2.Bagian dua

2.2K 137 1
                                    


"KALIAN SEMUA ANYING!!"

Teriakan penuh frustasi itu berasal dari mulut sosok gadis berambut gelombang yang sialnya baru menyadari ruangan yang ditempatinya sekarang kedap suara.

Ia terduduk lesuh dibelakang pintu sambil merutuki kebodohannya

"Penghuni rumah ini semuanya gada akhlak. Mati aja kalian semua." Gumamnya sambil menelungkup kepalanya di lutut yang sengaja ia peluk biar keliatan dramatis

Semenjak ia bangun pertama kali sampai sekarang mulutnya belum pernah terisi apapun, Anggap saja ini lebay tapi dia seperti mau meninggal karna dehidrasi ditambah perutnya yang kosong

Ia menggelengkan kepalanya kekiri dan kekanan lantaran seketika otaknya memiliki ide yang cukup buruk

Gapapa Dania, cukup kali ini aja batinnya

Hembusan nafas pasrah terdengar dari hidung kecilnya lalu dengan tiba-tiba ia berdiri berjalan menuju kamar mandi

"Rasanya aneh."

Raya merosotkan tubuhnya disamping wastafel setelah puas memasukkan air kran kedalam mulutnya yang terasa kering. Menutup matanya sebentar lalu berdiri menghadap kaca didepannya.

"Gua mau pulang, disini bukan tempat gua." Gumamnya sambil menghapus sisa air kran dipinggiran mulutnya

Lalu ide gila yang selama seumur hidupnya tidak pernah terpikirkan olehnya tiba-tiba berputar-putar menguasai kepalanya. Mengangguk paten raya berbalik keluar kamar mandi dan mengobrak abrik laci dipinggir ranjangnya mencari sesuatu

Senyuman manis terlihat tersungging dibibirnya "Nah ketemu!" Pekiknya kegirangan sambil menggenggam gunting yang terlihat sangat tajam

"Apa iya gua harus bunuh diri kek gini?"

Sedikit ada keraguan yang menghampirinya tatkala tangannya sudah siap menusukkan gunting itu kearah perutnya yang ramping

Dia takut langsung join neraka.

"Tapi ujung-ujungnya gua bakal mati dibunuh juga."

Raya bergidik ngeri memikirkan suatu saat nanti ia akan mati ditangan arlan lelaki berhati iblis dari jahanam itu.

"Ah bodo amat disini sama neraka ngga ada bedanya, Sama-sama akan dapat siksaan."
Setelah mengatakan itu dengan cepat ia menusuk perutnya dua kali dengan gunting yang sedari tadi sudah siap dengan tugasnya

Tubuhnya ambruk ditepi ranjang "Perih banget ternyata njir." Gumamnya lemas sambil memegangi perutnya yang kini dilumuri darah segar yang terus merambas dari lubang tusukannya

Kesadarannya perlahan menipis dengan mulut yang tidak ada hentinya merintih kesakitan akibat ulahnya sendiri

"Lama banget matinya." Gumamnya pelan lalu setelah mengatakan itu kesadarannya benar-benar sudah hilang dan ia kini sudah menutup matanya dengan paten.

I'm coming neraka!

______________

"Untung saja tusukannya tidak terlalu dalam jadi kita masih bisa menyelamatkan nyawa nona anaraya."

Samar-samar raya mendengar suara percakapan dua manusia yang sepertinya sedang membicarakan dirinya

Hah? Apa yang terjadi seharusnya dia kan sudah di neraka sekarang?

Dalam posisi masih menutup mata dengan kesadaran penuh raya merasakan kegelisahan yang mengganggu batinnya

Tidak! Ia tidak mau kembali lagi ketempat terkutuk dengan penghuni iblis itu sama sekali tidak mau!

Please, Just kill meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang