♡Happy Reading♡
Please typo tandai !!!
▪︎▪︎▪︎▪︎
Hari ini Eisa ikut Dihyah pulang kepesantren, sudah tiga hari Eisa tinggal dirumah ayah dan bundanya sejak hari pernikahannya tiga hari yang lalu. Sekarang waktunya pulang kerumah suaminya, maksudnya rumah mertuanya. Kan suaminya belum punya rumah ya, tapi insyaAllah nanti bikin rumah sendiri. IsnyaAllah... semoga rezeki ustadznya dilancarkan, maksudnya suaminya.
"Sudah semua Azizi( kesayangku)" Dihyah bertanya sambil mendekati Eisa yang menutup kopernya.
"Sudah Hubby" sahut manis Eisa, dia menoleh dan tersenyum pada Dihyah yang mengambil alih kopernya.
"Ayo, gandengan tangan. Biar dosa kita luntur" kata Dihyah mengambil tangan Eisa lalu dia terkekeh melihat Eisa yang tertegun dengan muka konyolnya itu.
"Azizi ayo.." Desak lembut Dihyah menyadarkan Eisa.
Eisa tersenyum malu dan mengangguk, Dihyah pun mengajak Eisa turun. Dia gandeng tangan Eisa menghampiri kedua mertuanya, sampai didepan mertuanya. Dihya masih tidak melepaskan tangan Eisa.
Eisa mengulum bibirnya dengan raut malu ditatap bundanya yang senyum-senyum menggoda meliriknya.
"Ayah, bunda. Ihyah sama Eis pulang ya" ujar Dihyah tersenyum pada kedua mertuanya, lalu dia salimi tangan ayah Gifar dan bunda maya.
"Ayah, bunda. Eis pulang ya" kata Eisa dengan matanya yang sedikit memerah, dia mengikuti Dihyah menyalimi tangan ayah dan bundanya lalu dia peluk kedua orang tuanya itu.
Ayah gifar dan bunda maya bergantian menciumi muka Eisa, Eisa pun merasa enggan pergi namun sudah menjadi kewajibannya untuk mengikuti kemana pun suaminya mau tinggal. Eisa juga tidak bisa egois meminta pada Dihyah untuk tinggal lama dirumah ayah dan bundanya.
Dihyah kembali mengenggam tangan Eisa dan keluar bersama ayah Gifar dan bunda maya yang mau melihat mereka pulang kepesantren.
Eisa melirik ayah dan bundanya lagi, kemudian dia membungkuk dan masuk kedalam mobil diikuti oleh Dihyah yang duduk disampingnya.
Supir mengklaksoni ayah Gifar dan bunda maya sebelum kemudian pak supirnya melajukan mobilnya keluar dari pelantaran rumah besar milik ayah Gifar itu.
Perjalanan kepesantren mamakan waku hampir satu jam-an, Eisa tertidur diperjalanan tadi. Mobil sudah lama sampai didepan ndalem namun Dihyah dan Eisa belum turun juga, abi yusuf dan umi zulaikha juga anggota keluarga yang lainnya keheranan dan menatap pak supir yang baru membuka pintu mobilnya.
"Ning Eisnya ketiduran, gus dihyah gak tega banguninnya." Beritahu pak sopir pada semua orang yang berdiri diteras ndalem.
"Oalah.. kirain kenapa gak turun-turun. Ternyata gak tega bangunin istrinya" maryam terkekeh begitu juga khadijah dan aisyah.
Abah ibrahim dan juga para tetua dikeluarga tersenyum mendengarkannya, mereka duduk diteras dan baru sebentar mereka duduk. pintu mobilnya dibuka oleh Dihyah, dihyah turun lebih dulu baru kemudian Eisa turun dari mobil dengan bantuan tangan Dihyah.
"Assalamualaikum.." salam Dihyah, Eisa juga mengucap salam dengan suara serak-serak lucunya.
"Waalaikumsalam.." sahut semua orang dikeluarganya Dihyah.
![](https://img.wattpad.com/cover/335163547-288-k360543.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadzku, Suamiku?
RomantikSiapa yang tau tentang jodoh?, Tentang siapa, kapan datangnya dan bagaimana rupanya. Tidak ada yang tau termasuk Gealisa Ghiharja, gadis enam belas tahun yang tidak tahu kalau dia tiba-tiba akan dijodohkan dan dinikahkan oleh Ayahnya dengan seseoran...