14 Devil Side

93 4 0
                                    

" Ukh. Apa yang baru saja terjadi", gumam Sean memegangi kepalanya.

Sean memijat pelan dahinya mengurangi rasa sakit. Pandangan matanya masih buram efek dari gigitan gadisnya. Ah benar dimana gadisnya.

" Babe wake up it's morning", bisik Sean ditelinga Selene.

Gadis vampire itu tetap tenang sama sekali tak terusik oleh perbuatan Sean yang mengguncang tubuhnya.

" Babe..", panggilnya sekali lagi.

Guncangan yang dilakukannya bertambah tapi sama sekali tanpa respon.

" Selene. Bangun sayang", teriak Sean mengguncangnya semakin kencang.

" S***, wait for me babe", ujar Sean berlari keluar.

*************************

Sean berlari seperti kesetanan mengabaikan kondisi tubuhnya yang shirtless dia berlari menuju lift. Menekan ke lantai bawah, tempat dokter keluarganya tinggal. Karl, pria muda awal usia 30 an itu merupakan anak dari tangan kanan ayahnya. Dia juga mengabdi pada keluarga Miller sama seperti sang ayah.

" Karl, dimana kau!", teriak Sean mengundang puluhan maid yang berbondong mendatanginya.

Para maid ketakutan dan terpesona padanya. Tubuh shirtlessnya terpampang gratis. Membuat para maid itu memerah malu melihatnya. Sean tak menggubris mereka dan menggedor pintu kamar Karl dengan kencang.

Si pemilik kamar baru bangun dari tidurnya dilihat dari penampilannya yang acak-acakan.

" Sialan, darimana saja kau br*****k", makinya.

" Ada apa, Tuan Muda?", tunduknya.

" Kekasihku tidak sadarkan diri. Cepat ikuti aku", bentaknya ke sekian kali.

" Baik, Tuan",

" Dan kalian semua. Jaga mata kalian", bentaknya langsung.

 Jaga mata kalian", bentaknya langsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Pict Karl Ermano Zahard)

Karl berlari ke kamarnya dan mengambil peralatan dokternya. Menyusul langkah lebar tuan mudanya.

Sebenarnya dia takut pada Tuan Mudanya ini. Tapi karena sumpahnya dia mencoba untuk tidak takut. Karena jika bukan karena keluarga Miller dia tak akan sampai pada posisinya yang sekarang.

" Ck lambat sekali", cibirnya.

" Dan juga aku ingin suplemen penambah darah serta obat itu", perintah Sean tanpa menoleh.

" Sabar Karl, ingat dia tuan mu", desah Karl dalam hati. Mencoba memaklumi sifat tuannya yang otoriter dan kejam ini.

" Baik Tuan. Tolong beri saya tiga hari untuk memaksimalkan fungsinya", balasnya.

Blood ThirstyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang