Chapter 23

698 41 10
                                    

Setelah pertemuan tak di sengaja tadi siang membuat Sharon kembali sedih, ia menangis seharian di kamar karena masih sakit menerima kenyataan kalau Thomas sudah memiliki tunangan. Betapa perhatiannya Thomas kepada Raisa tadi makin menyesakan dada nya.

"Kenapa aku harus bertemu dengan nya lagi?" isak Sharon tergugu.

Ia tidak peduli di anggap sebagai wanita lemah atau hobi nya menangis karena dengan menangis bisa meluapkan segala emosinya yang terpendam di hatinya.

Sharon tidak keluar dari kamar sampai besok pagi dan itu membuat Nessi dan Kira khawatir, ada apa dengan Sharon. Apa dia ada masalah? Bukannya kemarin Sharon bertemu dengan Nathan, apa karena Nathan?

Nessi dan Kira menerka-nerka ada apa dengan Sharon sampai akhirnya mereka mengetuk pintu kamarnya meminta Sharon membuka nya dan wajah bengkak Sharon yang pertama mereka lihat.

"Kau kenapa?"

"Apa pria itu datang dan menyakiti mu?"

Tangis Sharon kembali pecah dan memeluk keduanya.

"Masih saja sakit di sini." isak Sharon.

1 jam Sharon menangis lalu mereka mulai bertanya kenapa dengan Sharon. Sharon yang tidak ingin membuat kedua sahabat nya khawatir berbohong kalau dirinya sedih karena belum mendapat pekerjaan.

"Ya, ampun! Aku kira kau kenapa." gerutu Kira karena berpikir Sharon di ganggu oleh mantan bos nya yang telah memperkosa nya.

"Kau membuat kamu khawatir."

"Maaf." lirih Sharon.

"Jangan sedih, kami sudah meminta bantuan kepada rekan kerja kami agar kau bisa dibantu mencari pekerjaan."

Sharon mengangguk haru lalu memeluk kedua sahabatnya.

"Daripada kau terus sedih lebih baik kita pergi berbelanja."

"Ah, aku setuju sekali itu!" seru Kira.

"Aku tidak bisa, tabunganku sedikit lagi."

"Jangan di pikir, kami akan membelinya."

"Ah, tidak perlu. Kalian terlalu banyak membelikanku barang. Aku tidak bisa."

"Tidak apa-apa. Kami bekerja."

"Tapi kalian berkuliah. Jangan lupa."

"Ayolah, Sharon."

"Tidak."

"Bagaimana kalau menonton Film saja?"

"Kalau itu aku mau." sahut Sharon.

Mereka pun bersiap, selesai berdandan akhirnya mereka berangkat menaiki Taksi. Sharon berusaha ceria karena tidak ingin kedua sahabatnya kecewa kalau dirinya masih saja sedih dan menangis.

Sharon cukup kaget karena mereka datang ke Mall yang di penuhi orang-orang kaya. Sharon bertanya kepada sahabatnya apakah mereka yakin menonton di sini, mereka hanya menonton saja, tidak untuk berbelanja apalagi di sini sangat mahal. Namun, Kira menyakinkan Sharon kalau mereka datang ke sini sembari menjernihkan pikiran mereka yang di penuhi masalah dan rasa lelah. Dengan melihat barang mahal di sini membuat mereka senang, akhirnya Sharon tidak bisa menolak dan mengikuti apa yang kedua sahabatnya lakukan.

Mereka menonton film, horor tapi sepanjang pemutaran film Sharon malah meangis karena ending di film itu sepasang kekasih harus terpisah karena sudah berbeda dunia. Sharon ingin mendapat pria yang mencintanya seperti pria di film ini. Sharon segera menyeka air mata nya ketika film selesai. Keluar dari ruangan Sharon hanya mendengarkan cerita kedua sahabatnya yang sangat takut ketika menonton nya.

DESIRE (Comolete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang