Chapter 27

712 36 8
                                    

Setelah mencium Sharon, Thomas langsung pergi menemui Raisa di rumahnya. Sepanjang jalan Romeo tidak bisa fokus menyetir karena bibir Sharon masih terasa di bibirnya. Kenapa dengan Raisa ia tidak merasakan ini padahal mereka sering berciuman bahkan lebih panas di banding ciuman sepihak nya.

Sial!

Tiba di sana semua orang sudah ada di ruang tamu, Thomas sedikit pun tidak takut meski tahu mereka akan menyalahkan nya.

"Masih berani kau datang ke sini, heh!" bentak Romeo ketika melihat Thomas.

Romeo akan menghajar Thomas lagi tapi di tahan oleh Tristan.

"Kau harus tenang, ini bukan waktunya berkelahi." kata Tristan kepada Romeo.

"Aku tidak bisa tenang setelah apa yang dia lakukan kepada adikku!" geram Romeo.

Thomas tidak memperdulikan kemarahan Romeo, ia malah melangkah mendekati Raisa yang menangis di pelukan Risa.

"Raisa.." panggil Thomas pelan.

Raisa menelusup kan wajahnya di dada Risa dengan lelehan mata nya.

"Pergi dari sini!" usir Romeo.

"Aku tidak akan pergi." sahut Thomas membuat Romeo geram.

"Meo, Mommy mohon jangan bertengkar." pintar Risa.

Romeo akhirnya mengalah dan pergi menuju belakang untuk menenangkan kemarahan nya.

"Maafkan saya Tante. Saya tidak bermaksud meninggalkan Raisa sendirian di sana. Saya merasa pusing di sana dan keluar untuk mencari udara segar. Saya berniat akan kembali tapi tiba-tina Romeo datang dan menghajar saya. Maafkan saya tante."

"Tante harap kejadian ini tidak terulang lagi, Thomas." kata Risa.

Thomas mengangguk lalu menatap Raisa yang masih belum mau menatapnya.

"Raisa..."

"Aku butuh sendiri." lirih Raisa.

Thomas menarik nafasnya dan bangkit dari sofa.

"Baiklah, setelah kau tenang kita bicara lagi." kata Thomas lalu pergi meninggalkan mereka semua.

Tangisan Raisa semakin keras sebab ia ingin Thomas berjuang mendapatkan maafnya bukan nya pergi begitu saja seakan kemarahan nya tidak penting. Risa panik karena tangisan putrinya malah makin keras.

"Kenapa sayang? Ingin Thomas kembali?" tanya Risa.

"Raisa ingin Thomas kembali dengan sendirinya, Mom. Bukan karena orang lain." isak Raisa membuat Risa diam

Tristan yang masih di sana hanya diam saja menyaksikan kesedihan Raisa.

*****
Sharon menahan gejolak di hatinya karena setelah Thomas puas menciumnya pria itu malah pergi begitu saja meninggalkan nya seperti jalang. Menyediakan! Sharon menggosok bibir nya karena ciuman Thomas. Ia terus menggosok nya sampai air mata nya keluar. Kenapa ia menangis? Kenapa! Sharon memukul kepala nya dengan keras karena marah kepada dirinya sendiri, dirinya masih menangis untuk pria itu setelah apa yang dia lakukan kepadanya.

"Jangan menangis! Jangan menangis!" Sharon menghapus air mata nya tapi air mata nya terus saja mengalir.

Tiba-tiba seseorang masuk dan Sharon segera memalingkan wajahnya agar mereka tidak melihat nya. Tiba-tiba mereka mendengar para wanita itu menggosip tentang Raisa yang jatuh. Mereka terlihat puas dan bahagia sekali karena kejadian itu, Sharon bahkan mendengar mereka mendoakan Raisa dan Thomas putus.

Tak nyaman terlalu lama di sini akhirnya Sharon pergi dari sana. Sharon menaiki Lift menuju Lobby, setelah sampai ia berjalan sambil menunduk sebab mata nya bengkak habis menangis. Sharon pun pergi menaiki Taksi. Dering ponselnya berbunyi, nama Romeo tertera di layar ponselnya. Ia segera mengangkat nya dan terkejut mendengar pria itu menyuruhnya menemani Raisa. Sharon ingin menolak tapi ia tak enak. Maka dari itu ia pun mengiyakan nya.

DESIRE (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang