Pagi ini, Chessa berangkat ke sekolah seperti biasa. Terhitung sudah dua minggu semenjak Chessa pindah ke sekolah barunya. Raena dan geng nya beberapa kali masih mem-bully Chessa. Tapi Chessa memilih untuk mencoba bertahan, dari pada ia harus hidup bersama mama nya lagi. Baginya, tinggal bersama mama lebih buruk dari pada di-bully oleh geng Raena.
"Chessa," panggil seseorang dari arah belakang Chessa. Chessa pun menoleh dan menemukan Jake yang berlari ke arahnya menyusuri koridor sekolah.
"Punya lo?" Tanya Jake sembari menyerahkan sebuah gelang.
Chessa sedikit terkesiap saat melihat gelang yang selama ini ia cari kemana-mana tetapi tidak ketemu.
"Kok ada di lo?" Tanya Chessa.
"Gue nemu di totebag waktu lo balikin seragam gue."
Chessa pun merutuki dirinya sendiri yang ceroboh. Gelangnya pasti jatuh ke totebag yang saat itu berisi seragam Jake yang ia pakai saat seragamnya basah karena siraman air kotor bekas pel.
Chessa pun perlahan mengambil gelang itu. "Makasih,"
"Sama-sama, Sa. Lo... berangakat sekolah sendiri?"
"Iya, gue berangkat sendiri."
"Besok gue jemput gimana?" Pertanyaan Jake sejenak membuat Chessa terdiam.
"Gue bisa sendiri."
"Chessa-"
"Thanks gelangnya, gue duluan." Ucap Chessa sembari menunjukkan gelangnya lalu segera pergi meninggalkan Jake yang terdiam sendiri dan menghela napas kasarnya. Lagi-lagi, niat baiknya ditolak oleh Chessa.
Saat Jake berbalik, lelaki itu melihat Junkyu yang sudah berdiri di belakangnya dengan jarak 2 meter
"Chessa is mine." Ucap Junkyu tiba-tiba, membuat Jake seketika tertawa remeh.
"That's fucking bullshit! Chessa gak mungkin mau sama bajingan kayak lo."
"Cih! Bahkan lo gak beda jauh dari gue."
Raut Jake pun semakin kesal. Rahangnya sudah mengeras saat ini.
"Gue udah peringatin lo. Satu helai rambut Chessa lo sentuh, mati lo." Ucap Jake dengan suara deep dan penuh penekanan. Menunjukkan keseriusan atas ucapannya pada Junkyu.
Mendengarnya, Junkyu malah tertawa keras, membuat Jake semakin muak. Setelah puas tertawa, Junkyu melangkah mendekat ke arah Jake dengan raut wajah yang berubah drastis. Junkyu terlihat sangat serius kali ini.
"Jake, lo tau gue. Semakin dilarang, gue akan makin semangat untuk ngelanggar." Ucap Junkyu dengan angkuhnya lalu berjalan berlawan arah dengan Jake. Meninggalkan Jake yang sudah mengepalkan tangannya erat.
Sementara Junkyu berjalan dengan ringan. Ia sudah menyusun rencana terbaiknya untuk melancarkan aksi balas dendam pada Chessa.
"I'm the one who will mess her up. Only me, Kim Junkyu." Batin Junkyu.
》》《《
Chessa sedang berada di ruang toilet sekolah saat ini. Gadis itu baru saja memuntahkan isi perutnya. Sejujurnya, ia merasa tidak enak badan sejak kemarin malam. Hingga saat ini pun, Chessa masih sedikit merasa mual.
Setelah merasa lebih baik, Chessa keluar dari toilet dan langsung menemukan Raena bersama Yena. Chessa berusaha acuh dan melangkah pergi, namun tangannya kembali di tarik oleh Yena dan menyeretnya kembali memasuki ruang toilet.
"Berani lo sok gak liat kita?!" Bentak Yena sembari mendorong Chessa ke arah wastafel.
"Sorry," cicit Chessa sembari memijit pelipisnya. Ia memilih tidak melawan seperti biasanya, sebab ia masih lemas sehabis muntah tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Beside Me [Junkyu Ver.] || END✨️
Teen Fiction"Do like what I say! Be my girl!" ♧A bad boy loves me♧ ●Song play: BUTTERFLY by J.Una WHISPER by Park Jiwoo Note: Di cerita ini akan terdapat adegan dan kata kasar yang gak patut sama sekali untuk ditiru. Jadi, tolong kebijakan dari teman-teman pem...