Two days later
"WOI! CHESSA!!"
Mendengar teriakan itu, Chessa pun kembali berlari menyusuri lorong sekolah. Dengan seragam yang sudah kotor dengan dua kancing yang sudah lepas itu, Chessa berlari sekuat tenaga dari kerumunan siswi penggemar Junkyu yang mengejarnya dan membully nya tadi.
Napas Chessa sudah tidak beraturan. Pelipisnya juga berdarah karena dipukul oleh salah satu orang dari mereka.
Melihat ada ruang gudang yang sepi, Chessa pun segera masuk dan menutup pintunya. Ia bersembunyi di ruangan itu.
Chessa refleks menutup mulutnya sendiri ketika terdengar suara langkah kaki dari penggemar Junkyu yang brutal tadi.
"Kemana tuh cewek sialan, hah?!" Ucap salah satu dari mereka di depan ruang gudang. Chessa masih bisa mendengar perkataan mereka.
"Kita coba cari ke sana!"
Setelahnya, suara hentakan sepatu riuh menjauh dari tempat itu. Chessa pun akhirnya bisa bernapas lega.
Namun, tidak berlangsung lama. Sebab handphone nya berbunyi dan tertera nama mama nya sedang memanggil. Bagi Chessa hal ini sama menyebalkannya dengan gerombolam penggemar Junkyu yang menyerangnya tadi.
"Apa?" Tanya Chessa to-the-point setelah mengangkat panggilan itu.
"Kamu masih di sekolah?" Tanya mama balik.
"Hm,"
"Jam segini kamu masih di sekolah?" Mama kembali bertanya dengan suara yang terdengar khawatir. Tapi maklum saja, sebenarnya jam sekolah sudah selesai semenjak 30 menit yang lalu. Namun tiba-tiba penggemar Junkyu menghadang dan membully nya.
Alasan mereka tidak jauh-jauh karena mereka kesal Chessa meludahi Junkyu dua hari yang lalu di lapangan sekolah.
"Ini mau pulang."
"Mama jemput, ya?"
"Chessa udah bilang, gak usah urusin hidup Chessa."
Sejenak, tidak ada balasan dari mama setelah mendengar ucapan Chessa. Namun setelah menghela napas, mama kembali berbicara.
"Ok, kalau gitu mama tunggu di apartement kamu ya?"
Chessa pun mengerjapkan matanya terkejut. Tidak mungkin ia membiarkan mamanya melihat kondisi berantakan Chessa seperti ini. Mama pasti akan membawa Chessa kembali ke rumah jika tau.
"Gak usah ke apartment Chessa."
"Chessa, mama mau ketemu dan ngobrol sama kamu."
"Ngobrol apa sih, ma?" Tanya Chessa jengah.
"Pokoknya ada yang mau mama omongin sama kamu."
"Ngomong di telpon aja."
"Chessa-"
"Ngomong di telpon atau enggak sama sekali."
Terdengar helaan napas berat di seberang sana. Berbanding terbalik dengan ekspresi Chessa yang sudah sangat muak.
"Kamu besok ikut ya sama mama."
"Ikut? Ke mana?"
"Besok rencananya mama sama calon suami mama mau dinner bareng. Mama mau ajak kamu-"
"Chessa nggak mau!"
"Chessa sayang, calon suami mama bakal bawa anaknya juga. Masa mama dateng sendiri."
"Chessa gak peduli dan Chessa gak bakal dateng!" Setelah mengatakannya, Chessa segera mematikan handphone nya. Terlihat raut kecewa dan marah pada paras Chessa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Beside Me [Junkyu Ver.] || END✨️
Ficção Adolescente"Do like what I say! Be my girl!" ♧A bad boy loves me♧ ●Song play: BUTTERFLY by J.Una WHISPER by Park Jiwoo Note: Di cerita ini akan terdapat adegan dan kata kasar yang gak patut sama sekali untuk ditiru. Jadi, tolong kebijakan dari teman-teman pem...