ujung rambut, pria itu mengenakan kaos hitam lingkaran kerah yang sedikit lebar yang cukup memperlihatkan tulang selangkanya,
celana jeans hitam, sepatu boots coklat tua, dan tak lupa tas kamera pada bahu kirinya. Melihat itu. ia menilai Ilyas adalah tipe pria yang berpenampilan amburadul versi keren. Setelah berkeliling tadi, rata-rata karyawan memakai baju yang formal dan Jasmine berpikir Ilyas mungkin sengaja berpenampilan seperti itu karena Ilyas bagian outdoor. Melihat Jasmine yang hanya memperhatikannya sedari tadi, Ilyas sedikit merasa kalau mungkin penampilannya mungkin aneh. Pria dengan model rambut two block itu
melambaikan tangannya di depan wajah Jasmine hingga gadis itu tersadar." Ehh... M--aaf." Ucap gugup Jasmine. Ilyas kembali memperhatikan penampilannya.
"Apa penampilanku aneh?" Ilyas bertanya. Jasmine dengan cepat menggelengkan kepalanya.
"Tidak, hanya saja orang-orang disini berpenampilan formal. Tapi, kamu berpenampilan cukup berbeda." Ungkap Jasmine.
Ilyas tertawa canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Seperti Angin
Teen Fiction"Seperti angin, aku senang terbang bebas hanya untuk menatapmu. Disaat hatimu merasa hembusan angin itu pergi, aku tetap ada di sekitarmu." -- Kanz Ilyas. Kisah ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Kanz Ilyas yang jatuh cinta pada teman m...