part 27🦋

9.2K 417 32
                                    

"Aku sudah bilang Alex,aku tak mau putra ku di sentuh perempuan itu,mengapa kau tak mengerti"

"Tenanglah sayang,Camila hanya mengendong nya sebentar mengapa kau begitu marah,ayolah Lintar saja tidak papa dengan itu sayang...."

"Aku sudah bilang tak mau dan tak mau kenapa kau tak bisa menuruti ku Apa kau sungguh tak mencintai ku lagi"ucap Arbina berteriak di ahkhir kalimat nya

Alex yang mendengar itu terkejut buru-buru membuka suara nya
"Baiklah aku minta maaf Arbina tolong jangan marah lagi apa kau tak kasian dengan ku yang kelelahan ini"

"Satu Minggu ke depan kita pisah ranjang"ucap Camila pergi dari kamar menuju putra bungsu nya di ruang TV

Alex yang mendengar hukumannya dari sang istri mengosok rambut nya dengan kasar

Sedangkan di ruang TV Lintar sedang menonton kartun kung Fu panda di layar tv lebar di depannya dengan posisi rebahan dengan bantal berbulu sebagai bantalan nya

"Sayang makan dulu yah,sini biar bunda suapin"

"Lintar masih kenyang.....bunda,nih perut Lintar masih besar"ucap nya menunjukan perutnya yang sedikit membuncit

"Tidak-tidak,tetap saja baby belum makan dari pagi kamu hanya minum susu sayang, setidaknya makanlah sedikit nanti bunda nangis kalau Lintar ngk makan"ucap nya dengan gerakan ingin menangis

"Jangan nangissss...bunda,iya Lintar makan kok..maaf  Lintar Uda buat Bunda sedih"

"Yasudah sekarang buka mulut nya,biar bunda suapin sayang"

Lintar pun dengan nurut membuka mulut nya di suapin sang Bunda,hinga makanan di tangan Arbina habis tak tersisa

"Eum..kenyang..."jawap Lintar pada sang Bunda

"Anak Bunda pintarr.."ucap Arbina mencium kening sang anak

Arbini pun pergi dari ruangan itu menuju dapur

Tak lama datanglah Opa menghampiri nya dengan membawa sesuatu di tangan nya

"Opa..itu apa"

Buru-buru Frederick menyembunyikan sesuatu di tangan nya sebelum cucu manis nya ini melihat nya

"Bukan apa-apa Lintar...,cucu opa lagi ngapain di sini sendirian"

"Ow..Lintar lagi nonton opa,tuuu" tunjuk Lintar di depan TV

"Mau main ngk sama opah"

Lintar mengangguk semangat
"Lintar mau Opa"

Perlahan Frederick pun mengendong Lintar membawanya menuju belakang mansion tempat para bodyguard berlatih, tempat itu sedikit tertutup oleh pepohonan yang sedikit tinggi

"Opa ko bawa Lintar ke sini,nanti Dady marah gimana"ucap Lintar berbisik di telinga Frederick

Frederick yang mendengar nya tertawa kecil atas kepolosan cucu manis nya ini

"Dady mu tak akan marah sama Opa Lintar,asalkan jagan beritahu dia ini rahasia kita Oke"

"Eum..oke Opa"

Merekapun sampai di tempat itu,tempat itu penuh dengan benda yang Lintar tidak tau apa fungsi nya dan mempunyai berbagai bentuk

ada yang berbentuk sangat panjang,ada yang sedang dan ada juga yang kecil,dan ada yang mirip benda yang sering-sering di pakai oleh sang Bunda untuk memotong bawang merah di dapur, Lintar jadi bingung ke gunaan semua benda itu

Perlahan Lintar bergerak ingin turun dari gendongan Frederick,iya sangat penasaran hingga mendekati tempat benda-benda aneh itu

"Opa inih Apa..?"tanya Lintar menyentuh sebuah pistol berukuran kecil

LINTAR { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang