PROLOG

13 0 0
                                    

Blup ... Blup ...

Aku sadar telah melakukan kesalahan. Subuh-subuh berenang tanpa melakukan pemanasan. Sialnya lagi, kolam ini cukup dalam. Kurang lebih sedaguku. Kaki kiriku tidak bisa digerakkan dan sangat sakit sekali. Aku berjalan menuju tepi kolam perlahan namun entah kenapa tiba-tiba aku kehilangan keseimbangan dan tenggelam begitu saja. Bibirku mendadak kelu dan kepalang panik. Aku ingat, tidak ada seorang pun yang ada di kolam renang ini mengingat sekarang baru pukul lima kurang sepuluh menit.

Di saat yang bersamaan ada banyak hal yang menyerobot masuk dalam kepalaku. Akhir-akhir ini hidupku runtuh. Sudah mencoba kembali menyatukan kepingan-kepingan reruntuhannya namun nihil. Semesta terlalu kejam untukku.

"Tuhan ... ini kah akhirku?"

Aku tidak lagi berusaha. Aku tidak lagi mencoba bertahan. Aku membiarkan tubuhku jatuh dan tenggelam. Membiarkan air-air itu masuk ke dalam mulutku. Aku sudah tidak sanggup.

BYUR!

'GREP!'

Kali ini aku tidak berharap adanya pertolongan. Namun secara mengejutkan tubuhku diangkat oleh seseorang. Aku bahkan sempat menyangka kalau ... jangan-jangan dia bukan manusia?

Namun pikiran itu lenyap seketika ketika aku yang sedang berbaring membuka mata. Meskipun buram, aku tahu dia berjenis kelamin laki-laki. Tangannya menepuk-nepuk pipiku.

"Gue udah duga lo bakal ditarik hantu air."

Aku mengerjapkan mata, mencoba bangun dan ingin tertawa seketika mendengar kalimatnya. Namun, laki-laki itu sudah pergi lebih dulu karena seorang wanita memanggilnya.

"Mamas! Kamu dicariin dari tadi!"

Aku yang masih duduk di tepi kolam, hanya bisa menghela nafas. Kejadian random apa lagi ini, Tuhan?

Gugusan MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang