20. Jeno vs Donghae

3.1K 230 9
                                    






Keesokan harinya, beberapa orang mendatangi sebuah tempat asing. Mereka adalah,—bodyguard Jeno sendiri yang di tugaskan untuk membawa mayat karina pergi dari tempat itu.

Mengenaskan, tubuh karina terbagi menjadi beberapa potongan. Entah apa yang Jeno lakukan, kalau di tanya,—jawabnya 'it was so fun'!

Bagi Jeno yang notabenenya memiliki dendam besar pada Guanlin.

"Kita bawa kemana mayat ini tuan?" ucap Hyunsuk yang sudah membereskan kekacauan di ruang itu.

Ternyata, Jeno tidak membunuh karina di rumahnya. Jeno memberikan iming-iming pada karina, untuk mengencani nya malam itu.

Namun, hal naas menimpa wanita berusia belum genap dua puluh tahun tersebut. Karina di bawa ke sebuah mansion terbengkalai jauh dari hunian hangatnya.

Sebelumnya, Karina telah jujur pada Jeno bahwa Guanlin memang sudah tidak tinggal di China karena bangkrut.

Namun karena Mark telah mengatakan bahwa Karina berencana untuk menghancurkan rumahtangga nya,—rasa iba itu telah hilang dari lubuk hati Jeno.

Setelah Karina mengatakan dimana dan apa tujuan Guanlin datang pada kehidupannya dan mengirimkan Karina, Jeno mengayunkan sebuah parang dan golok untuk memotong bagian perut, leher dan kaki Karina.

Kini Jeno menatap nyalang pada kresek hitam yang berisi potongan tubuh mantan ART nya itu.

"Hyunsuk, bawa dan letakkan mayat itu di depan rumah Guanlin. Tinggalkan sapu tangan hitam milikku disana" ucap Jeno.

Ya! Saat itu juga, Jaemin yang haus penjelasan mengapa karina bisa terbunuh pun hanya bisa menutupi wajahnya dengan pundak suaminya.

Jaemin di bawa Jeno untuk menghadiri tempat itu,—atas kemauannya sendiri.

Sangat mengerikan bukan?

"Mass,,"

"Apa buna??"

"Terimakasih,, sudah melindungi Nana"

"With pleasure,," jeno menoleh ke belakang, mengecup jidat berkerut Jaemin yang kini memeluknya sambil menangis.

"Nana takut mass di tangkap polisi hikkkss"

"Tidak semudah itu buna, polisi pun akan takut menangkapku" kekeh Jeno, memang rasa takut yang ia miliki hanya sebesar butiran debu.

Semua itu Jeno lakukan demi Jaemin,—sesuai dengan isi surat yang pernah ia selipkan di bawah sepiring Nasi Goreng hangat kala itu.

Pelukan Jaemin semakin erat, tidak menyangka bahwa musuh terbesar dalam lingkup rumah tangga nya telah mati. Jika Mark tidak mengatakan pada Jeno, mungkin Karina dengan seribu akal licik nya telah sukses meraih hati Jeno yang menurut Jaemin mudah 'luluh karena sebuah rayu'.

❗️❗️❗️

Senyuman Jaemin memang meresahkan.
Tidak ada hentinya terbit dari bibir tipis ranumnya yang saat ini menemani Jeno bekerja.

Jaemin mencatat semua barang pesanan customernya. Sedangkan sang dominan, tampak memberi arahan pada para pekerja di tokonya.

Kedua netra golden brown Nana memandang bulir keringat yang berjatuhan pada coretan tinta ditubuh suaminya. Karena pada saat itu Jeno membiarkan tubuhnya setengah telanjang.

"Mass,— sarang beoo!"

"Apa sih, ganggu!" Jeno memang seperti itu, hands heart yang di berikan oleh Jaemin terlalu mahal bagi penampilan Jeno yang tampak seperti kuli bangunan seperti sekarang ini.

HELLO JODOH || NOMIN REPUBLISH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang