Nyonya Jung terbangun tengah malam, dia berniat pergi ke dapur untuk mengambil segelas air minum. Nyonya Jung sempat tertidur, mungkin terlalu lelah? Jarak Gunung tempatnya berlibur dan rumah memang terlampau jauh, butuh waktu sekitar 10 jam untuk mencapai puncak Gunung yang terletak di perdesaan di pinggiran kota. Jalannya juga menanjak seperti keadilan!
Langkahnya terhenti kala melihat sosok Sungchan yang tengah membangunkan Shotaro yang tertidur di atas sofa. Ah ya, anak itu semangat sekali saat menyambutnya sore tadi.
"Ibu?" Nyonya jung tersentak saat putra bungsunya memanggil. Tersenyum tipis, lalu mendekat kearah kedua putranya.
Mata Shotaro bengkak, mungkin anak itu baru saja menangis? Wanita itu membuang pandangannya ke arah lain.
"Terjadi sesuatu, bu?" tanya Sungchan yang merasa ada 'keanehan' pada Ibunya.
"Tidak, ibu hanya lelah. Segera tidur, sudah malam." Sungchan mengangguk, menatap ibunya yang melangkah pergi ke arah dapur.
Sungchan tak paham, ada sesuatu yang seakan menjadi benalu. Ibunya tak biasa bertingkah 'cuek' seperti ini. Biasanya saat selesai bepergian ibunya akan seharian bercerita pengalamannya padanya dan Shotaro. Namun kali ini berbeda.
Menatap Shotaro malas, Sungchan mengangkat tubuh Shotaro dalam gendongannya. Membawa sosok kecil itu ke dalam kamarnya untuk tidur lebih nyaman.
Tubuh ini ringan sekali, berapa lama anak ini tidak makan?
Siang tadi Shotaro heboh sendiri saat dengan semangatnya memasak kue untuk menyambut ibunya. Tapi kue itu gagal karena kecerobohannya, Shotaro lupa memasukkan gula kedalam adonan kuenya sehingga kue buatannya rasanya hambar.
Sejak kecil kredil ini memang ceroboh.
• • •
"Bangun."
Shotaro menutupi wajahnya dengan kedua tangannya saat dengan paksa selimut tebalnya ditarik oleh Sungchan. Mendengus kesal lalu melempar boneka berang-berang miliknya ke arah Sungchan. "Jangan ganggu aku!"
"Sepuluh menit, cepat bersiap." ucapnya lalu pergi dari kamar Shotaro.
"Aku tidak mau sekolah! Huaa ..." Shotaro mendekap wajahnya dengan bantal, lalu berguling ke arah kanan dan kiri. Hari ini izinkan Shotaro membolos!
Lagipula dia sudah pintar! Untuk apa sekolah? Shotaro hilang arah sebenarnya, dia tidak mempunyai impian. Saat kecil dulu dia sangat ingin menjadi peternak ikan. Bayangkan betapa lucunya saat dia memiliki ratusan ikan! Seketika Shotaro teringat akan akuarium yang ibunya janjikan tempo lalu.
Tapi, ibunya kan sedang marah padanya! Shotaro menangis dengan suara kerasnya, namun kemudian terdiam. Ibunya lelah, dia tidak boleh mengganggunya dengan tangisan kerasnya.
Dengan malas Shotaro berjalan ke bilik kamar mandi, menyalahkan shower dan membiarkan air dingin membasahi tubuhnya.
"Astaga, aku lupa melepas bajuku!"
• • •
Hampir saja Sungchan meninggalkan Shotaro! Untungnya Shotaro punya kekuatan ikan yang membuatnya berenang secepat kilat. Shotaro bersiap secepat ikan mengejar makanan!
Hari ini cuaca sedikit mendung, maka dari itu Sungchan memutuskan untuk menggunakan mobilnya. Dia hanya malas jika harus basah karena air hujan.
Secepat kilat Sungchan mengendarai mobilnya, menyelinap di antara kemacetan. Sesekali Shotaro akan mencubit Sungchan jika adiknya itu terlalu cepat. Sungchan mana perduli.
Saat sampai di sekolah Shotaro seakan ingin memuntahkan isi perutnya. Ugal-ugalan sekali cara menyetirnya! Shotaro sudah seperti ikan yang mabuk karena airnya di obok-obok.
"Kau gila ya?!" sarkas Shotaro, "kau yang lemah." Shotaro sangat ingin menyeburkan Sungchan ke kolam ikannya. Pasti ikannya senang mendapat makanan semacam Sungchan ini.
"Kau pikir siapa yang tidak pingsan jika dibawa kebut-kebutan?!" Sungchan menatap Shotaro malas, lalu meninggalkan Shotaro yang masih dengan sumpah serapahnya.
Shotaro mengikuti langkah lebar Sungchan, masih dengan omelannya. Tidak terima dia di ejek lemah, enak saja Shotaro ini lelaki sejati, kau tau?!
Langkahnya menjadi ragu saat sekelilingnya menatapnya. Mereka tidak tau hubungan saudara antara dirinya dengan Sungchan. Sejak kejadian di perpustakaan, hari ini adalah hari pertama Shotaro kembali ke sekolahnya.
Jika hari biasanya, mungkin Shotaro tidak akan perduli dengan itu semua. Namun setelah kejadian itu, Shotaro hanya malu.
Shotaro menunduk, menghindari tatapan mereka yang seakan meremehkan. Mereka hanya tidak menyangka, Sungchan pemuda tampan dengan banyak prestasi adalah seorang adik dari Shotaro, pemuda cupu yang bodoh dan menjengkelkan. Siapa menyangka?
"Sudah ku katakan, kau lemah." Shotaro menatap Sungchan yang menatap datar ke arah depan. Tangannya menggenggam tangan milik Shotaro.
Shotaro tersenyum, setidaknya adiknya selalu bersamanya.
• • •
"Jeon Minjeong, putri semata wayang Klan Jeon. Wah, kau menyangka ini, Sungchan?" Eunseok tertawa pelan saat melihat ekspresi Sungchan yang datar. Terlalu datar untuk seseorang yang mengetahui sebuah 'kejutan'.
Saat ini mereka berada di sebuah lab Komputer, mereka membolos tentu saja. Saat jam pelajaran seperti ini sekolah akan sedikit terkendali. Maka dari itu mereka menyelusup ke ruang lab komputer yang terletak di depan perpustakaan.
Tempat ini sepi dan nyaman, Sungchan dan Eunseok sering menyelusup ke ruangan ini. Hanya untuk sekedar mengobrol atau meretas data seseorang. Jangan tanyakan hukuman apa yang akan mereka dapat saat ketahuan menyelusup ke ruang terlarang.
"Kau tau? Jeon itu musuhku." tawanya dengan ejekan, "dia pasti tau sesuatu." gumam Sungchan kemudian.
"Yaa, semua yang menentang Lee adalah musuhmu." ujarnya malas.
"Tentu saja, aku adalah penerus Lee." Sungchan mengambil alih komputer.
"Tentu Tuan Lee yang terhormat." ejek Eunseok.
"Eunseok, apa yang terjadi jika kita bergabung ke situs informasi gelap menggunakan komputer ini?" Eunseok mengernyit, "aku pikir tidak akan aman, komputer ini tak berbasis perlindungan apapun. Hei, jangan berharap pada komputer murahan."
Benar, komputer ini sudah pasti akan terkena banyak virus dan akan mati. Komputer Eunseok yang sudah di lindungi saja sering terkena virus karena keluar masuk situs gelap.
"Aku perlu banyak informasi. Secepatnya." Eunseok menatap Sungchan yang serius dengan kata-katanya.
Mereka bertemu lalu berteman karena mereka merasa cocok satu sama lain, selain itu tujuan mereka sama.
"Aku hampir putus asa mencari keponakan Lee itu." keluh Eunseok.
Mencari keponakan Klan Lee yang masih hidup.
° ° °
See you next chapter!!
~ayyvlys
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From Heaven (SungTaro story)
De TodoKematiannya di masa lalu justru menuntun kebenaran di masa depan. Saat banyak hal yang disembunyikan darinya terungkap begitu saja. Apalagi saat kebenaran tentang kekasihnya yang berasal dari Surga. ⚠️WARNING⚠️ This story is only fictional, it has...