Setelah bangun tidur,Lintar tak mau lepas dari sang Bunda,iya merengek tak mau turun,Arbina kewalahan pada sang Anak
"Sayang...lepas dulu yah,atau mau sama Dady?"
Lintar menggeleng tak mau
"Sama Abang mau?"
Lintar menangis tak mau
"Lintar sama Bunda aja yah..."ucap nya menatap sang Bunda Lucu
"Tapi baby,Bunda masak dulu ya,atau mau nunggu Bunda di dapur"
Lintar mengangguk menyetujui ajakan sang Bunda
Sang Bunda pun membawa Lintar ke dapur dan mendudukkan anak itu di kursi sementara sambil menunggu nya memasak
Lintar pun hanya diam melihat kegiatan sangBunda memasak
Dari ruang depan Arvin berjalan menghampiri sang Adik yg sedang duduk di kursi dapur
Lintar terkejut Karna kedatangan sang Abang,Arvin ingin mengendong Lintar namun Lintar menolak keras buru-buru pergi pada sang bunda yg sedang menggoreng ikan alhasil Lintar terkena cipratan minyak panas
"Akh.....hiks...Bunda"
Arvin dan sang Bunda terkejut karena itu,sang Bunda pun dengan cepat mematikan kompor nya dan membawa Lintar untuk di obati
"hiks...sakit..Bunda"ucap Lintar memperlihatkan tangan nya yg terkena cipratan minyak
"Bunda minta maaf ya sayang"ucap sang Bunda meniup-niup tangan Lintar yg sedikit melepuh
"Arvin bawakan mama salep cepat"ucap sang Bunda menyuruh Arvin
Tak lama sang Dady pun datang setelah menghukum putra ketiga nya di susul Arvin membawa Salep untuk adik nya itu yg masik menangis kecil
Sang Bunda pun mengoleskan salep itu pada tangan Lintar yg terkena Minyak panas
"Sayang knpa tangan Baby terluka"tanya sang suami
"Terkena cipratan minyak mas,aku terkejut karena iya yg tiba-tiba memeluk ku dari belakang alhasil iya terkena cipratan minyak"
Lintar yg mendengar ocehan bunda nya memilih meletakkan kepala nya pada dada sang Bunda
Axel yg melihat istrinya sedikit kelelahan menenangkan Lintar iyapun mengambil ahlih mengendong Lintar,dengan Arvin yg mengikuti sang Dady
"Ngk mauu,mau sama bunda huaaa..."
Ucap Lintar merengek"mau Es krim tidak,Abang tadi beli es krim sebelum pulang ke rumah" ucap Arvin merayu sang Adik
Lintar yg mendengar itu berhenti merengek dan melihat sang Abang
Iyapun mengangguk dan mengangkat kedua tangan nya untuk di gendong Abang nya itu
Arvin pun mengangkat nya membawa Lintar ke ruang keluarga yg di sana sudah Ada Ella,Abang nya Arjuna serta Arbian yg langsung melihat ke arah mereka
Arvin memangil maid untuk mengambil kan es krim yg ada di kulkas dapur
Arvin pun memberikan es krim itu pada sang Adik,Lintar menerima nya dengan mata berbinar cerah
"Makasih...Abang"ucap nya mencium pipi Arvin
Arjuna dan Arbian yg melihat itu merasa cemburu pada pada Arvin
Sedangkan Ella menatap Lintar datar,iya tak pernah mendapatkan perhatian itu ketika iya datang ke rumah ini,iya sangat kesal pada Lintar
Arvin yang menerima ciuman tiba-tiba dari sang Adik memerah malu
.
.
.
.
Makan malam pun tibaMerekapun makan malam seperti biasa,namun Lintar dari tadi tak melihat Abang nya Aksa,apa iya di hukum oleh sang Dady iya jadi merasa bersalah
"Kenapa Baby hmm..."tanya sang Dady
Lintar menggeleng kan kepala tak apa
Iyapun kembali makan
Beberapa Minggu pun terlewatkan begitu saja,Lintar tak pernah lagi melihat Abang nya Aksa keluar kamar nya,Lintar ingin menanyakan keadaan Abang nya itu pada sang Dady namun iya takut
Jujur iya sangat khawatir dan merasa bersalah pada kejadian itu,tanpa Lintar sadari iya sudah berada di depan kamar Sang Abang
Iya ingin mengetuk pintu itu,namun iya takut sang Abang terganggu dan marah kepada nya,Lintar pun tak jadi mengetuk pintu kamar itu
Sedangkan di dalam kamar,Aksa seperti tak bernyawa iya menyalahkan diri nya karna tindakan nya yang brengsek,tatapan nya kosong menatap pintu kamar nya, berharap sang Adik mengunjungi nya dan memaafkan kesalahannya
Namun Aksa tau itu tak akan pernah terjadi,karena sang Adik pasti sangat membencinya
Aksa marah pada dirinya sendiri dan memecahkan kaca besar di dalam kamar nya
Lintar yg mendengar suara itu terkejut dan buru-buru memangil nama sang Abang dari Luar,iya khawatir terjadi apa-apa pada Abang nya itu
"Abang tok..tok..tok"ucap Lintar mengetuk pintu kamar itu keras
Aksa yg mendengar dari dalam kamar pun senang mendengar suara itu lagi,iya sangat merindukan suara itu
Iya ingin segera membuka pintu itu,namun kepalanya pusing,mata nya berkunang-kunang iyapun jatuh tak sadarkan diri
Lintar yang di Luar kamar sudah sangat khawatir pun,turun untuk memberi tau keluarga nya yang lain
"Dady..tolong Abang Dady,Lintar tadi mendengar suara pecahan di kamar bang Arvin aku mengetuk pintu nya tapi iya tak membuka nya Dady"ucap Lintar pada keluarganya dengan suara keras
Sang Dady pun tampak biasa saja, iya pasti tau anak nya itu tak mengobati luka cambukan nya atas hukuman nya beberapa Minggu lalu
Alex sudah bilang iya sangat pusing atas tingkah laku putra-putra nya itu, sebenarnya mengapa mereka sangat keras kepala
"Tenanglah Baby, Abang Aksa pasti tak apa"
Sang Dady pun pergi beserta Abang nya yg lain ke kamar Abang nya Aksa,karna mereka tak mendengar suara dari dalam mereka pun mendobrak pintu itu secara paksa
Di sana Aksa tergeletak dengan bagian punggung yang masih berdarah dan keadaan kamar yg berantakan seperti kapal pecah
Sang Dady pun menyuruh Arjuna dan Arvin untuk mengangkat Aksa yg tak sadarkan diri itu,merekapun membawa nya ke rumah sakit Gavin
Dari tadi Lintar terus menangis di pelukan sang Bunda melihat Abang nya yg berbaring di brankas rumah sakit dengan Lemah
Sang Bunda sudah tau kenapa Aksa bisa seperti itu,iya hanya bisa menghembuskan nafasnya
"Sayang tenanglah,Abang pasti tak apa iyakan segera bangun hmmm"
"Benarkah Bunda"
"Iyah sayang, Baby percaya ngk sama Bunda"
"Percayaa"jawap Lintar menatap sang Bunda
Setelah beberapa Jam Aksa pun tersadar,iya memangil nama Adik bungsu nya itu
"Lintar....." Pangil Aksa lemah
Lintar yg merasa di pangil mendekat pada sang Abang dan langsung memeluk Abang nya itu rindu
"Abang...maafin Lintar udah buat Abang terluka...hiks.."
"Tidak Baby,Abang yg harus minta maaf udah membuat mu ketakutan,tolong jangan membenci ku"jawap Aksa mengusap pipi Lintar yg masih menangis
"Tidak Abang,Lintar tak pernah membenci Abang"
"Benarkah"tanya Aksa
Lintar mengangguk lucu
"Lintar sayang Abang,Abang jangan terluka lagi,Lintar tak mau"jawap Lintar memeluk sang Abang dari samping
"Abang Lebih menyangi mu Lintar"jawap Aksa mencium punggung tangan Lintar
Selesai.....................................................🌷
Sampai jumpa di part selanjutnya🏊
![](https://img.wattpad.com/cover/353269296-288-k700033.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LINTAR { On Going }
FanfictionLintar yg di manjakan oleh keluarga Angkat nya[ BELUM DI REVISI ]‼️ Langsung di baca aja ya,jika suka ya di baca,jika tidak suka ya tidak usah di baca🦋