Part 27 :

4.2K 359 27
                                    

Renjun merasakan tubuhnya sempat terbentur pada kap mobil, rasa sakit lalu hadir begitu saja. Membuatnya merasa ngilu di sekujur tubuhnya, sebelum tubuhnya terjatuh di jalan ia sempat melihat bayangan wajah Haechan yang tersenyum. "aku benar-benar mencintai mu Haechan" bisik Renjun pelan.

Sedangkan Mark yang tadinya menyusul Renjun langsung memacu langkah kakinya utuk menghampiri Renjun. "Renjun-ah" panggil Mark saat ia sudah sampai di sebelah Renjun. Namun yang lebih muda sudah kehilangan kesadarannya, jadi dengan cepat Mark berusaha membopong renjun dan membawanya ke rumah sakit. Jeno yang baru sampai hanya dapat langsung berlari di belakang Mark, "astag" desahnya pelan.

Saat sampai di rumah sakit Renjun langsung saja mendapatkan pertolongan pertama, baik Mark dan jeno hanya dapat memperhatikan dai luar saat Renjun ditangani oleh Dokter.

"Haechan belum sembuh, sekarang Renjun juga seperti ini" ujar jeno pelan, namun Mark tidak berkomentar apapun.

"Aku akan hubungi Taeyong hyung" ujar Mark seraya berjalan pergi meninggalkan Jeno yang hanya bisa menatap pada sosok Renjun yang terbaring dengan ekspresi khawatir.

Sedangkan Haechan yang tadinya masih berbaring kini langsung terbangun saat ia merasakan jantungnya berdebar dengan amat kencang. "aku kenapa?" bisik Haechan sembari mengelus dadanya.

Mata Haechan melirik keluar kamarnya, entah kenapa melihat awan mendung diluar membuatnya semakin merasa tidak nyaman. Haechan perlahan turun dari ranjangnya dan melangkah menuju jendela, "awannya gelap sekali" bisik Haechan lirih.

Seketika ingatan Haechan mengarah pada Renjun, dulu sekali ketika cuaca menjadi begini,

Flashback

Langkah kaki Haechan berlari mendekati kamar kekasihnya, ia baru sampai dan pulang dari jadwalnya dengan hyungdeul ilichil. "jangan lari Haechan, kau bisa jatuh nanti" tegur jeno yang berpapasan dengan Haecahn.

"okey" jawab Haechan sembari menyengir lucu namun kakinya masih terus berlari menuju kamar Renjun.

"LEE DONGHYUCK" teriak Jeno keras.

cklek

Mata Haechan membulat saat pintu kamar Renjun tiba-tiba terbuka, "AAAAAAA" teriak Haechan saat ia merasakan tidak dapat mengendalikan langkah kakinya.

Grep

Tubuh Haechan ditangkap tepat waktu oleh Renjun, "bukannya Jeno sudah bilang padamu untuk tidak berlari" ujar Renjun dengan nada galak.

Haechan tersenyum pada Renjun, "aku hanya ingin cepat sampai, sudah seminggu kita tidak bertemu, aku rindu" ujar Haechan dengan nada sedih yang jelas hanya dibuat-buat yang membuat renjun melepaskan pelukannya dan berdecih pelan.

Wajah Haechan langsung cemberut, "Renjun aku datang karena ingin berpelukan denganmu seharian" ujar Haechan seraya memeluk pinggang Renjun dari belakang. "aku sibuk" jawab Renjun yang langsung membuat Haechan melepaskan pelukannya .Namun tanpa Haechan tahu Renjun tersenyum kecil sebelum dengan cepat meraih tubuh Haechan dan memeluknya ,"hanya sebentar mau menunggu? Tanya Renjun yang mendapat anggukan semangat dari Haechan.

Flashback end

Bruk

Haehan terjatuh dan memegang dadanya dengan erat, "hiks Renjun" bisik Haechan lirih.

***********

Sudah satu minggu ini Renjun tidak datang menemui Haechan, membuat Haechan merasa sangat bersalah karena lelaki itu sampai tidak mau menemuinya. "aku ingin minta maaf padanya, tapi kenapa ia datang" bisik Haechan pelan. Ia sudah bertanya pada member lain yang menjenguknya, namun mereka hanya bilang bahwa Renjun tidak mengatakan apapun.

B@cK Tim3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang