Sean atau sekarang dipanggil Aloysius tampak merenung. Memilih menenggelamkan kepalanya di meja. Merasa gamang memikirkan tindakan apa yang akan dilakukan. Mengurung diri di ruangannya. Tanpa membiarkan siapapun menginterupsi. Termasuk gadisnya sendiri.
" Haruskah aku menghentikannya", tanyanya seorang diri.
Helaan nafas terdengar berat bagi siapa saja yang mendengarnya. Bahkan Kalix sebagai salah satu orang terdekatnya. Hanya bisa menghela nafas segan, dia tahu jika lord nya merasa gamang akan pilihan yang akan diambil.
Mengabaikan atau menuruti apapun keinginan sang nona. Dilain sisi lord nya telah berjanji akan menjadi budak darah dari gadisnya sendiri. Pantang baginya melanggar janji yang ia buat. Jadilah ia dan sang lord memilih menyibukkan diri. Atau tepatnya menghindar dari sang nona.
" Kalix, come in", perintah Aloysius.
Memanggil Kalix masuk dalam ruangannya.
" Ada apa, tuan?", sahut Kalix.
" Apakah dia ada disini?", tanyanya.
" Maksud anda nona? Tentu nona ada dikamar anda", jelasnya sopan.
" Bagus awasi dia", perintah Aloysius beranjak meninggalkan ruang kerjanya.
Baru saja tangannya terulur pintu ruang kerjanya dibuka kasar dari luar. Sosok gadis yang menjadi pembicaraan mereka rupanya muncul. Menghadang langkah lord agung dunia immortal itu.
" Mencoba menghindar huh?", tanya Selene menatap penuh ejekan.
" Kau bilang dia ada dikamarku. Bagaimana dia ada disini", lirik Aloysius pada Kalix.
" Hamba juga tidak tahu lord", bela Kalix ikut melirik tuannya.
Selene menatap tajam manik biru dan abu di depannya ini.
" Siapa sebenarnya kamu?", tanya Selene menekan dada kekasihnya.
" Aku manusia babe. Lihat baik-baik", Sean memutar tubuhnya mencoba meyakinkan Selene.
" Lalu maksud mu luka dileherku ini hasil gigitan ku sendiri?".
" Leave us alone", dingin Selene.
" Aku manusia sayang. Bukankah kamu tahu itu", bisik Sean memeluk Selene.
Mencoba meyakinkan gadisnya jika dia benar manusia.
" Benar. Aku baru tahu jika kamu memiliki taring", angguk Selene mempercayai Sean begitu saja.
" Hanya klan vampire dan klan iblis yang memiliki taring. Beraninya dia menipuku", batin Selene.
" Untunglah dia percaya", batin Sean.
" Aku mengawasimu, Sean", batin Selene.
************************
Aloysius Room
" Jadi berita apa yang kau bawakan Kal?", tanya Sean tanpa membalikkan badannya.
" Maaf sebelumnya lord bisakah anda memastikan siapapun tak akan bisa mendengar percakapan kita", raut Kalix tampak memohon.
Hening beberapa menit Aloysius pun membuka matanya.
" Elf itu menunggu kebangkitan queen", kata Kalix.
" Apa maksudmu?", tanyanya mengintimidasi.
" Dia sudah tahu jika queen terlahir kembali dan menargetkannya", seru Kalix gemetaran.
Aura Aloysius benar-benar luar biasa membuat siapapun bertekuk lutut padanya.
" Dan juga dia bisa berganti wajah sebanyak apapun yang dia inginkan tanpa terdeteksi siapapun", tambahnya membuat Aloysius semakin murka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Thirsty
VampireMoon Godness mempertemukan keduanya berkat takdir. Mengikat keduanya sejak masa dalam kandungan. Selene yang merupakan vampire murni nyatanya berjodoh dengan manusia bernama Sean. Laki-laki aneh yang seenaknya mengklaim dirinya sebagai milik lelaki...