Sebelum baca jangan lupa vote, ya
🍰🍰🍰
"Siapa kau?" Galen melihat seorang gadis dengan gaun muslin berwarna toska. Rambut si gadis diikat ke atas sedangkan beberapa anak rambut terlepas dari ikatan, rambut itu berwarna tembaga dengan sedikit keemasan dan membingkai wajah gadis itu dengan sangat sempurna. Galen tidak tahu, jika ada gadis cantik lain selain Kristy.
Galen menuju arah gadis itu, si gadis gugup dan membersihkan gaunnya dengan konyol. Dapat Galen rasakan bahwa gadis itu tidak siap dipergoki tengah mengintipnya.
"My Lady, aku sedang bertanya padamu," ulang Galen, si gadis masih sibuk membersihkan gaunnya.
"Maaf, My Lord, saya tidak bermaksud mengintip Anda, saya--," Jane bingung harus menjelaskan apa kepada Galen. Tidak mungkin ia mengatakan sedang mengejar kunang-kunang saat Galen dan Kristy datang tadi.
"Apa yang kau dengar?" Galen telah berada tepat di depan Jane. Meskipun mereka dihalangi oleh bunga lily. Posisi Galen cukup membuat Jane terintimidasi.
Jane hanya diam, tidak mungkin ia mengatakan bahwa ia mendengar semuanya. Gadis itu menundukan wajah, tidak sanggup melihat kemurkaan sang Duke. Jane tahu pasti harga diri Galen terluka, ia ditolak dan sekarang seorang gadis mengetahui bahwa ia telah ditolak, seorang Galen yang tampan dan kaya raya. Pria incaran para gadis di season dan juga incaran para ibu sebagai calon menantu.
"Aku tahu pasti kau mendengar semuanya bukan?" terka Galen. Jane masih diam dan semakin menunduk, ia tidak berani menatap mata Galen.
"Sekali lagi, maaf, Sir. Saya berjanji tidak akan membeberkan apa yang saya dengar tadi," ucap Jane dengan bergetar. Ia tidak dapat memikirkan apa yang akan dilakukan Galen kepadanya.
"Apa kau yakin, kau dapat dipercaya?" sarkas Galen. Jane memberanikan diri menatap mata Galen. Pria itu tersentak saat mendapati warna mata indah Jane. Warna matanya adalah hazel.
Galen tidak menyangka ternyata masih ada gadis cantik lain di season ini. Lalu kemana saja gadis ini? Memang gaun yang dipakainya sedikit lusuh, bisa saja hal itu membuat ia kurang menarik atau ia yang memang tidak memperhatikan gadis lain selain Kristy?
"Tentu saja," jawab Jane dengan nada tidak suka atas tuduhan Galen.
"Apa kau peserta season?"
"Ya," jawab Jane cepat.
"Baiklah, aku percaya padamu, tapi, jika ini tersebar, aku yakin, kaulah yang harus bertanggung jawab." Galen membalikan tubuh dan meninggalkan Jane. Gadis itu bernafas lega, ia pun keluar dari kumpulan bunga lily, langkah Jane berhenti dan melihat kotak cincin Galen. Gadis itu mengambilnya dan menuju ballroom.
***
"Apa kalian telah mendengar gosip terheboh malam ini?" ujar seorang Lady dengan antusias.
"Apa?" serentak yang lain. Jane hanya mendengarkan gosip mereka dengan malas, sambil memakan sepotong roti di piringnya.
Mereka tengah duduk di sofa panjang, menunggu sampai giliran mereka berdansa.
"Lady Kristy menolak Lord Galen!"
Jane tersedak mendengar hal itu, keringat dingin langsung mengalir di dahinya. Bagaimana berita itu bisa tersebar? Jane tidak pernah menceritakan hal itu bahkan kepada sahabatnya sendiri Lady Isabella. Jane pikir selama satu minggu ini ia aman karena tidak ada gosip tentang itu.
"Apa kau baik-baik saja, Jane?" Isabella memberikan minuman kepada Jane.
"Ya, aku baik-baik saja," jawab Jane, gadis itu mengambil gelas yang disodorkan Isabella.
Lady lain yang menatap Jane karena membuat gosip panas mereka terjeda.
"Apakah berita itu dapat dipercaya?"
"Tentu saja, hah, kasihan sekali Lord Galen," Lady tersebut menarik nafas, meluapkan kekesalannya karena mendengar sang pujaan hati ditolak.
"Kenapa Lady Kristy menolak, ya? Bukankah kau mengatakan bahwa mereka telah bertunangan selama 2 tahun secara rahasia?"
"Itulah, aku juga tidak mengerti."
"Aku juga mendengar gosip ini, tinggal menunggu sehari lagi saja, seluruh London, akan mengetahui gosip ini. Lord Galen benar-benar dalam scandal buruk, seorang Lord pujaan hati, ditolak oleh seorang gadis. Pasti sangat memalukan!"
"Aku permisi sebentar." Jane berdiri dari duduk, ia harus menenangkan pikiran akibat berita ini. Jane berharap bahwa Galen belum mendengar gosip ini.
Jane sempat melihat Kristy yang masih bersikap biasa, bahkan ia tengah berbicara dengan seorang pria. Sungguh disayangkan Jane, ia tidak banyak mengenal para pria di sini. Jane menyapukan pandangan mencari keberadaan Galen. Ia harus menjelaskan kepada Galen bahwa bukan dia yang menyebarkan gosip tersebut. Namun, akankah Galen mempercayainya.
Gadis itu berjalan menuju taman, mungkin dengan melihat bunga-bunga yang sedang mekar akan membuat pikirannya sedikit tenang. Jane telah berada tepat di pintu keluar, seseorang menarik tangan Jane, menyandarkan tubuh Jane ke dinding di samping pintu.
"Lord Galen!" pekik Jane tertahan karena mulutnya langsung dibekap oleh telapak tangan Galen yang lebar. Posisi mereka sangat dekat, Jane dapat melihat wajah tampan Galen dengan warna mata abu-abu cendrung gelap, tulang rahang yang tegas, dengan rambut berwarna coklat tua. Warna kulit Galen pun bisa dikatakan eksotis. Lengan kekarnya tercetak di mata Jane.
"Diam, aku akan melepaskan tanganku." Galen memurunkan tangannya dari mencengkram mulut Jane. Gadis itu menarik nafas lega.
"Kau! Apa tujuanmu menyebarkan gosip itu?" kesal Galen.
"Sumpah, My Lord, saya tidak menyebarkannya." Jane membela diri.
"Aku tahu kau gadis yang tidak bisa dipercaya." Galen menatap jauh ke dalam mata hazel Jane. Gadis itu menjadi salah tingkah jika harus diperhatikan dengan sangat intens seperti ini.
"Percayalah, saya benar-benar tidak melakukannya." Jane balas menatap mata abu-abu gelap milik Galen, mencoba meyakinkan pria itu
"Kau tahu bukan? Aku akan memberikan hukuman atas apa yang kau lakukan ini." Galen sendiri belum menyiapkan hukuman apa yang akan diberikannya buat Jane.
"Please! Sekali ini percayalah padaku, aku jujur mengatakan bahwa bukan aku yang menyebarkan gosip itu," mohon Jane, ia tidak berani menatap mata Galen yang murka. Jane memahaminya, tentu saja Galen akan marah saat harga dirinya dipertaruhkan.
"Kau harus bisa membuat gosip ini menghilang, tentu kau ingat dengan siapa kau berbagi cerita, bukan?" Galen menarik tubuh Jane ke balik pilar. Saat dua orang gadis menuju taman. Dapat Galen dengar gadis-gadis itu membicarakannya, bahkan sedikit cekikikan. Galen mengepalkan tinju, menahan amarah. Jane tahu Galen sakit hati dan malu.
"Aku sungguh tidak membicarakannya dengan siapapun, jadi aku tidak tahu pada siapa aku harus mengatakannya untuk membersihkan nama baikmu," bisik Jane, meskipun gadis-gadis itu telah jauh, tetap saja ia takut jika mereka mendengar pembicaraannya.
"Oh, iya ini punyamu, aku menemukannya saat kau melemparkannya." Jane mengeluarkan kotak cincin Galen. Kotak itu selalu dibawa-bawanya berharap ada kesempatan untuk mengembalikannya.
Galen menatap kotak itu, sebuah ide muncul di benaknya. Ia mengambil kotak dan mengeluarkan cincin. Pria itu kemudian memasangkan cincin ke jari manis Jane dan pas.
"Apa yang kau lakukan?" Jane mencoba melepaskan cincin itu.
"Pakai dan kau resmi menjadi tunanganku, bukan tunangan sesungguhnya, hanya sebagai penghapus gosip yang telah kau sebarkan. Jadi kita harus membuat scandal baru, agar scandal aku ditolak Kristy menghilang,"
🍒🍒🍒

KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Kontrak Sang Duke
RomanceJane Elizabeth Grey, putri dari Earl of Winchester, tidak sengaja melihat penolakan lamaran oleh Kristy Dudley, putri Marquees of Hedridge terhadap Galen William Austin, Duke of Derbyshire. Gosip Kristy menolak Gallen menjadi scandal di London. Gall...