part 12🦋

9.5K 371 4
                                    

.
.
Lintar dan teman-teman nya sedang di kantin sekarang,Lintar sedari tadi menundukan kepala nya takut  ketahuan kepada Abang nya Arbian

Awal nya Lintar tak mau kekantin namun iya di paksa teman-teman nya,dengan embel-embel mentraktir nya es krim yg banyak,jadi Lintar tak tega menolak tawaran yg mengiurkan itu

"Lintar,kamu kok bisa bareng sama Jaiden tadi" tanya Arlo

"Eum...tadi mobil aku mogok di jalan, kebetulan jaidenpun lewat jadi,aku sekalian numpang saja"jawap Lintar bohong

"Perasaan Jaiden orang nya ngk peduliyan ya,ko bisa Jaiden peduli sama kamu Lin"tanya Daffin

"Entah..."Lintar mengangkat kedua bahu nya tak tau

"Mending jangan dekat-dekat dia deh Lin,dia ngk baik buat kamu"jawap Deo

"Ok"
.
.
.
.
.
.
.
.
Sedangkan di kediaman Thompson,Bunda nya panik mencari Lintar ke mana-mana

Awal nya iya kira Lintar sedang tidur di kamar mereka,namun saat dia ingin membangun kan anak itu,iya tak menemukan Lintar di kamar itu,iya mencoba mencari ke semua ruangan di rumah itu namun Lintar juga tidak ada di sana,iya panikkk menangis,iyapun segera menelpon sang suami

"Alex....,Lintar hilang,aku tak tau iya ke mana Alex,aku harus gimana"
Kata Arbina menangis

"Tenanglah sayang,Lintar tak hilang,iya berada di sekolah sekarang,iya kabur melalui jendela kamar nya,biarkan saja dia,aku akan mengurus nya nanti"

"Benarkah Alex, syukurlah kalau begitu,aku sangat khawatir pada nya"

"Jangan kawatir lagi sayang, hemm'

"Sayang,jangan terlalu keras pada nya,mengerti Alex"

"Aku tak janji sayang"

Alex pun langsung mematikan telfonnya nya,iyapun melihat layar Leptop nya dengan Datar

Alex sengaja memasang cctv ke arah kamar Lintar,karna takut anak itu kenapa-kenapa namu malah yang iya dapat malah anak itu kaburr dalam keadaan yg masih sakit

Lintar memang menguji kesabaran nya,kamu taukan Alex tak sebaik yg kita lihat

Sekolah SMA Garuda🏫

Lintar tiba-tiba ingin buang air kecil,iyapun meranjak dari kursi nya untuk pergi ke toilet,namun iya tak sengaja berpapasan dengan sang Abang, Arbian melihat nya namun melewati nya begitu saja tanpa menyapa nya, Lintar bingung apakah Arbian tak mengenal nya

Iya tak menghiraukan nya,iya pun segera pergi untuk membuang hajat nya

.
S
.
K
.
I
.
P
.
.
Lapangan olahraga
.
.

Kelas Lintar sekarang memasuki pelajaran olahraga, seperti biasa kelas mereka akan campur dengan kelas yg lain beginilah sistem di sekolah ini

Kelas Lintar dan Arbian sekarang memiliki mata pelajaran yg sama jadi kelas mereka di campur untuk mata pelajaran itu

Lintar bingung Abang nya Arbian dari tadi tak melihat ke arah nya,padahal meja mereka berhadapan,hanya jarak satu meja di depan mereka

Apakah Abang nya tak melihatnya,apakah Abang nya sudah tau iya kabur dari rumah,apakah Arbian berpura-pura untuk tidak mengenal nya,banyak pertanyaan yang muncul di kepala nya

Karna iya dari tadi melamun,iya pun tak tau kalau ada orang yg akan melempar bolah ke arah nya dannn..

"Akh......"

Lintar memang ke pala nya sakit, sial padahal kepala nya masih sakit akibat demam nya batin Lintar

"Eh anak pembantu,maaf ya aku ngk sengaja" kata Clara ngedrama

Perempuan sialan ini lagi apa kah iya tak bisa menggunakan tangan nya,benar benar perempuan pencari perhatian

Lintar tak menjawab

"Kenapa,lo ngk trima maaf gue,yaudah nih Uang pakein buat obatin kepala Lo kerumah sakit,gue kasian liat muka Lo"

Kata Clara dengan melempar sejumlah uang kepada Lintar Hinga berjatuhan kelantai,Lintar mengepalkan tangan nya

Murid-murid yg lain pun,hanya melihat drama itu tanpa ikut campur

Arbian yg berada di seberang meja hanya menatap Lintar dengan datar tanpa membantu nya,iya sedang menahan emosi nya untuk tak membunuh langsung perempuan itu

"Ar...Lo ngk mau bantuin Adek loh?"tanya Agam

"Biarin saja" jawap Lintar datar

"Lo ngk kasian sama Adek manis Lo,di bully habis-habisan sama si Clara"tanya Carlos

Lintar tak menjawab dan memilih acuh

Namun se orang perempuan datang dan membantu Lintar yang masih menunduk itu,iyapun menarik Lintar dan membawa nya ke UKS

"Hey..apa kamu tak apah"tanya wanita itu pada Lintar

"iyah aku tak apa,hanya sedikit pusing saja"

"Oh yasudah berbaring lah di sini, istirahatlah biar pusing mu sedikit membaik"

Lintar melihat perempuan itu,terpesona dengan rupa nya yg cantik

"Bolehkah aku tau nama mu"tanya Lintar

"Ehm..boleh, pangil saja aku jaena"

"Oh..eum nama mu sangat cantik seperti wajah mu"puji Lintar pada perempuan itu

" eum..kalau aku Lintar,senang berkenalan dengan mu Jaenah"ucap nya tersenyum manis

"Iyah Lintar senang juga berkenalan dengan mu"

"Jaena terimakasih sudah menolong ku"

"Sama-sama Lintar"jawap Jaena malu malu

Yasudah aku keluar dulu,Lintar istirahat lah di sini,aku akan meminta izin pada guru nanti, Jaena pun pergi dari ruangan itu

Beberapa langkah kaki pun memasuki ruang UKS,mereka pun masuk

"Lintar kami terkejut mendengar mu di bawa ke UKS,apa kamu tak apa Lin"tanya Daffin

"Aku tak apa Daffin,dan terimakasih kalian sudah mengkhawatir kan ku"

"Kamu kan teman kami sekarang,wajar kami khawatir dengan mu"jawap Deo

"Syapa yg melukai jidat mu Lintar"

"Clara melempar bolah ke arah ku,dan mengenai kepala ku"jawap Lintar sedikit marah

"Nenek sihir itu memang biang pencari masalah awas saja kalau dia melukai mu lagi"jawab Arlo marh

"Sudah lah kalian tak usah marah lagi aku sudah tak apa"

"Teman-teman gimana kalau selesai pulang sekolah kita main dulu kerumah ku,kalian setuju ngk?"tanya Deo










Selesai....................................................🦋












Sampai jumpa di part selanjutnya 🚴

LINTAR { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang