Chapter 24

694 36 10
                                    

Sharon terkejut sekali ketika selesai Interview kalau dirinya di terima kerja dan semakin mengagetkan nya ia bekerja sebagai Sekretaris Wakil CEO dari Admaja Crop?

Gila!

Ini sangat gila menurutnya karena jabatan itu sangat tinggi untuk dirinya. Bukan nya Sharon tidak suka tapi ia merasa Sekretaris itu tidak pantas untuk nya yang hanya lulusan SMA saja! Ia juga belum berpengalaman dan tidak tahu soal apa saja yang harus di lakukan Sekretaris selain mengatur jadwal bos nya.

"Apa anda tidak salah? Mungkin anda salah, coba periksa kembali." tanya Sharon kepada HRD nya lagi, entah berapa kali ia bertanya hal yang sama.

Wanita itu tersenyum. "Nona Sharon, saya tegaskan ini tidak salah, anda benar di terima di perusahaan kami sebagai Sekretaris Pak Romeo Dermawan Admaja, gaji 30 juta perbulan."

Kepalanya Sharon rasanya pusing sekali mendengar nama Romeo di sebut dan juga gaji 30 juga. Sharon ingin sekali gaji itu tapi menjadi Sekretaris dari Romeo kakak Raisa itu malah membuatnya sering bertemu dengan Raisa dan Thomas! Apa yang harus ia lakukan sekarang!

"Bagaimana Nona? Apakah anda menerima nya?" tanya nya lagi.

"Bisakah saya memikirkan lebih dulu?"

"Maaf, tidak bisa Nona. Anda harus mengambil keputusan hari ini."

Sharon makin bingung apa yang harus ia lakukan, menerima atau menolaknya. Gaji 30 juta itu luar biasa besarnya, cukup menghidupi keluarga nya juga. Sharon meremas pakaian nya sampai akhirnya ia mengangguk pelan.

"Ya, saya menerima nya." akhirnya Sharon menerima pekerjaan yang tidak biasa ini. Andai saja gaji nya tidak sebesar ini Sharon akan menolak nya tapi 30 juta sungguh menggiurkan baginya yang miskin!

"Saya senang mendengar nya, kalau begitu tanda tangani kontrak ini." wanita itu menyodorkan selebar kertas untuk Sharon tanda tangani.

Ketika Sharon membacanya ia sangat kaget karena kalau dirinya melanggar aturan yaitu keluar sebelum 2 tahun bekerja ia akan di kena denda 5 kali lipat dari gaji nya.

"Saya rasa Nona tidak akan keluar sebelum masa kontrak habis. Jadi tenanglah." kata wanita itu tahu isi pikiran Sharon tentang kontrak itu.

"Hm, baiklah." Sharon juga merasa untuk apa keluar dari pekerjaan nya yang gaji nya sangat tinggi. Ia langsung menandatangi kontrak itu lalu mengembalikan nya kepada HRD.

"Baiklah Nona Sharon. Mulai sekarang anda bisa bekerja."

"Hah? Bekerja sekarang?" Lagi-lagi Sharon di buat kaget saat mendengar dirinya bisa bekerja hari ini.

"Kenapa? Anda tidak bisa?"

"Ah, bukan hanya saja saya cukup kaget saja bisa bekerja hari ini. Pakaian saya juga tidak terlalu bagus."

"Tidak apa-apa."

Sharon melihat wanita itu menelpon seseorang, tak berapa lama seorang wanita cantik datang mengantarnya untuk ke ruangan wakil CEO. Sepanjang jalan Sharon gelisah dan gugup akan bertemu sosok Romeo. Ia hanya melihat pria itu beberapa kali saja. Sharon menebak sifat Romeo hampir mirip dengan Thomas yang arogan dan sombong tapi karena gaji yang besar Sharon menerima nya.

Sharon mendengarkan penjelasan wanita itu sepanjang jalan, dia juga memberikan sebuah Ipad yang berisi jadwal Romeo ke depan nya. Sharon melihat banyak sekali jadwal Romeo 1 bulan ke depan. Memang definisi orang penting yang selalu sibuk.

"Ini meja kerjamu Sharon. Dan ini ruangan Pak Romeo. Kau bisa masuk sekarang." katanya lagi.

Sharon mengangguk mengerti. Sekarang Sharon berdiri di pintu ruangan Romeo. Jantungnya berdebar kencang dengan keringat dingin bercucuran ketika mengetuk pintu, lalu perlahan ia masuk ke dalam ruangan.

DESIRE (Comolete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang