"Shotaro!"
Gadis berambut lurus yang menjuntai panjang di bahunya, dia berlari menghampiri Shotaro yang akan pergi menuju toilet. Shotaro tersenyum membalas teman barunya.
"Kau tidak pergi ke lapangan?" Shotaro menggelengkan kepalanya, "aku pikir tidak akan ada yang menarik di sana."
Hanya akan ada kegaduhan akibat pertandingan sepakbola, yah, sayangnya Shotaro tidak menyukainya. Daripada sepakbola mungkin Shotaro lebih menyukai renang, walaupun Shotaro sendiri tidak bisa berenang.
Hari ini dan seminggu kedepan, peringatan ulang tahun sekolah yang ke 115 tahun akan di gelar. Shotaro hampir berteriak saat tau sekolahnya sudah setua itu.
Untuk pembukaannya adalah hari ini, pertandingan sepakbola antar jurusan. Setiap jurusan dari masing-masing angkatan wajib mewakilkan sejumlah anggota untuk pertandingan sepakbola.
Lalu untuk dua hari terakhir mereka akan melakukan pesta kemah. Mendengar itu tentunya Shotaro sangat senang, apalagi mengingat acara kemahnya yang gagal dua hari lalu.
"Tidak bisakah kau menemaniku?" mohon gadis itu.
Tentang gadis ini, dia masuk saat Shotaro masih absen akibat demamnya. Gadis tinggi ini sudah menjadi temannya sejak awal pertemuan. Tentu Shotaro senang, dia mempunyai teman selain Jeno akhirnya.
Selain itu, Shotaro mengagumi banyak hal tentang teman barunya ini. Mulai dari parasnya yang luar biasa dan, sifatnya.
Hingga membuat Shotaro berdebar saat dihadapkan pada temannya ini.
Shotaro mengangguk, "aku akan menemanimu." Shotaro tidak bisa mengabaikan gadis ini ternyata.
"Baik kita pergi jika begitu!" Shotaro di tarik menuju lapangan yang sudah ramai.
Astaga, jantung Shotaro berdebar sangat keras!
• • •
"Wah ramai sekali," Shotaro bermonolog.
"Ayo pergi kesana!" Shotaro ditarik lagi, temannya ini senang sekali membuat jantung Shotaro tidak karuan!
Shotaro terus mengikuti teman gadisnya yang terus menariknya, hingga mereka sampai di tempat duduk beton berundak di sudut kiri.
"Apa kita akan duduk di sini?" tanya Shotaro ragu, hei, ini terlalu dekat dengan lapangan! Dan mereka di depan!
"Tentu saja, kenapa tidak?" Shotaro menatap temannya memelas, "tapi Karina, ini sangat dekat." ucap Shotaro sedikit merengek saat melihat temannya sudah duduk dengan manisnya.
"Nikmati saja."
Pada akhirnya Shotaro duduk juga, walau agak kesal dia. Oh, dia tidak bisa kesal pada Karina. Benar juga.
Seperti sekarang, Shotaro duduk dengan sekantong makanan ringan dan minuman dingin yang sempat Karina beli saat Shotaro pergi ke toilet. Yah, lumayan juga. Shotaro tidak mengeluarkan uang. Hehe ...
Shotaro menatap bola yang terus di giring kesana-kemari, agak rumit juga yah ... Apalagi saat beberapa pemain akan terjatuh karena tersandung atau di dorong dengan sengaja. Shotaro meringis, pasti sakit.
"Itu Jurusan kita!" teriak Karina saat melihat beberapa anak dari kelas mereka yang memang menjadi wakil perlombaan.
"Sungchan?" Shotaro mengernyit saat melihat Sungchan yang memasuki lapangan. Sejak kapan anak itu bisa bermain sepakbola?
"Hm, siapa Sungchan?" tanya Karina, "oh, tidak ada, lupakan!" Shotaro tersenyum tidak ingin menunjukkan adiknya ke teman barunya.
Jika di ingatkan, Sungchan sudah membuatnya sangat kesal akhir-akhir ini. Apalagi tentang kematian Luly yang sudah jelas pelakunya. Jika saja Sungchan tidak memasukkan air panas dari botol penghantar panas ke toplesnya! Sudah pasti Lulynya masih berenang bebas di kolam hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From Heaven (SungTaro story)
De TodoKematiannya di masa lalu justru menuntun kebenaran di masa depan. Saat banyak hal yang disembunyikan darinya terungkap begitu saja. Apalagi saat kebenaran tentang kekasihnya yang berasal dari Surga. ⚠️WARNING⚠️ This story is only fictional, it has...