"Shotaro, berhenti berlari!"
Astaga liar sekali anak itu, seperti keledai! Shotaro berlarian kesana kemari di tengah-tengah keramaian pusat perbelanjaan. Nyonya Jung yang membawa Sungchan di gendongannya sembari membawa beberapa kantong belanjaan tak bisa mengejar anak lincah itu. Nyonya Jung jadi panik sendiri takut anak itu menabrak atau terjatuh. Astaga repot sekali dia, lain kali Shotaro tidak usah diajak saja. Lebih baik dia berkeliaran di rumah saja. Setidaknya lebih aman.
"Kemana anak itu." Nyonya Jung sudah sangat panik, bocah nakal itu entah dimana sekarang. Bahkan sebelah sandal Shotaro ditemukan di dekat kolam ikan. Sepertinya bocah itu sempat bermain-main dengan ikan.
Sungchan yang melihat Ibunya panik kasian juga. Apalagi bocah kecil yang adalah kakaknya itu memang sangat aktif. Usianya yang baru menginjak 3 tahun tentu sedang penasaran-penasarannya. Shotaro sering mencoba hal baru. Bahkan hal yang berbahaya juga dia coba.
Pernah dulu dia masuk ke dalam kulkas karena penasaran. Berakhir tidak bisa keluar. Nyonya Jung saja kaget, bagaimana anak ini bisa di dalam kulkas? Suhunya sangat dingin, hingga anak itu demam selama berhari-hari dan menjadi sangat rewel. Bahkan tidak mau di tinggal dan terus menangis. Bahkan sekarang Shotaro ketakutan saat melihat kulkas.
"Shotaro!!"
Shotaro menangis, keras sekali suaranya. Pengunjung sekitar banyak yang menatapnya. Akhirnya ketemu juga anak satu ini. Langsung saja Nyonya Jung menghampiri pria yang kini menggendong putra sulungnya.
"Astaga, Shotaro! Sudah ibu katakan jangan berlari-"
Bibir wanita berponi itu terbungkam. Pergerakannya terpaku pada sosok dihadapannya. Pria ini..
Tanpa berfikir panjang Nyonya Jung langsung merebut Shotaro dari gendongan pria di hadapannya. Tanpa mengucapkan apapun langsung angkat kaki dari pusat perbelanjaan. Bahkan tak memperdulikan tangisan Shotaro.
Sungchan menoleh ke belakang, tempat pria itu berdiri. Menatap tajam pria yang kini melambaikan tangan padanya.
Dia ingat sekarang.
•••
Setelah kejadian tadi, Nyonya jung memutuskan untuk kembali ke kediamannya. Perasaan ini, dia tidak menyukainya. Dengan kecepatan tinggi Nyonya Jung melajukan mobilnya kencang.
Shotaro dan Sungchan duduk di belakang, dengan Shotaro yang masih menangis kencang dan Sungchan yang kebingungan. Apa hubungan pria itu dengan wanita ini?
"Sialan. Bajingan itu!" Nyonya Jung berteriak dan menambah kecepatannya. Shotaro terus menangis kencang karena teriakan ibunya. Sungchan semakin bingung.
"Shotaro diam!" tanpa sadar Nyonya Jung membentak keras putranya. Shotaro semakin menangis mendengar bentakan keras ibunya.
Nyonya Jung diam, kakinya menginjak rem kuat hingga mobil benar-benar berhenti. Mobil yang melaju kencang itu berputar 180° dan hampir menabrak pohon besar di jalan sepi. Shotaro tambah menangis kencang, sedangkan Sungchan menatap wanita di hadapannya dengan pandangan bertanya. Apa begitu penting hubungannya dengan pria itu? Mengapa wanita ini menjadi berantakan sekali.
Nyonya Jung mendapatkan kesadarannya. Wanita itu lantas menoleh cepat kearah kedua putranya.
"Kalian baik-baik saja? Maafkan aku." Nyonya Jung memeluk kedua putranya, mengelus surai mereka lembut. "Maafkan ibu telah membentakmu Shotaro." benar, kedua putranya tidak salah. Ini kesalahannya, dia tidak seharusnya melampiaskan pada anaknya yang tidak mengerti apapun.
Tok tok
Suara ketukan pada kaca mobil mengalihkan perhatian Nyonya Jung. Mengecup puncuk Sungchan, lalu membenarkan penampilannya yang berantakkan akibat menangis. Lalu menurunkan kaca perlahan.
"Kau baik-baik saja Nyonya? Mobilmu melaju begitu kencang." seorang pria berseragam polisi dengan bentuk tubuh yang berisi dengan kedua wanita berseragam sama di belakangnya.
Mereka Polisi yang sedang berpatroli.
"Saya baik pak, maaf telah membuat keributan." ucapnya dengan membungkukkan tubuhnya dibalik pintu mobil.
"Lain kali berhati-hati lah, kau bisa di tindak pidana. Dan lihat kedua putramu, mereka sangat ketakutan." yah, mungkin anak berpipi tembam itu yang ketakutan. Kalau yang satunya lagi sangat santai sekali, seperti sudah sering bertempur dengan mobil!
"Baik. Sekali lagi saya mohon maaf." ucap Nyonya Jung kembali membungkukkan badannya.
"Baiklah, berhati-hatilah Nyonya." pria berseragam Polisi itu kini membungkukkan tubuhnya, di ikuti kedua wanita di belakangnya.
Nyonya Jung memutar kembali mobilnya ke jalur semula, lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata.
Shotaro kini diam, tak menangis lagi. Dibalik ia diam ada tangan kecil yang menggenggam tangan kecilnya. Sungchan menenangkan Shotaro dengan tangannya.
LOVE FROM HEAVEN
Chapter 3.
"Sungchan jangan sekolah di sekolahku! Disana jelek sekali kau tau? Tidak ada fasilitas apapun! Percayalah padaku!" pemuda bersurai cokelat itu terus membujuk pemuda bertubuh tinggi dihadapannya. Terus mengikuti langkah besar adiknya yang menuruni tangga.
Menuju dapur, Sungchan tak memperdulikan perkataan bocah cerewet yang terus membuntuti langkahnya.
Sudah 17 tahun sejak dia terlahir kembali sebagai si bungsu Jung. Dia hidup selayaknya manusia tak berpengalaman. Belajar mulai dari Taman kanak-kanak, melakukan hal-hal yang sangat bodoh menurutnya. Sungchan menjadi merasa manusia paling pintar. Tapi sebenarnya memang pintar dia itu, dia bisa membaca sejak saat usia 2 tahun, eh, sejak lahir kembali malahan. Mengalahkan kakaknya yang saat itu bahkan tak bisa berbicara dengan benar. Hingga kini Sungchan akan memasuki Sekolah Menengah Atas.
"Sungchan! Kau dengar atau tidak! Aduh!" Shotaro mengusap kepalanya yang menghantam punggung lebar adiknya. Astaga, adiknya ini seperti raksasa!
"Berhenti berbicara." ucapnya lalu meraih jaket kulitnya dan kunci motor besarnya. Sungchan melangkah keluar tanpa memperdulikan ucapan Shotaro.
Shotaro mendengus kesal. Adiknya ini, selalu saja seperti ini. Dia sangat jarang berbicara dan mengeluarkan ekspresi. Datar sekali wajahnya. Shotaro jadi heran, apakah adiknya itu manusia?
Sejak saat kecil mereka selalu bersama, namun seperti dua kubu yang berbeda. Shotaro selalu aktif dan banyak bicara, sedangkan Sungchan sangat pendiam dan jarang berekspresi. Bahkan kata ibunya Sungchan tak pernah menangis sejak saat bayi!
"Sungchan kau ingin pergi kemana?!" Shotaro mengejar Sungchan keluar. Sungchan tak memperdulikannya. Menaikki motor besar miliknya dan melaju kencang keluar dari kediaman Jung tanpa memperdulikan teriakan kakaknya.
Dia harus mengunjungi suatu tempat.
° ° °
See you chapter depan!!
~ayyvlys
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From Heaven (SungTaro story)
DiversosKematiannya di masa lalu justru menuntun kebenaran di masa depan. Saat banyak hal yang disembunyikan darinya terungkap begitu saja. Apalagi saat kebenaran tentang kekasihnya yang berasal dari Surga. ⚠️WARNING⚠️ This story is only fictional, it has...