02 Classroom

356 17 0
                                    

Author POV

Disinilah dua vampire remaja dan head master berada. Kelas X Science 1 tercetak tebal di pintu. Ruangan yang nantinya akan menjadi kelas bagi murid vampire dibelakangnya ini.

Selene, gadis vampire berdarah murni itu ekspresinya tampak menegang. Netranya berubah merah dalam sekejap. Dua vampire dan satu manusia, kombinasi yang buruk. Tidak ada pilihan lain memang mengingat manusia bermarga Zergan itu telah menyerahkan nyawanya sebagai jaminan kesalamatannya. Jadi dia rela diperbudak vampire yang berstatus sebagai muridnya itu.

" Ada apa nona?", tanya Mr. Zergan menghentikan laju kakinya.

" Fokuslah ke depan", dingin Selene.

" Baik-baik", sahutnya takut.

Gevan juga turut mengamati tingkah laku junjungannya. Dia juga merasakan aura tak biasa di sekitarnya.

" Kendalikan dirimu", peringat Selene.

Tampak sang pelayan menghembuskan nafas perlahan. Menghalau insting vampire yang menguasainya.

" Bau segar dan sedikit menyeramkan", batin Gevan.

" Dia milikku, Gevan", mindlink Selene.

" Maafkan kelancangan hamba, nona", sahutnya berlutut.

****************************

Mr. Zergan memilih diam karena tahu itu bukan ranahnya untuk ikut campur. Mengingat status kedua murid barunya bukanlah manusia melainkan makhluk dingin penghisap darah. Dia mencari aman dengan pura-pura tak tertarik.

Langkah kaki ketiganya menggema sepanjang koridor kelas. Beruntung lokasi kelas yang dituju. Tepat berada di ujung jalan. Jadi dia dan dua murid barunya tak terlalu banyak menghabiskan waktu.

Mr. Zergan menekan intercom pada pintu kelas. Dan seperti biasa di kelas tengah diadakan kegiatan pembelajaran. Mungkin baru dimulai sekitar ±15 menit yang lalu.

Mrs. Jasmine adalah orang yang tengah mengajar di kelas X Science 1. Guru muda itu mempersilahkan ketiganya masuk. Memperkenalkan murid barunya dan ternyata keduanya sangatlah dingin. Sama seperti murid di kelasnya.Tanpa sadar dia menggigil kedinginan.

Nama murid baru itu adalah Selene dan Gevan. Paras keduanya tampan dan cantik, namun begitu pucat. Seolah tak dialiri darah dalam tubuhnya. Mrs. Jamsine mencoba berfikir positif.

" Mungkin memang ada manusia dengan penampilan seperti mereka", batinnya mencoba positif.

Tanpa dia ketahui Selene mempunyai keahlian dalam membaca pikiran seseorang. Semuanya tampak tenang kecuali pikiran guru muda disampingnya.

Guru muda itu menunjuk laki-laki bernama Sean. Orang yang akan menjadi teman sebangkunya. Sementara Gevan bersama David, manusia lain yang beraura menyeramkan seperti Sean.

Dia pura-pura tak tahu dan melanjutkan langkah kakinya menuju meja teman sekelasnya.

Dia pura-pura tak tahu dan melanjutkan langkah kakinya menuju meja teman sekelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Blood ThirstyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang