Part 04 :

4K 475 51
                                    

Donghyuck memegang perutnya yang terasa lapar, "ah, apa aku harus mencari pekerjaan saja" batin Donghyuck seraya melihat beberapa toko makanan di depannya. "Tapi, maukah mereka menerima anak sekecil aku" lanjutnya lagi di dalam hati.

Mata Donghyuck melihat seseorang yang tampak akrab di matanya, "hm, aku pernah bertemu dengannya dimana ya" ujar Donghyuck seraya berpikir.

"Apa aku salah ya" ujar Donghyuck sebelum berjalan pergi, tapi matanya masih menatap pada anak lelaki di depannya.

"Kau mau?" Tawar anak itu yang sedang makan es krim pada Donghyuck, karena ia sadar bahwa sejak tadi Donghyuck menatap kearahnya. Donghyuck sontak menggelengkan kepalanya, "benarkah, tapi kemarin malam kau juga sedang melihat ku makan es krim" jawab anak itu yang membuat Donghyuck akhirnya ingat kalau ia melihat anak ini di taman.

"Aku Jeno, namamu siapa?" Tanya Jeno seraya mengulurkan tangannya.

"Donghyuck" jawab Donghyuck menyambut tangan Jeno, namun anehnya Jeno tidak melepaskan tangannya sama sekali dari Donghyuck.

Grep

Mata Donghyuck membulat saat merasakan anak lelaki ini memeluknya dengan tiba-tiba, "Donghyuck, mau jadi temanku tidak?" Tanya Jeno.

"Ma-mau...tapi kau tidak perlu memeluk ku seperti ini" jawab Donghyuck yang membuat Jeno melepaskan pelukannya.

"Maaf" cicit Jeno pelan, "tapi melihat mu seperti tidak asing" lanjut Jeno sembari menatap mata Donghyuck dalam.

Namun Donghyuck malah tertawa kecil, melihat mata sipit Jeno melihatnya dengan amat serius. "Hm, tidak masalah kok" jawab Donghyuck.

Grep

"Kalau begitu ikut denganku" ajak Jeno seraya menarik tangan Donghyuck untuk mengikutinya.

Grep

Namun tangan Donghyuck tiba-tiba dicekal dari belakang, Donghyuck berbalik hanya untuk melihat seorang anak lelaki yang tadi bertengkar dengannya. Wajah Donghyuck langsung berubah menjadi jelek saat melihat anak itu.

"Mau apa? Aku tidak mengambil koin apapun" ujar Donghyuck dengan nada sinis.

"Renjun"

"Hah" sahut Donghyuck bingung.

"Namaku Renjun" jawab anak lelaki itu.

"Aku tidak peduli" jawab Donghyuck sinis.

"Namamu siapa?" Tanya Renjun, dan Donghyuck pun tidak berniat menjawab apapun. "Aku tidak akan melepaskan mu kalau kau tidak mau mengatakan siapa nama mu" ujar Renjun yang membuat Donghyuck menatapnya dengan marah.

"Donghyuck" jawab Donghyuck pada akhirnya, "sekarang lepaskan tangan ku" jawab Donghyuck.

Namun Renjun tidak kunjung melepaskan tangannya dari Donghyuck, sedangkan Jeno hanya menatap bingung pada apa yang dilihatnya. "Hey, kau sudah berjanji akan melepaskan tanganku" sahut Donghyuck seraya berusaha menarik tangannya.

Set /Cup

Mata Jeno dan Donghyuck membulat saat bibir Donghyuck tiba-tiba dicium oleh Renjun. Mata Donghyuck bahkan berkedip-kedip berulang kali, "aku harus kembali ke Beijing, tapi aku akan kembali kemari untuk menemui mu" ujar Renjun yang masih belum bisa di cerna oleh Donghyuck.

"Saat itu kau harus menjadi pacarku" tambah Renjun lagi yang semakin membuat Donghyuck menatapnya tanpa berkedip.

"Renjun, cepat kita harus ke bandara sekarang" teriak seorang pemuda pada Renjun, Renjun menatap pada Donghyuck dengan pandangan tidak rela sebelum akhirnya berlari menuju temannya. Tapi sebelum itu ia sempat memasukkan sesuatu di kantung celana Donghyuck.

B@cK Tim3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang