Perlahan kamar Lintar terbuka, dengan seseorang yang memasuki kamar itu
Ya, Arbian memasuki kamar itu,dia menatap Lintar yg sedang tertidur pulas, perlahan ia mendekat dan memperhatikan wajah itu lama
"Oh adik kecil,kau sangat mengemaskan, sayang sekali kau menjadi adik angkatku,tapi tenang saja aku tak akan membiarkan mu keluar dari rumah ini,kau sangat lemah Lintar" diapun keluar dari kamar itu
Haripun semakin malam,perlahan mata itu mulai terbuka,Lintar pun terbangun iya merentangkan kedua tangannya,diapun tersadar bahwa ini sekarang adalah rumah baru nya,perlahan iya merasa gelisah ia takut bertemu saudara baru nya,takut bertemu opa,Oma nya,dia kawatir akan melakukan kesalahan, kepalanya berkecamuk memikirkan semua nya
"Hy sayang kau sudah bangun,apakah kamu lapar baby,"tanya Arbina
Lintar mengangguk lucu,itu mengemaskan di mata Arbina
"Yasudah kamu mandi dulu,biar bunda bantu ya baby"
Lintar terkejut,
"oh tidak usah bunda Lintar bisa mandi sendiri, Bunda akan kerepotan,"
jawap Lintar dengan muka memerah sampai ke telinga nya
Itu tak luput dari pandangan Arbina,oh mengapa anak bungsu nya ini sangat lucu,iya jadi tak tahan ingin mengigit pipi itu
"Tidak,tidak bunda akan membantu mu sayang,kamu baru keluar dari rumah sakit dan kamu masih belum sepenuhnya pulih,bunda kawatir sayang,jadi tolong biarkan bunda membantu"
"T..a..Pi..aku malu bunda"...
Kata Lintar dengan suara yg sangat kecil..
Oh ayolah dia sudah besar,dan tentu saja dia malu, masa sebesar ini masih mau di mandikan ia sungguh malu,apalagi dengan bunda nya yg bertemu dengannya tadi pagi"Kenapa harus malu sayang,kamu sekarang anak bunda, jadi kenapa harus malu sama bunda sendiri"
"Ayok kemari,Daddy dan Abang mu sedang menunggu kita di ruang makan,dan kamu tidak mau kita di marahin karna terlalu lama bukan,"
Lintar mengangguk lucu.....
"Yasudah ayok Lintar segera mandi,biar bunda membantu mu"
Skip sehabis mandi....
.
.
.
.
.
.
Arbina membantu Lintar memakaikan pakaiannya,dan mengusap minyak bayi di seluruh tubuh LintarLintar merasa nyaman dengan usapan sang bunda,ia hampir tertidur jika Daddy nya tidak menepuk pipinya
"Ngantuk lagi baby"?
tanya sang Daddy,Lintar menggeleng kan kepalanya lucu dan itu mengundang tawa dari sang Daddy dan bunda"kenapa kamu sangat lucu
baby",tanya Daddy sambil memeluk Lintar"Aku tidak lucu Daddy,aku tampan"..
Alex dan Arbina kembali tertawa....
"Iya..iya.. Lintar anak bunda memang tampan"Oh Lintar merasakan hangat itu lagi,hangat yang di rindukan Nya,jauh dari lubuk hatinya itu sangat sakit
Iya menunduk, bibir nya melengkung kebawa dan iya menangis
"Hey...hey..kenapa baby"?tanya Alex
Perlahan Lintar mengangkat kepalanya dan memeluk erat sang Daddy, Alex terkejut
"Kenapa baby", sambil mengusap belakang kepala Lintar
'Hik.s.... Daddy... jangan tinggalkan Lintar lagi Dady" hiks..... tangis Lintar dengan suara keras
"Kenapa kamu berkata seperti itu sayang, Itu tak akan terjadi baby, percaya pada Daddy dan bunda,hm..
Kami tak akan meninggalkan mu"Lihat Damian anak mu sangat mengemaskan,kenapa kalian sangat cepat meninggalkan nya batin Arbina ( Damian ayah kandung Lintar )
"Sudah baby,nanti dadamu akan sesak",sambil mengelus punggung Lintar
Selesai.........🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Sampai jumpa di part selanjutnya 🤸
KAMU SEDANG MEMBACA
LINTAR { On Going }
Fiksi PenggemarLintar yg di manjakan oleh keluarga Angkat nya[ BELUM DI REVISI ]‼️ Langsung di baca aja ya,jika suka ya di baca,jika tidak suka ya tidak usah di baca🦋