Pagi hari yang cerah menyambut matahari yang baru muncul di ufuk timur. Cahaya merah jingga perlahan membelai pepohonan dan bangunan, memberikan kehidupan pada desa yang masih terlelap. Suara burung bernyanyi dengan riang, dan udara segar pagi ini membuat napas terasa begitu menyegarkan. Orang-orang mulai beraktivitas, dengan langkah-langkah ringan.
Jane membuka mata, cahaya matahari melewati jendela kamarnya. Gadis itu mengintip dari balik selimut. Jane telah merasa lebih segar dari hari-hari sebelumnya. Dia telah sembuh dari demam dan flu yang dideritanya karena jatuh di danau. Gadis itu merasa bersyukur karena selama sakit, Galen selalu menemaninya, pria itu merasa Jane akan bosan karena hanya terbaring di ranjang. Galen datang membacakan cerita untuknya.
Leona memasuki kamar Jane dan membuka tirai gorden.
"Bagaimana perasaanmu Jane?" tanya Leona sambil mempersiapkan pakaian untuk Jane.
"Aku merasa sudah sembuh, aku ingin keluar dan sarapan bersama yang lainnya. Mungkin aku juga akan mulai berjalan-jalan menghirup udara segar," celoteh Jane. Gadis itu membayangkan berjalan-jalan di kebunnya.
"Syukurlah, aku akan menyuruh seseorang menyiapkan air untukmu mandi." Leona keluar dari kamar Jane dan memanggil seseorang untuk membawakan baskom-baskom yang berisi air panas.
Jane turun dari ranjang dan menuju jendela kamar. Dia melihat keluar, Jane membuka jendelanya dan membiarkan udara pagi masuk ke dalam kamar. Jane menghirup udara segar tersebut. Dia memperhatikan keluar, di sana terlihat Galen yang sedang menunggangi kuda, sepertinya pria itu sedang berolah raga dengan mengelilingi perkarangan rumah.
Galen melihat ke atas, sepertinya dia merasa bahwa sedang diawasi. Pria itu tersenyum kepada Jane. Jantung Jane berdebar dengan cepat, kedekatannya beberapa hari ini dengan Galen telah menumbuhkan perasaan dari diri Jane.
"Jangan terpesona dengan Lord Austin, ini hanya kontrak, aku harus menghapus apapun perasaan yang muncul ini," batin Jane.
Para pelayan telah selesai menyiapkan air untuk Jane mandi. Leona kembali mengambil gaun baru karena Jane akan bergabung untuk sarapan. Setelah selesai Jane keluar dari kamarnya dan bergabung untuk sarapan dengan ayahnya. Namun, Jane tidak melihat keberadaan Galen.
"Lord Austin, belum bergabung? Tadi aku lihat dia sudah bangun?" tanya Jane kepada Adam.
"Ya, paling sebentar lagi dia datang, dia selalu olah raga pagi dulu," jawab Adam.
"Maaf, saya terlambat." Galen bergabung dengan mereka.
"Tidak terlalu terlambat, ayo kita mulai sarapan dan memulai hari ini dengan semangat. Papa senang kau telah sembuh Jane." Adam menggenggam tangan putrinya.
Selesai makan, seperti biasa Adam dan Galen mengurus kerja sama mereka. Jane duduk di ruang keluarga, gadis itu mengambar beberapa design pakaian ketika Lady Derring dan Kristy datang. Jane cepat-cepat menyembunyikan kertas designnya.
"Maafkan aku, My Dear, aku tidak sempat menjengukmu sebelumnya." Basa-basi Lady Derring.
"Bagaimana kabarmu?" tanya Kristy.
"Aku baik-baik saja, walaupun sempat demam dan flu beberapa hari tapi, sekarang aku telah sembuh," jawab Jane.
"Ah, syukurlah, aku telah lama ingin membuat pesta, hanya saja ketika kau sakit, itu terpaksa harus ditunda." Lady Derring memperhatikan ruangan itu. Dia merasa tempat itu menjadi lebih cerah dari sebelumnya.
"Wah, itu pasti sangat menyenangkan!" antusias Jane, mungkin karena terkurung beberapa hari di kamar, ia menjadi sangat bosan dan butuh hiburan.
"Dengan senang hati, aku mengundangmu, ayahmu dan tentu saja Lord Austin kita yang tampan," ujar Lady Derring.
"Terima kasih telah mengundnag kami," ucap Jane tulus.
"Tentu saja, Lord Austin adalah tamu istimewanya. Aku akan menyuruh seseorang mengantarkan undangan resminya."
"Kami akan menunggunya!" kata Jane.
***
Pesta di rumah Lady Derring akhirnya tiba, para tamu undangan telah datang bersama kereta kuda mereka masing-masing. Hampir semua bangsawan di Hampshire diundang. Satu persatu memasuki ruangan tempat pesta diadakan di rumah kediaman Lady Derring.
Jane datang bersama Galen dan Adam, seperti biasa Galen membantu Jane turun dari kereta. Mereka memasuki rumah Lady Derring. Kedatangan Galen menjadi pusat perhatian, beberapa bangsawan lain yang memiliki anak gadis. Namun, belum mengikuti season di London, menghampiri Galen dan beramahtamah padanya.
Musik-musik mengalun dengan indah, mereka mulai berdansa country dance sebagai pembukanya. Galen dan Jane ikut berdansa bersama pasangan masing-masing. Dansa ini adalah sebuah dansa yang diikuti bersama pasangan lainya. Mereka membuat formasi berupa garis lurus, para pria di depan para wanita. Kemudian mereka bergerak mengikuti irama musik.
Setelah berdansa sesi pertama, seorang pemuda mengajak Jane untuk berdansa. Galen tinggal sendirian, Kristy mengambil kesempatan itu untuk mendekati Galen.
"Aku tidak tahu sejak kapan kau menjadi dekat dengan Jane, bahkan bertunangan dengannya?" Gadis itu langsung bertanya kepada Galen begitu dia telah berada di samping Galen dan memberikan satu gelas wine kepada Galen.
Pria itu menerima dan meneguknya sedikit.
"Bukan urusanmu aku harus dekat dengan siapa?" Galen masih kesal dengan penolakan Kristy padanya.
"Aneh saja, karena selama ini kau mungkin tidak mengenalnya," sindir Kristy.
"Kemana arah pembicaraan ini Kristy, kau tahu aku tidak suka teka-teki seperti ini." Nada kesal terdengar dari suara Galen.
"Aku tidak yakin kau bertunangan dengan Jane, apalagi untuk serius dengannya, dan bagaimana mungkin kau tidak sabaran setelah kau melamarku, satu minggu kemudian kau bertunangan dengannya. Itu tidak masuk akal?" Kristy berbicara dengan emosi.
"Pelankan suaramu, apa kau ingin membuat skandal lain? Jika kau tidak berniat menikah denganku sebaiknya kita jangan terlalu dekat yang akan membuat gosip baru. Kau tentu tidak ingin menjadi wanita lain yang menghancurkan hubunganku dengan Jane, bukan?" Galen memperhatikan Jane yang tengah berdansa, pandangan mereka bertemu, kemudian Jane mengalihkan pandangannya kepada pemuda yang tengah berdansa dengannya, masih dansa contry.
"Aku tidak pernah tidak berniat menikah denganmu, hanya saja kau harus memberiku waktu, dan aku hanya meminta 1 tahun paling lama?" Kristy melotot kepada Galen.
"Memangnya, apa yang kau tunggu?" Galen balas menoleh ke arah Kristy.
"Aku hanya ingin memastikan sesuatu." Kristy mengelus punggung Galen dengan lembut seolah-olah merayunya.
"Apa sesuatu yang penting itu?"
"Maaf, sebaiknya aku pergi, aku tidak bisa membahasnya." Kristy meninggalkan Galen ketika pasangan Walter datang. James dan Herriet memandang ke arah Galen dan Kristy.
Musik dansa telah berhenti, saatnya untuk para undangan menunjukan bakat mereka dalam bermusik. Kristy membisikan sesuatu ke telinga Lady Derring. Bibinya itu kemudian menoleh ke arah Jane yang sedang berjalan menuju Galen
"Saya ingin mengucapkan syukur karena miss Gray telah sembuh dari sakitnya, untuk itu saya ingin Jane bermain piano, pesta ini khusus sebagai bentuk syukur atas kesembuhan Jane. Ayo Jane silahkan.!" Lady Derring tanpa persetujuan merangkul Jane menuju alat musik. Jane terkejut, permainan pianonya sangat jelek.
🍒🍒🍒
Tebak-tebakan yuk, apa motif Kristy menolak Galen?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Kontrak Sang Duke
RomanceJane Elizabeth Grey, putri dari Earl of Winchester, tidak sengaja melihat penolakan lamaran oleh Kristy Dudley, putri Marquees of Hedridge terhadap Galen William Austin, Duke of Derbyshire. Gosip Kristy menolak Gallen menjadi scandal di London. Gall...