~9~

1.4K 163 16
                                        

♡Happy Reading♡

Please typo tandai !!!..

•••••

Semalam hujan, hawa-hawa dingin sangat terasa. Eisa jadi malas bangun dan semakin menyusup kedalam pelukan hangat Dihyah yang sedari tadi sudah bangun.

"Azizi( kesayanganku), bangun zawjati. Kita sholat tahajjud ayo" bujuk Dihyah menusuk-nusuk gemas pipi chubby Eisa menggunakan jari telunjuknya.

Eisa menyipitkan matanya, mendongak. Ditatapnya Dihyah dengan mata sayunya. Dia tersenyum sembari menduselkan muka kecilnya didada Dihyah, dihya sendiri terkekeh melihat Eisa yang mulai bertingkah manja.

"Kita sholat ya" gumam Dihyah pelan sembari merapikan rambut Eisa dan mencium lembut kening istri kecilnya itu.

"Heum.." Eisa bersenandung menatap dihyah, mata cantiknya mengerjap-ngerjap polos. Dihya yang melihatnya kontan tersenyum memanjakan dan bergerak membantu Eisa duduk.

"Hubby perut aku uuhh..." Eisa spontan menekan perutnya dan mengaduh pelan sambil meringis.

"Azizi kenapa" Dihyah langsung cemas dan menyentuh perut Eisa juga.

"Perutnya nggak enak, agak sakit. Uuh.. nyeri juga hubby" adu Eisa merengek.

"Astagfirullah azizi kenapa, kita kerumah sakit ya" Dihyah benar-benar cemas, Eisa mendongak dan tertawa. Dihyah sontak heran melihat tingkahnya Eisa itu.

"Hubby itu.. kamu, kamu sholat aja. Kayaknya aku dateng bulan deh uh.." cicit Eisa lalu dia mengaduh lirih lagi sambil memegangi perutnya.

Dihyah tau apa itu datang bulan, Dia sedikit lega. Dielusnya perut Eisa lalu dia rangkul Eisa dan terus dia elus perut istrinya itu untuk waktu yang agak lama.

"Perutnya udah biasa sakit kayak gini" tanya Dihyah menunduk menatap Eisa yang bersandar didadanya.

Eisa berdehem" ya, kadang lebih sakit dari ini. Kayak orang mau lahiran.." sebut Eisa membuat Dihyah terkekeh mendengarkannya.

"Emang kamu udah pernah ngerasaiin sakitnya lahiran" ujar Dihyah menatap Eisa geli.

Eisa mendongak dan terkekeh juga" ibaratkan hubby, kamu iih.. udah sana sholat, kamu ambil wudhu. Aku mau pake kamar mandi, aku mau mandi soalnya" suruh Eisa menarik tubuhnya dari pelukan Dihyah.

Dihyah mengangguk patuh, beranjak dari kasur. Dia pun berjalan masuk kedalam kamar mandi untuk mengambil wudhu, setelah dihyah selesai. Gantian Eisa yang masuk kedalam kamar mandi, eisa membawa dress panjang rumahannya. pakaian dalam dan yang pastinya pembalut.

Sementara Dihyah sholat tahajjud, Eisa mandi. Dihyah masih sholat ketika Eisa selesai mandi, Eisa pun melirik jam. Sudah hampir jam setengah empat pagi, dia memutuskan turun kebawah.

Tidak ada siapapun didapur, Eisa senang karena dia mau mencoba masak salah satu resep yang dia dapatkan dari tiktok. Dia mau mencoba membuat roti jagung sama pie pisang, seminggu lebih menjadi istri Dihyah. Eisa tidak ingin tetap pada kekurangannya yang tidak bisa masak, dua harian ini dia sering cari-cari resep masakan dan mencobanya sendiri. Alhamdulillah, ternyata masak itu tidak susah-susah banget tapi malah menyenangkan, apalagi kalo masakannya yang dia buat disukai oleh suami dan mertuanya.

Eisa berada didapur sampai menjelang pagi, langit diluar ndalem sudah sedikit terang tapi mataharinya belum muncul. Umi zulaikha datang kedapur dan sedikit membantu Eisa, eisa mencicipi masakannya dan berteriak tertahan ketika rasanya lebih dari yang dia bayangkan. Enak banget.

"Enak banget Eis, umi jadi nggak mau berhenti makan" kata umi zulaikha terkekeh setelah menghabiskan satu pie pisang dan tiga roti jagung buatan Eisa.

Eisa tersenyum simpul menanggapi umi zulaikha, umi zulaikha makan satu lagi pie pisang dan memperhatikan Eisa yang beralih mengambil cangkir dan membuat susu hangat yang dia tau susunya itu untuk putranya.

Ustadzku, Suamiku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang