Chessa terganggu dari tidurnya saat ia merasa cahaya matahari menyapa wajahnya. Gadis itu pun perlahan membuka matanya dan menemukan sosok Junkyu yang baru saja membuka tirai jendela kamarnya.
"Junkyu?" Gumam Chessa yang masih bingung akan keberadaan Junkyu di apartement nya.
"Bangun, udah gue siapin sarapan." Ucap Junkyu dengan cuek lalu keluar dari kamar Chessa. Meninggalkan Chessa yang masih kebingungan.
Setelah kepergian Junkyu, Chessa mencoba mengingat apa yang terjadi hingga lelaki itu ada di apartement nya.
Mata Chessa terbelalak setelah mengingat kejadian semalam. Gadis itu bahkan menutup mulutnya agar pekikan kerasnya tidak terdengar oleh Junkyu.
"Gila! Gue ngapain kemaren?!!" Pekik Chessa. Gadis itu kembali terdiam ketika ingat betapa brutalnya dia saat mencium Junkyu semalam. Ia bahkan memaksa Junkyu untuk melakukannya.
"Oh my god!! Chessa lo- arghhh!! Gue kenapa siih?! Gila!!!" Rutuk Chessa sembari memukul kepalanya karena kesal degan diri sendiri.
Setelah ini, mau ditaruh di mana muka Chessa jika berhadapan dengan Junkyu?
Setelah menimang beberapa saat, Chessa memutuskan untuk berbaring lagi dan menyelimuti seluruh tubuhnya sampai kepala. Ia putuskan untuk tidak keluar kamar dan bertemu Junkyu. Sumpah, malu!
Di dalam selimut Chessa sudah mencak-mencak sendiri. Ia beberapa kali mengacak rambutnya frustasi. Hingga suara alarm handphone mengejutkannya dan membuat ia berdecak kesal.
Saat membuka selimutnya, Chessa dikejutkan dengan keberadaan Junkyu yang sudah berdiri di samping kasurnya dengan tangan terlipat di dada. Jangan lupakan ekspresi dingin itu.
"L-lo ngapain di sini?" Tanya Chessa.
"Bangun, makan." Ucap Junkyu penuh penekanan pada setiap katanya.
"G-gue gak laper." Ucap Chessa gugup.
Kruuuk Kruuuk
Suara itu membuat Junkyu menatap Chessa tidak habis pikir.
"Bukan suara perut gue!" Kilah Chessa.
"Terus apa? Suara perut kodok?" Sindir Junkyu.
"Pokoknya bukan-"
Kruuk Kruuk
Lagi-lagi suara perut Chessa berbunyi. Junkyu menghela napas sejenak lalu dengan gerakan cepat, lelaki itu sudah membopong Chessa dan membawanya ke meja makan.
"Makan," ucap Junkyu sembari menunjuk makanan di meja itu. Chessa pun mau tidak mau memakannya.
Junkyu menatap Chessa yang sedari tadi makan dengan menunduk dan menghindari tatapannya. Chessa berdehem saat tidak sengaja melihat Junkyu yang menatapnya secara intens.
Selesai makan, Chessa pun segera menaruh piringnya di wastafel. Setelah menaruh piring itu, saat berbalik badan, Chessa dikejutkan dengan Junkyu yang mengangkat tubuhnya hingga Chessa duduk di meja pantry.
"Jun-" ucapan Chessa terhenti saat melihat tatapan dalam milik Junkyu padanya.
"Lo ngehindar lagi?" Tanya Junkyu sembari menumpukan kedua tangannya pada meja itu, disisi tubuh Chessa.
"E-enggak," cicit Chessa yang merasa ciut ditatap seperti itu.
Junkyu pun mendekatkan wajahnya pada Chessa. Lelaki itu menyipitkan matanya dan berkata, "Lo ngehindar dari gue setelah lo serang gue semalem?"
Mata Chessa pun membulat mendengar perkataan Junkyu yang se-frontal itu.
"G-gue... sorry," lirih Chessa sembari menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Beside Me [Junkyu Ver.] || END✨️
Ficção Adolescente"Do like what I say! Be my girl!" ♧A bad boy loves me♧ ●Song play: BUTTERFLY by J.Una WHISPER by Park Jiwoo Note: Di cerita ini akan terdapat adegan dan kata kasar yang gak patut sama sekali untuk ditiru. Jadi, tolong kebijakan dari teman-teman pem...