part 22🦋

8.3K 390 6
                                    

Satu Minggu telah berlalu,tepat hari ini Abang nya Arbian akan mengikuti tes kedokteran di sebuah universitas terkenal di negara ini,dan Paman dan Bibi nya telah pergi ke Belanda usai terjadi nya paska Lintar di tuduh mencelakai Ella

"Abang... semangat untuk tes ujian nya,semoga berhasil"ucap Lintar mencium pipi sang Abang

"Makasih Baby, setelah pulang sekola  nanti janganlah pergi kemana-mana,Abang akan menjemput mu"

Lintar sedang berada di parkiran sekolah di antar oleh Abang nya Arbian

Sedang kan Abang nya Arbian izin tidak sekolah hari ini,karna akan mengikuti tes untuk masuk universitas ternama

cita-cita Arbian adalah menjadi seorang dokter Agar bisa selalu menjadi pertolongan pertama bagi sang Adik maupun keluarga nya

"Baiklah Abang,Lintar masuk dulu,dah...Abang"ucap nya pergi melambai Abang nya Arbian

Lintar pun memasuki kelas nya di sambut oleh teman-teman nya

"Lintar,apa kau sudah mendengar gosip"tanya Arlo

"Gosip apa Arlo"jawap Lintar menaikkan alisnya

"Ku dengar dari teman-teman kelas,Ella sepupumu di keluwarkan dari sekolah, apa itu benar"

"Aku kurang tau Arlo,aku tidak dekat dengan nya"jawap Lintar malas

"Kenapa dia bisa di keluwarkan,padahal penampilan nya seperti orang berkepribadian baik"ucap Daffin

"Itu pencintraan Daffin"jawap Deo memutar mata nya malas
.
.
.
.
.
Bel istirahat pun berbunyi

"Teman-teman aku ke toilet dulu aku sudah tak tahan ingin buang air kecil"ucap Lintar

"Mari pergi bersama Lintar,aku juga ingin ke toilet"jawap Deo

Lintar dan Deo pun pergi ke toilet bersama

"Lintar apa kau sudah selesai"tanya Deo dari Luar bilik toilet

"Bentar lagi Deo, pergilah terlebih dahulu aku akan segera menyusul mu"

"Apa kau tidak papa sendirian"

"Ini hanya di toilet Deo kau tidak perlu khawatir"jawap Lintar tertawa kecil

"Baiklah aku pergi dulu, cepatlah menyusul"

"Ok"

Setelah beberapa menit,Lintar ingin membuka pintu toilet untuk segera keluar,namun ada sesuatu yang menahan pintu itu dari luar agar tidak bisa terbuka

Lintar mencoba membuka pintu itu sekali lagi namun nihil,sama saja tak bisa terbuka

"Halo...adakah seseorang dari Luar"ucap Lintar memukul-mukul pintu toilet

Namun tak ada jawaban dari Luar,tiba tiba sebuah emper berisi air berwarna merah pekat di lempar ke arah bilik toilet yang iya masuki

Seketika seluruh tubuh nya basah,seragam nya kotor berubah warna menjadi merah

suara tawa pun terdengar dari Luar

"Apa kau baik-baik saja anak pungut"ucap Clara dari Luar

"Oh baunya nya sangat menjijikkan"
Jawap Stella

Lintar yang mendengar dari dalam terdiam membeku,tubuh nya bergetar ketakutan

"Clara aku tidak tau kenapa kalian sangat membenci ku,ku mohon bukalah pintu nya aku sangat ke dinginan di sini"jawap Lintar dengan suara bergetar

"Apakah kami perduli kau ke dinginan"jawap clara dengan sinis

"Dan apakah ada alasan jika kami membenci mu,apakau tidak sadar diri dasar sampah"jawap Stella

LINTAR { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang