23. Male Pregnant 🔞🔞

6.7K 213 5
                                    




Berkaca adalah kebiasaan Jaemin setelah mandi. Manusiawi lah ya, kalian juga gitu kan? Tapi kali ini berbeda, auranya lebih manis dari sebelumnya.

Jaemin membuka bathrobenya, menampilkan perut buncitnya. Pusar di permukaan perutnya menyembul keluar, ya itu karena pertumbuhan janin di dalamnya semakin besar.

Menginjak usia kehamilan lima bulan, Jaemin harus tetap menjaga diri dong ya. Biar suami makin nempel tentunya. Juga kecantikan wajahnya yang jangan sampai pudar.

BRAAGHHH

"Uhhhwaaawww so sexy!!" perut besar Nana terpampang jelas, jangan lupakan bagian selatan yang menjadi pusat perhatian Jeno pun tidak di bungkus apapun.

Di biarkan keanginan karena masih lembab dan basah.

Hari ini, calon bapak dua anak ini tidak berangkat ke tokonya. Hari pengambilan raport Jisung menjadi alasan kokoh mengapa Jeno tidak berangkat kerja.

Bukan hanya itu, si ukmil pun harus USG. Jadi ya, nggak salah kan kalo Jeno libur sehari aja buat nyenengin anak dan istrinya. Karena Jeno tau, usai USG pasti ada saja keinginan Jaemin yang harus di turuti.

"Berani banget ya, umbar aset di depan kaca begitu??" ucap Jeno, tangannya menarik bathrobe Jaemin.

Jaemin memutar tubuhnya, menjatuhkan kedua tangannya di atas pundak kekar suaminya.

"Kan cuma ada kamu sama aku mass?? Jadi apa salahnya hmmm??"

Jeno terfokus pada bibir tipis Jaemin yang tersenyum manis. Tegukan ludah kasar mulai terdengar oleh Jaemin yang menurunkan pandangannya.

Sengaja, menaikkan lututnya dan menggesek kejantanan Jeno dari luar boksernya. Jaemin menerbitkan senyum lacurnya, tanda menggoda.

"Kau sungguh indah, buna" geram Jeno di telinga Nana.

Jeno mengendus aroma jaemin yang khas, wangi vanilla. Aroma yang begitu merilekskan, dan tentunya ngundang perhatian.

"Kita bisa telat mass, apakah kau masih saja lapar hhmmm???"

Jeno menempelkan mulutnya pada ceruk Jaemin, mencecap rasa leher nya dan membuat kissmark pagi.

"How about morning sex" bisik jeno dengan suara serak basah. Tentu saja tidak ada penolakan, hanya embel-embel nakal yang keluar dari mulut Nana.

"Mas tapi kau sudah rapi seperti ini__ouuhhh daddyh" jaemin mencengkeram meja rias di belakangnya.

Tangan Jeno telah mengangkat Jaemin untuk duduk di sana, melarikan tangannya untuk meremas penis mungilnya. Membuat kepala Jaemin menengadah ke atas, mencengkeram paha putih Nana dan beralih meremas gundukan pantat yang dipenuhi ruam biru keunguan.

Jaemin membawa tangannya untuk meraih ceruk Jeno, badan jaemin menegang. Mengimbangi tangan Jeno yang semakin lancang mengacak lubangnya kuat-kuat.

"Ouhhhh mass Jenoo aahhh nana eeemmmhh"

"Kulahap kau buna" jeno menurunkan resleting celananya, kemudian mengocok penisnya kencang. Sesekali menyeringai, mendesah dengan suara lowbassnya.

Jaemin sedikit menyender pada pinggiran kaca meja riasnya, merasakan betapa nikmatnya kedua nipple di peras. Bahkan air susu jaemin menyembur hingga ke lantai. Ingatkan bahwa Jaemin sedang berada pada fase hamil.

Jleebbb

Tubuh jaemin bergetar, merasakan pusaka Jeno mulai menyentuh pahatan rektum yang begitu menggigit miliknya.

"Aaakkhh"

"Bunnaa ahh"

Jeno menggenjot jaemin yang menumpu tangannya pada meja riasnya. Membuka kakinya lebar-lebar, memamerkan selangkangan putihnya yang begitu harum dan indah.

HELLO JODOH || NOMIN REPUBLISH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang