Everything seems wrong

980 87 7
                                    

Tidak ada yang berubah dari sikap Junkyu pada Chessa. Bahkan beberapa minggu ini, Junkyu semakin merepotkan bagi Chessa. Apapun yang terjadi, Chessa harus selalu ada mengurus dampak dari perbuatan lelaki itu. Salah satunya seperti malam ini, Junkyu menyuruh Chessa datang ke apartmentnya dan mengobati luka-luka lelaki itu setelah tawuran dengan sekolah lain.

"Ck, lo gk bisa diem aja gitu? Gak usah banyak tingkah." Sindir Chessa sembari mengobati tangan Junkyu yang terluka.

"Gak bisa."

Jawaban Junkyu membuat Chessa melirik Junkyu dengan malas. Chessa menekan luka Junkyu saking geramnya

"Shh, pelan!"

"Bodo amat!"

Chessa pun beralih pada luka di wajah Junkyu. Chessa meringis melihat luka di pipi Junkyu.

"Besok-besok gue gak mau obatin lo lagi."

"Gak peduli. Obatin gue itu perintah."

Chessa pun menghentikan kegiatannya dan menatap Junkyu tidak terima.

"Lo kenapa sih jadi orang nyebelin banget? Gue bukan babu lo."

"Dari kesepakatan itu, lo sah aja disebut babu gue."

"Sialan! Gue gak mau ya jadi babu lo!"

"Lo udah tanda tangan."

"Tapi-"

"Sampai jam 9 lo belum selesai obatin gue, gue bawa lo ke Jay."

"Kok lo ngancem gue?!" Ucap Chessa tidak terima, sebab 10 menit lagi jam sudah menunjukkan tepat pukul 9 malam. Sedangkan Junkyu tersenyum miring merasa berhasil mempengaruhi Chessa.

"Siapa tau Jay kangen sama lo." Ucap Junkyu santai lalu mengambil handphone-nya.

"Ngapain lo?" Tanya Chessa melihat gelagat aneh Junkyu pada handphone-nya.

"Chat Jay, ngasih tau dia kalau lo pengen ketemu-"

"Jangan macem-macem deh lo!" Sentak Chessa hendak merebut handpone Junkyu, namun Junkyu behasil menjauhkannya dari jangkauan Chessa.

"That's why, obatin gue tanpa banyak bacot." Ucap Junkyu serius.

Chessa pun semakin kesal, namun ia coba tahan dan kembali mengobati Junkyu. Bayangan Jay yang mau membunuhnya masih terasa menakutkan bagi Chessa.

Junkyu tersenyum tipis saat Chessa kembali fokus mengobati luka di wajahnya. Lelaki itu memperhatikan wajah Chessa yang jaraknya lumayan dekat dengan wajah Junkyu. Tanpa lelaki itu sadari, tangannya mengalihkan helaian rambut Chessa ke belakang telinga. Membuat Chessa lagi-lagi menghentikan kegiatannya dan menatap heran pada sikap Junkyu.

"Kenapa-"

"Jangan pernah sedeket ini sama cowok lain." Ucapan Junkyu membuat Chesa mengerutkan dahinya.

"... terutama Jake." Sambung Junkyu.

"Emang... kenapa?"

Junkyu hanya terdiam tidak menanggapi pertanyaan Chessa. Lelaki itu malah mengusap pipi Chessa, membuat Chessa terdiam.

"You're mine.... That's the reason."

》》《《

Malam ini Chessa terdiam di meja belajarnya. Ia memikirkan perkataan Junkyu dua hari yang lalu.

You're mine... that's the reason.

"Enggak, enggak. Kenapa gue jadi punya dia? Gue tetep berhak atas diri gue sendiri. Enak aja dia bilang kayak gitu." Gumam Chessa sendirian.

Bad Boy Beside Me [Junkyu Ver.] || END✨️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang