part 24🦋

8.6K 404 9
                                    

Setelah beberapa Minggu di rawat di mansion,Lintar pun sudah tak mau ke luar rumah lagi,iya tidak mau sekolah bahkan bertemu dengan teman-teman nya iya sudah tak menginginkan itu

Iya takut bertemu orang lain selain keluwarga nya,sang Dady dan keempat putra nya tentu senang dengan kabar itu

Mereka sangat menyukai jika sang Bungsu menempeli mereka setiap hari tanpa harus mendengar rengekan untuk keluar rumah

Sekarang Mereka semua tengah berkumpul di ruang keluarga dengan Lintar di pangkuan sang Dady

iya sedang mencilat permen Lollipop pemberian sang Oma,Lintar sangat senang karena iya tak sering-sering di izinkan untuk makan makanan manis ini

"Apakah seenak itu baby"tanya sang Dady

"eum... Dady"jawap nya mengangguk kan kepala nya

Tanpa Aba-aba Lintar memasukan Lollipop nya pada mulut sang Dady yang terlalu lama menatap nya,jadi Lintar pikir Dady nya juga menginginkan permen nya

"Enak kan Dady"jawap Lintar polos tersenyum menampakan deretan gigi nya

Alex yang merasakan pergerakan sang anak yang tiba-tiba merasa terkejut

lalu melihat sang Istri yang sedang tertawa atas perlakuan bungsu nya itu

Lintar yang melihat semua keluarga nya tertawa merasa bingung,iyapun ikut tertawa saja

Lintar kembali menarik permen pada mulut sang Dady,iyapun kembali memasukkan nya kedalam mulut nya

Alex yang melihat tingkah putra bungsu nya tertawa kecil menatap nya

Tak lama suara telfon dari saku Alex pun berbunyi,iyapun memindahkan Lintar pada pangkuan sang istri untuk mengangkat panggilan di telfonnya

"Nah...Baby sekarang waktunya tidur siang"ucap sang Bunda

"Tidur-tidur siang mulu,Lintar bosan bunda,Lintar main sama Abang Aksa aja deh"jawap nya turun dari pangkuan sang Bunda berlari kabur menuju Abang nya Aksa yang menatap nya lembut

"Abangg main yukk"ucap Lintar semangat

Aksa menatap ketiga saudara nya dengan tersenyum remeh,iya menang karna Adik manis nya lebih memilih nya dari pada saudara nya yang lain

Iyapun membawa Lintar di taman bunga di belakang mansion mereka

Lintar yang melihat begitu banyak bunga di taman itu seketika iya mengingat Ibu kandung yang melahirkan nya

Ibu nya Mariana sangat menyukai Bunga,di rumah lama nya dulu sang Ibu mempunyai taman khusus untuk merawat bunga ke sukaan nya

Ibu nya sangat menyukai bunga mawar merah, karna memiliki aroma harum membuat syapapun pasti menyukainya

Tak terasa air mata turun dari kedua bola mata nya,sungguh iya merindukan orang tua nya

Iyapun dengan cepat menghapus air mata nya sebelum Abang nya Aksa mengetahui nya

Lintar pun mendekati bunga mawar merah yang tak jauh di depan nya

"Baby.. hati-hati bunga itu berduri"ucap Aksa memperingati Lintar

Lintar pun hanya mendengar nya dan tak menjawab sang Abang

Ketika iya ingin memetik bunga itu tangan nya terlebih dahulu di tarik kasar oleh sang Abang

"Itu berduri apa kau mendengar ku Lintar"ucap Aksa menatap nya dingin

"Lintar tau Abangg,Lintar hanya memetik bunga nya saja bukan batang nya"jawap Lintar dengan suara sedikit keras

LINTAR { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang