Air dingin mengguyur kepala Shotaro yang panas. Sehingga jika seorang indigo melihatnya maka dia akan melihat kepulan asap yang mengepul.
Jika di ingat, Shotaro sangat kesal. Shotaro sangat ingin melupakannya, tapi kejadian malam tadi memang tidak bisa di lupakan. Bagaimana dengan lihainya Sungchan berciuman? Shotaro tidak tau jika Sungchan seliar itu, bahkan dia mabuk-mabukan!
Mabuk yaa ... Bisa saja Sungchan tidak sadar karena mabuk, katanya kan orang mabuk pikirannya kotor.
Tapi tetap saja! Itu ciuman pertama Shotaro yang rencananya akan di berikan pada orang yang dia suka! Tapi malah di rebut Sungchan secara cuma-cuma. Lagipula mereka ini bersaudara, bukankah ini salah?
Huhh ... Memang sudah menjadi hari sial untuk Shotaro.
Ngomong-ngomong, hari ini Shotaro akan mengunjungi Jeno yang masih di rumah sakit. Kabarnya dia berada di rumah sakit Cakrawala setelah di pindahkan dari rumah sakit terdekat dari bumi perkemahan.
Sepertinya kejadian itu sudah tiga hari berlalu, namun kasusnya belum juga ada titik terang. Masih menjadi misteri kosong.
Dirasa mandinya selesai, Shotaro meraih handuk lalu melilitkan di pinggangnya. Mandi Shotaro itu sederhana, hanya tubuhnya sudah terkena air lalu selesai. Tidak harus berendam secara berjam-jam dengan banyak bunga. Jujur saja, itu seperti memanggil setan.
Shotaro membuka pintu kamar mandi, namun sosok tinggi membuatnya terlonjak karena kaget.
"Apa yang kau lakukan disini?!" masih punya nyali ternyata Si tembok ini.
Sungchan hanya mengangkat bahunya acuh, lalu menatap Shotaro dari atas hingga bawah. Tatapannya berhenti pada ukiran menyerupai mawar di pinggang kanannya.
"Sejak kapan kau memiliki ini?" ucap Sungchan yang menyentuh ukiran menyerupai mawar di pinggang kanan Shotaro.
Shotaro menepis tangan Sungchan yang mulai mengelus pelan pinggangnya, "aku tidak tau, tapi sudah ada sejak aku kecil."
Walupun bentuknya unik, tapi aneh juga. Lebih terlihat seperti tatto dari pada sebuah tanda lahir. Bahkan Shotaro berfikir saat kecil dia seorang preman yang gemar membuat tatto, lalu kehilangan ingatan karena berkelahi.
Hahh ... Imajinasi Shotaro memang sangat liar dan tanpa batas.
Shotaro selalu bertanya pada ibunya, namun ibunya selalu berkata untuk tetap merahasiakannya dari siapapun. Dan Shotaro pikir hanya dia dan Ibunya yang tau tentang 'tandanya' itu. Bahkan Sungchan terkejut saat mengetahuinya.
"Jadi benar-benar kau yaa ..." ucap Sungchan yang lebih terdengar seperti gumaman.
Shotaro memperhatikan wajah Sungchan, hingga menemukan lebam pada sudut bibirnya yang juga robek. Itu perbuatannya semalam, ngeri juga saat Shotaro yang takut cicak malah berani bermain tonjok-tonjokkan. Mana yang di tonjok adiknya sendiri ...
"Apa itu sakit?" tanya Shotaro yang meringis menunjuk sudut bibir kiri Sungchan yang terluka.
Tapi Shotaro pikir Sungchan tidak akan merasakan sakit hanya karena luka kecil. Dia kan seperti badak.
"Tidak."
Kan! Benar apa yang Shotaro katakan! Sungchan itu seperti badak.
"Maafkan aku," ucap Shotaro ragu, lagipula harusnya kan Sungchan yang meminta maaf padanya.
"Memangnya apa yang terjadi semalam?" jangankan semalam, tujuh belas tahun yang lalu saja Sungchan masih mengingatnya.
Sedikit sandiwara tidak masalah bukan? Lagipula Shotaro itu anak yang mudah di bodohi.
![](https://img.wattpad.com/cover/354462304-288-k858877.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From Heaven (SungTaro story)
LosoweKematiannya di masa lalu justru menuntun kebenaran di masa depan. Saat banyak hal yang disembunyikan darinya terungkap begitu saja. Apalagi saat kebenaran tentang kekasihnya yang berasal dari Surga. ⚠️WARNING⚠️ This story is only fictional, it has...