Chapter 21

750 39 9
                                    

Dokter sudah memeriksa Sharon lalu pamit untuk pulang, setelah kepergian nya hanya Sharon dan Thomas di ruangan ini. Sharon tersenyum meski wajahnya sudah di hias dengan lipstik tapi tetap saja wajahnya masih terlihat pucat.

"Thomas, akhirnya kau datang." liriknya menahan haru akhirnya melihat pria yang ia rindukan 3 minggu ini.

"Kenapa kau tidak makan?" tanya Thomas menatap dalam kearah Sharon.

"Aku tidak lapar." liriknya lagi.

Bagaimana bisa ia makan kalau pikiran nya tidak ada di sini, pikiran nya melayang memikirkan Thomas yang tidak kunjung datang selama 3 minggu. Pikiran buruknya terus menghantui nya sampai ia tidak nafsu makan.

"Sekarang kau harus makan karena setelah kau sembuh kau bisa kembali ke rumahmu." perkataan Thomas sontak saja membuat Sharon terbelakak.

Apa? Apa yang pria itu katakan barusan? Pulang ke rumahnya? Artinya...

"Maksudmu.." kedua mata Sharon berkaca-kaca.

"Apa kau tidak dengar? Kau bisa kembali ke kehidupanmu sebelumnya." jelas Thomas dengan gaya angkuhnya.

Tes..

Tanpa di duga air mata nya menetes karena ketakutan nya selama ini akhirnya terjadi, Thomas sudah bosan kepadanya dan membuangnya seperti sampah.

"Kenapa? Apa kau bosan bosan kepadaku?" tanya nya di penuhi air mata menatap langsung kearah Thomas yang memasang wajah dingin nya.

"Ya, aku bosan kepadamu."

Sakit..

Hancur.

Patah hati.

Itulah gambaran perasaan Sharon sekarang karena Thomas sudah bosan di saat Sharon sudah jatuh cinta kepada pria itu.

"Tapi aku ingin tetap di sini, bersamamu." tangisan Sharon membuat Thomas mengernyit heran sebab wanita itu malah menangis. Bukan nya dia harusnya senang di bebaskan olehnya, tapi dia malah tetap ingin di sini bersama nya.

"Harusnya kau bahagia bisa bebas, Sharon. Kau bisa kembali ke dalam kehidupanmu sebelum nya."

Sharon menggelengkan kepalanya.
"Itu dulu tapi sekarang tidak."

Thomas mengangkat sebelah alisnya tidak mengerti.

Sharon berusaha bangkit dari ranjangnya meski kepadanya pusing sekali, perlahan ia mendekati Thomas.

"Sekarang aku tidak ingin kembali ke sana lagi karena aku tahu tidak ada kau di sana, Thomas. Aku ingin tetap di sini agar bisa bersamamu." air mata Sharon terus mengalir ia tidak ingin kembali ke sana karena tidak ada Thomas di dalam nya.

"Kenapa?" tanya Thomas menatap dalam kearah Sharon.

Sharon menyeka air mata nya dan mereka saling menatap satu sama lain sampai akhirnya Sharon melangkah ke depan dan memberanikan diri memeluk pria itu.

"Karena ku sudah mencintaimu, Thomas. Mencintaimu." lirihnya sambil memeluk erat Thomas yang mematung di tempatnya.

Sharon tidak peduli apa yang di pikirkan Thomas sekarang, mungkin dia berpikir dirinya wanita murahan karena berani menyatakan cinta kepada pria seperti Thomas Navarro, namun ia tidak bisa menyembunyikan nya karena mungkin pria itu berubah pikiran ketika tahu dirinya sudah mencintainya.

Bisa saja kan?

Sharon tersentak kaget ketika Thomas mendorongnya kasar, ia sampai jatuh ke lantai akibat dorongan keras dari Thomas.

"Berani sekali kau mengatakan cinta kepadaku, jalang! Apa kau tidak sadar kau siapa dan aku siapa?" geram Thomas menatap nya nyalang Sharon.

"Aku.. Aku.." Sharon tidak mampu berkata apa-apa lagi saking kaget nya dengan dorongan Thomas.

DESIRE (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang