Part 17

3.1K 409 26
                                    

Ini sudah larut dan anak-anak Dream baru saja mendapatkan dorm mereka, melihat hanya ada empat kamar maka sudah jelas kalau 6 diantaranya harus berbagi kamar.

"Aku mau dengan Haechan hyung" ujar Chenle seraya memeluk lengan Haechan dengan erat.

Namun badanya langsung saja di tarik kebelakang oleh orang lain, 'Bruk' Chenle jatuh hingga pantatnya menabrak lantai. "ITU SAKIT" bentak Chenle pada Renjun yang hanya memeletkan lidahnya pada Chenle.

"Sekamar denganku ya" ujar Renjun yang langsung membuat Haechan merinding parah.

Haechan berlari mendekati Mark dan menariknya, "aku sekamar dengan Mark hyung saja" ujar Haechan yang tidak mendapatkan bantahan apapun dari Renjun.

Renjun berjalan di salah satu kamar, "ini kamarku, dua sisanya untuk kalian" ujar Renjun seenaknya seraya masuk ke dalam kamar.

Jaemin dan Jeno sih tidak banyak protes dan hanya masuk ke salah satu kamar, sedangkan Jisung sudah tersenyum lebar pada Chenle yang hanya menatapnya dengan wajah masam.

Di dalam kamar Renjun menatap setiap sudut kamarnya dan tersenyum puas, "ini cukup luas, jika nanti Donghyuck menginap maka akan bagus" ujarnya sebelum mengambil handphonenya dan mengetik pesan pada seseorang.

Dan di kamar Mark Dan Haechan keduanya menatap ranjang tingkat di depan mereka dengan ekspresi bingung, "aku mau diatas" putus Haechan yang disetujui oleh Mark.

"Kau istirahat dulu, aku ingin keluar sebentar" pamit Mark dan Donghyuck pun mengangguk. Saat keluar dari kamar Mark langsung menuju pintu keluar, tujuannya adalah rooftop dorm mereka.

"Kenapa?" Tanya Mark pada sosok Renjun yang tengah memandang sekitar kota yang penuh dengan lampu-lampu.

"Bagaimana perkembangan Donghyuck selama ini, apa keluarganya ada datang menemuinya?" Tanya Renjun dan Mark langsung menggelengkan kepalanya.

"Orang-orang yang menggangu Taeyong hyung bagaimana?" Tanya Renjun lagi.

Mark mendekati Renjun, "orang-orang itu hancur babak belur di hajar oleh Donghyuck" ujar Mark.

"Dari yang kuingat seharusnya dia tidak bisa beladiri dia usianya sekarang" bisik Mark yang membuat Renjun menghela nafasnya dalam-dalam.

"Apa menurutmu, kemungkinan dia mengingat masa lalunya?" Tanya Renjun yang langsung dibalas gelengan oleh Mark.

"Kalau dia ingat bagaimana mungkin dia tidak ingat kita" sahut Mark menyangkal.

Mark menceritakan pada Renjun tentang apa yang dia ingat tentang kehidupan sebelumnya, karena saat itu ia tanpa sengaja menemukan Renjun yang menjerit-jerit memanggil Donghyuck dalam tidurnya.

Flashback

Mark sengaja datang ke dorm satunya untuk bertemu dengan Jeno, Jaemin dan Renjun. Ada ujian kualifikasi dan mereka satu tim, ya meski Mark sudah debut lebih dulu tapi ada rencana ia akan debut lagi karena itu ia masih berlatih dengan trainee yang lain. Namun ia tidak menemukan Jeno dan Jaemin karena kata Jisung tadi kedua anak itu sedang bersepeda bersama.

Jadinya ia memilih untuk menemui Renjun lebih dulu, namun ia malah menemukan Renjun tengah tidur. "Astaga" decak Mark sebal seraya akan membangunkan Renjun.

"ANDWEE...." Teriakan Renjun mengejutkan Mark yang akan membangunkan Renjun, ia menatap aneh pada Renjun yang tampaknya tengah bermimpi buruk.

"Hiks,Haechan...sayang jangan tinggalkan aku...hiks...." Mark tertegun melihat Renjun yang menangis dalam tidurnya.

"Apa yang kau impikan tentang Donghyuck" batin Mark yang masih mengamati Renjun.

"BANGUN HIKS.... BANGUN HAECHAN" teriak Renjun keras dengan mata yang masih menutup, "KAU TIDAK BOLEH MENINGGALKAN KU SEPERTI INI" lanjut Renjun. "HIKS..JANGAN MENINGGALKAN KU HAECHAN, KEMBALILAH PADAKU HM, AKU JANJI TIDAK AKAN MENGABAIKAN MU LAGI, AKU JANJI AKAN LEBIH MEMPRIORITASKAN DIRIMU,HIKS... TAPI KEMBALILAH AKU MOHON HIKS...." jerit Renjun yang tangannya seolah ingin menggapai sesuatu.

B@cK Tim3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang